Pada masa Ayatullah Burujurdi, disusun rencana untuk membangun sebuah masjid dan pusat kajian Islam di Hamburg, Jerman. Ayatullah Burujurdi mengutus seseorang ke Hamburg untuk membeli tanah untuk bangunan masjid itu. Utusan itu berangkat ke Jerman dan membeli sebidang tanah. Lalu, dia kembali menemui Ayatullah Burujurdi. Namun sebagian orang memberi tahu bahwa letak tanah yang dibeli kurang layak dan tidak strategis.
Kemudian Ayatullah Burujurdi berkata kepada utusan yang membeli tanah itu, “Saya dengar letak tanah yang Anda beli itu kurang layak dan kurang strategis. Ini sangat tidak sesuai bagi masyarakat yang cenderung memandang sesuatu dari sisi lahiriah. Jangan sampai di mata mereka kita termasuk orang-orang yang rendah dan hina. Di sana terdapat berbagai agama lain yang tempat ibadahnya cukup megah dan mewah. Karena itu, tidak layak bagi kita untuk mendirikan bangunan yang kurang bagus ketimbang bangunan mereka.”
Orang itu menjawab, “Tuan, apakah Anda menginginkan saya membeli tanah di kota Hamburg dan tepi pantai? Tempat di sana sangat mahal.”
Beliau menjawab, “Ya, belilah tanah di tempat yang laik. Saya akan menjamin dananya. Apakah Anda mengira tanah itu dibeli untuk saya pribadi? Tidak, tempat itu untuk Imam Zaman (Imam Mahdi). Karenanya, ia harus berada di kawasan terpandang, agar kaum muslim tidak sampai dihina dan direndahkan.”
Kemudian, dibangunlah sebuah masjid agung di kota Hamburg di atas sebidang tanah yang letaknya cukup strategis dan luasnya kurang lebih 4000 meter persegi. Masjid yang dibangun di awal tahun 1960 itu terletak di tepi danau Alaster. Beberapa ulama dan politikus Iran, seperti Ayatullah Behesyti, Muhammad Mujtahid Syabestari dan Muhammad Khatami pernah beberapa tahun datang dan belajar mengenai ilmu dan filsafat Barat serta memberikan pemahaman mengenai Islam Syiah di Barat.
Dengan dana 100.000 Rial dari Ayatullah Burujurdi, masjid ini selesai di bangun dalam waktu lima tahun. Pada tahun 1970, masjid ini menjadi pusat bagi pelajar Iran di Hamburg untuk menentang Syah. Tahun 2007, Islamisches Zentrum Hamburg ini menjadi pusat perkumpulan Syiah di Eropa. Islamic Center ini terus memberikan pemahaman tentang Islam Syiah kepada dunia Barat, meski sempat dituding memiliki hubungan dengan Hizbullah Libanon.
Sumber:
- Dastanha va Hikayatha-ye Masjid
- Wikipedia
Jerman. Dulu waktu sma berangan-angan pergi ke negeri itu. Tapi gak kesampaian. Taunya aja ich liebe dich doaok.