Mufti Besar Wahabi dari Arab Saudi kembali menunjukkan “kedurhakaannya” kepada Allah, Rasulullah saw, dan keluarga nabi. Dalam sebuah acara tanya jawab di Majd TV, mufti ini menyatakan dengan jelas, bahwa:
- Baiat kepada Yazid bin Muawiyah adalah berdasarkan syariat (ketentuan agama), dan Sayidina Husain melawan syariat karena telah melawan khalifah.
- Sayidina Husain berbuat salah ketika melawan orang-orang yang menasehatinya untuk tidak berangkat.
- Mufti ini juga “memohon ampunan” bagi Sayidina Husain, karena Sayidina Husain berbuat dosa dengan melawan khalifah pada masa itu.
Orang ini bernama Abdul Rahman Âlu Asy-Syaikh, keturunan langsung dan penerus Ibnul Wahhab Najdi. Tidak ada yang bisa menerima Raja Saudi sebelum bertemu dan mendapat persetujuan dan pengesahan darinya untuk menjadi Raja Saudi.
Suku aslinya berasal dari Bani Tamim, tapi seluruh keluarga Ibnu Najdi dikenal sebagai Âlu Asy-Syaikh. Kedudukannya lebih tinggi dari pangeran di Arab Saudi. Semua suku Najdi sesungguhnya loyal kepada Âlu Asy-Syaikh bukan Âlu As-Sa’ûd.
Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat ia akan lebih buta dan lebih tersesat dari jalan (yang benar). (QS. Alisrâ’: 72)
Di Irak, Ayatullah Modaressi langsung merespon ucapan ulama Wahabi itu dengan sangat sederhana. Ia mengatakan, “Inilah ucapan mufti tanah Mekkah dan Madinah, tanah dari Nabi yang telah mengorbankan darah dagingnya untuk ketauhidan. Saya ingin bertanya kepada ulama itu, ketika salat apakah dia membaca selawat kepada Nabi dan keluarganya?
“Seluruh muslim sepakat (ijmak) bahwa siapapun yang salat tanpa membaca selawat kepada keluarga Nabi maka tidak sah salatnya. Mereka menyebutnya selawat Ibrahimi, Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammad (Ya Allah sampaikan selawat kepada junjungan kami Muhammad dan keluarga junjungan kami Muhammad).
“Kalau kalian menolak selawat kepada keluarga Nabi Muhammad, maka salat kalian batil. Maka saya tanyakan kepada mufti itu, ketika mengatakan keluarga Muhammad, Imam Husain termasuk di dalamnya atau tidak? Apakah Imam berbuat keliru? Dalam pandangan Anda pembunuh Imam Husain orang baik? Apakah Anda memuji si pembunuh sambil menyampaikan selawat kepada korban?!
“Atau sebagian orang-orang ini mengatakan keluarga Nabi adalah istri-istrinya? Ini aneh! Apakah keluarga Saud itu istri-istrinya atau anak keturunannya? Mereka menyebut Anda Âlu asy-Syaikh, maka seharusnya ibu tiri Anda yang menjadi keluarga asy-Syaikh, bukan Anda!
“Bagaimana mungkin orang berani mengatakan bahwa membaiat Yazid sesuai dengan syariat? Apakah membaiat Firaun atau Namrud juga syariat?! Bagaimana Anda membuktikan yang syariat dan tidak? Salah satu tujuan Imam Husain adalah untuk melawan ketidakadilan dan penindasan. Jika begitu, mereka mengatakan kezaliman adalah syariat?!”
may god forgive him,,
Persoalan antara Muawiyah dengan Ali, kemudian dilanjutkan oleh Yazid dengan Husein, adalah persoalan kursi kekuasaan, bukan masalah agama, jadi tidak lebih penting selalu diingat apalagi dipertentangkan oleh kita2 yang hidup di jaman ini, trims.
Hal itu bagi sebagian orang yg meyakini bahwa masalah kekuasaan/kepemimpinan/kekhalifahan terpisah dari agama (alias sekuler)
Mengingat sejarah, belajar dan mengambil hikmah darinya sangat penting. Makasih juga 😀
@imi surya putera
Persoalan apa aja ya dalam hidup manusia yg tidak terkait agama? Agama adalah nafasnya kehidupan, dan anda perlu lebih tahu bahawa Ahlul Bait tidak bangkit menentang karena maukan kekuasaan. Baca aja khutbah Amirul Mukminin Ali dlm Nahjul Balaghah dan pidato Imam Husain di Karbala, tidak ada soal berebut kekuasaan.
Salam
Saya setuju pandangan syaikh tersebut.
Naiknya Sayyidina Yazid bin Muawiyah menjadi khalifah murni karena kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Begitu pun semua pemimpin yg ada di dunia ini, mereka tegak karena kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pemerintahan dinasti Ibn Saud juga karena kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jadi, siapa pun yg berani mengkritik pemerintahan Raja Abdullah pastilah termasuk golongan Khawarij, mereka sesat dan wajib diperangi.
