Oleh: Ayatullah Muhsin Qaraati
Ketika ada seorang berilmu dan fasih berbicara mengomentari suatu masalah dengan cara tertentu, sebagian orang mempertanyakan, “Mengapa Anda berbicara dan berkomentar seperti itu?” Padahal, tentu saja, komentar dan pandangan ilmiah yang dilontarkan orang tersebut keluar berlatar belakang tuntutan ilmu dan kefasihan yang dimilikinya.
Tapi sebaliknya, apabila orang berilmu dan fasih tersebut (dengan segala kesempurnaan ilmu dan kefasihan yang dimilikinya) tidak memberikan komentar apapun terhadap suatu peristiwa tertentu dan memilih menyembunyikan pandangannya, dia pun akan dipertanyakan: “Mengapa Anda tidak berbicara dan berkomentar (terhadap hal tersebut)?”
Allah Yang Mahakuasa, Mahabijaksana, dan Maha Penyayang mampu menciptakan galaksi, matahari, dan planet-planet. Dia juga mampu menciptakan gandum dari tanah, sperma dari gandum atau padi, dan juga menciptakan manusia dengan tahapan-tahapan yang menakjubkan, dari sperma, embrio, janin, dan seterusnya, hingga wujud sempurna. Maka justru menjadi pertanyaan besar jika Dia tidak mencipta. Orang-orang tentu akan bertanya: “Mengapa Engkau, ya Tuhan, Yang Mahakuasa dan Bijaksana, tidak memanfaatkan kekuatan dan kesempurnaan-Mu untuk menciptakan ini dan itu?”
Tuhan mencipta karena Dia Maha Hidup Kekal.