Dengan modal menampilkan foto seperti di samping, beberapa orang berusaha membuat kesimpulan sepenggal. Ahmadinejad adalah Syiah dan Syiah berasal dari Yahudi; permusuhan Ahmadinejad terhadap Israel adalah kebohongan dan seterusnya dan seterusnya. Saya tidak mengerti tujuan orang-orang dengan kesalahan berpikir seperti ini.
Sebagaimana maklum, foto tersebut diambil pada saat Iran menyelenggarakan seminar anti-holocaust. Dengan mengundang para rabbi Yahudi, negara Iran hendak menyatakan bahwa peristiwa Holocaust yang “disucikan” oleh Zionis Israel dengan dalih “keyahudian”-nya adalah palsu.
Ketika peringatan 60 tahun penjajahan Palestina oleh Israel, Indonesia menjadi tuan rumah seminar internasional di Universitas Indonesia. Zahra Mosthafavi (putri Imam Khomeini) yang menjadi sekjen Union for Supporting Palestina Right, turut mengundang rabbi Yahudi ke Indonesia. Rabbi Yisroel Dovid Weiss yang hadir mengatakan, ”Bagaimana Israel bisa dengan bangga mengklaim Zionisme itu sebagai bagian dari Taurat yang bersumber pada ajaran Tuhan, sedangkan mereka hanya gerakan politik yang baru lahir sekitar 200 tahun lalu?”
Di antara pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa kita harus membedakan antara Zionisme Israel dengan Yahudi. Rabbi juga mengatakan, ”Saya berharap dan mendesak agar kaum muslimin dan semua pihak jangan pernah menyebut negara Zionis Israel dengan negara Yahudi. Karena dosa besar bagi umat Yahudi membentuk dan mendirikan institusi negara.”
Memang butuh sejarah dan penjelasan panjang untuk menjelaskan perbedaan dan “perpecahan” yang terjadi di tubuh pengikut Yahudi. Tapi terlihat bahwa Zionisme Israel berbeda dengan Yahudi. Bukankah dalam sejarah, nabi terdahulu adalah bagian dari Bani Israil? Dan bagaimana Nabi Muhammad saw. mampu menciptakan kehidupan rukun umat Islam dengan Yahudi serta Imam Ali yang bermuamalah dengan Yahudi? Tapi mengapa ikhwan kita memberi gelar la’natullâh setelah menyebut kata Yahudi?
Begitu pula halnya kita melihat foto di samping ini. Meskipun kita bisa melihat ada Yahudi yang membenci Zionis Israel dan Yahudi yang menghendaki kemerdekaan bagi bangsa Palestina, tapi wajib bagi kita (dengan merujuk ayat Alquran) untuk berpegang teguh pada inti ajaran Islam dan tetap waspada namun menjalin kebersamaan dengan agama Samawi lainnya.
Selain melihat foto pertama di atas mungkin kita juga harus mengetahui ucapan Ahmadinejad, “Semua warga dunia memahami bahwa ada perbedaan antara agama Yahudi dan Zionis. Umat Yahudi adalah pengikut Nabi Musa as. yang mendukung perdamaian dan persahabatan, sedangkan Zionis adalah kelompok politik yang memanfaatkan kesempatan.” Sekedar ‘ainul yaqîn belum cukup ‘kan? Wallahualam.
ternyata tidak semua yahudi zionis yak
bravo 🙂
wallahualam , semoga benar apa yg di ucapkan artikel diatas, dan ada benarnya juga tidak semua yahudi itu zionis 🙂
Hati hati dengan artikel syiah ini saudaraku. Perpegang teguhlah pada Alquran dan Alhadist. Dan yahudi memang Laknatu Alaih. Karena di Alquran memang disebutkan seperti itu. Dan Syiah adalah ajaran sesat. Bagaimana mungkin mereka meyakini Bahwa Djibril salah alamat saat mengirimkan wahyu. Dan harusnya ke Ali RA. Sekali lagi hati hati saudaraku. Semoga Alloh meluruskan aqidah kita. Jauh dari kaum yahudi dan syiah yang notabene lebih sesat daripada Iblis.