Begitu pun, siapa pun yang memerangi semua presiden Amerika Serikat yg sah adalah bughat, wajib diperangi.
Begitu pula, siapa pun yg berani menentang negara Israel, yg sesungguhnya makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berdiri karena kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala, juga wajib diperangi.
Semua sudah kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Itulah mengapa Raja Abdullah lebih suka bersekutu dengan Hosni Mobarak daripada membantu Hamas.
Husain memang memberontak jadi wajib diperangi. Bahkan seandainya Rasulullah, seluruh keluarga Nabi dan semua sahabatnya dihidupkan lagi dan memberontak kpd pemerintahan Yazid bin Muawiyah Radiallahu anhu yg sah, juga wajib diperangi.
Hanya yg benar yg berkuasa!
barangsiapa yg mendukung Amerika, Israel, dan sekutunya…maka jelaslah mrk adalah musuh2 Islam.
Imam Mahdi akan memerangi bangsa Arab, apakah itu dinasti Saudi?
Bisa bedakan tidak antara kehendak Allah dgn ridho Allah?
Dinasti Saudi ada pun krn melakukan makar terhadap kepemimpinan khalitah utsmaniyah yg sah…mengganti sistem kekhalifahan dg sistem dinasti, ini sama dg melanggar Islam itu sendiri.
Imam Husein Ra dan Hasan Ra adalah darah daging Nabi Saw, makhluk yg dicintai Allah Swt…maka yg membenci mrk sebenarnya adalah org yg hatinya da penyakit
dulu firaun pemerintahan yang sah, kenapa harus di berontak?
@ imi surya putera
Sudah jelas bahwa Imam Husain adalah pihak yang benar. Imam Husain menegakkan kebenaran dan berjuang untuk umat.
Dari perbedaan sifat dan perbuatan sehari-hari antara Imam Husain dan Yazid saja sudah ketahuan siapa yang benar.
@ andito
Apa Anda pendukung penguasa Bani Umayyah yang lalim?
Jangan lihat tulisan lahiriah Mas Andito, kalau baca blognya pasti Anda mengerti kenapa Mas Andito komentar seperti itu 😀
pernyataan itu mungkin didasari semata2 utk memancing kekesalan kaum syiah yang mensucikan perjuangan imam Husain
entah sampai kapan wahabi dan syiah berhenti ‘berperang’ .. slg mnyalahkan satu sama lain dan entah berapa abad lagi keduanya memegang bendera islam scara bersama2…
@andito..
Saudara andito apakah anda sadar ketika saudara menulis komen anda?Segala sesuatu di dunia ini terjadi sudah pasti atas kehendak Allah, tetapi apakah semua yang terjadi itu semua benar dihadapan Allah?Apakah khawarij yang menghina Rasulullah tindakannya benar dihadapan Allah? Apakah tindakan abu lahab yang menentang Rasulullah benar dihadapan Allah?
Kalau Anda mengenal Mas Andito dan mengenal pemikiran di blog-nya, pasti mengerti maksud di balik dari komentarnya. Barang kali itu kritik terhadap teologi Jabariah.
kanapa kamu ga mau berontak ..?? disaat ini kan kamu pemegang kebenaran, kata orang berani karena benar,takut karena salah…….hahahahaha .kalau ga berani berati salah,
kalau berani berati benar ………mengungkit masa lalu yg pahit sangat menyakitkan… makan tuh sakit hati mu..hahahahaha…..kwkwkwkwkwkwkwkkw….
Komentar Anda untuk ulama Saudi di atas ya? Kalau pemegang kebenaran, lawan dong kerajaan Saudi!
Laknatullah kepada alu assyaikh, si buta dari najd..
Yang jadi akar pertanyaan adalah kenapa Nabi Muhammad memilih Muawiyah sebagai sahabatnya? Orang dari kelompok kafir yang dibebaskan dan dibiarkan mendekat sebagai sahabat? Kenapa Malaikat Jibril yang selama ini dianggap tahu segalanya jadi bego tidak bisa menelaah isi hati dan kecenderungan pikiran licik yang ada di kepala Muawiyah, ayah dari Yazid laknat itu? Kemana kebijaksanaan Jibril yang tahu akan segala hal itu, yang disebagian Al-Qur’an mengisahkan cerita-cerita rahasia tentang pikiran orang-orang kafir di masa itu maupun di masa nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad?
“Masih banyak rahasia tentang rahasia. Meski ini sudah terbuka, tetap saja tidak akan dibuka. Hanya orang-orang yang mengerti saja yang memahami, dan memaklumi. Orang-orang ini lebih memilih untuk melihat dan tidak terlihat. Memaknai segala kejadian sebagai sebuah keniscayaan yang tidak perlu orang lain tahu apa yang sebenarnya berada di baliknya.” — doktrin orang-orang yang tercerahkan, illuminati.