Nabi Muhammad saw. bersabda, “Lâ dharara wa lâ dhirâr (Jangan merusak diri sendiri dan jangan merusak orang lain).” Sebuah hadis yang singkat namun mencakup segala aspek kehidupan, hingga para ulama menjadikannya sebagai kaidah fikih.
Ayat Alquran yang suci juga menyatakan hal senada. Imam Khomeini mengatakan bahwa agama Islam, jika disederhanakan maka akan tersimpul dalam ayat: “Lâ tazhlimûn wa lâ tuzhlamûn (Janganlah menzalimi diri sendiri dan jangan berbuat zalim kepada orang lain).“ (QS. Al-Baqarah: 279)
Allah telah memberikan kita nikmat dan rezeki melalui kesehatan yang telah diberikan-Nya tanpa kita minta. Namun manusia malah membuatnya rusak dan menzalimi dirinya sendiri (perokok aktif) bahkan berbuat kerusakan dan menzalimi orang lain (perokok pasif). Padahal kita tidak punya hak sedikit pun atas diri kita sendiri.
Berikut ini adalah fakta-fakta bahwa industri rokok telah memasuki segala aspek kehidupan manusia, khususnya kepada anak muda. Dengan tujuan meraih keuntungan dunia, industri rokok berusaha merusak kesehatan manusia dan generasi masa depan. 31 Mei, Hari Bebas Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day) tidak cukup satu hari!
Semakin banyak iklan, promosi dan sponsorship industri rokok yang anak-anak muda lihat dan dengar, maka semakin banyak dari mereka yang menjadi perokok!
Televisi
- Sepertiga negara masih mengizinkan iklan rokok di televisi—lebih dari 40 tahun setelah dilarang di negara lain.
- Sponsor-rokok olahraga di televisi mempunyai pengaruh yang sama seperti iklan rokok terhadap anak-anak.
- Gambaran rokok di film dan televisi dapat menjadi pengaruh psikologi besar dibandingkan iklan cetak; ia dapat menciptakan pengaruh lebih kuat terhadap sikap dan perilaku anak muda dalam merokok.
- Kampanye pencegahan rokok di televisi dikembangkan oleh otoritas kesehatan untuk mengurangi perokok anak muda. Berlawanan dengan itu, kampanye pencegahan rokok yang disponsori perusahaan rokok, faktanya, meningkatkan jumlah perokok muda.
Majalah
- Di banyak negara, mayoritas anak muda melihat iklan rokok di majalah-majalah, tapi sangat sedikit iklan anti-rokok.
- Kurang dari 1 persen dari seluruh artikel di majalah ternama yang membahas topik kesehatan, pencegahan rokok atau dampak negatif penggunaan rokok.
- Eksekutif industri rokok di Asia menyatakan bahwa iklan rokok yang baik harus menarik perhatian perokok wanita muda dari pada perokok wanita tua.
- Di Amerika Serikat, wakil pemerintahan meminta 11 majalah wanita utama untuk menghentikan penerimaan iklan rokok. Di Uni Eropa, segala bentuk iklan rokok di majalah telah dilarang.
Musik
- Industri rokok menyadari bahwa sifat universal musik menjadi daya tarik dan memiliki pengaruh bagi anak muda.
- Perusahaan rokok menjadi sponsor festival musik dan konser di seluruh dunia, yang menampilkan iklan rokok, merchandise dan penjualan rokok. Acara tersebut sering kali dipenuhi oleh anak muda umur 13 tahun.
- Di Asia, industri rokok mensponsori program musik radio termasuk iklan rokok dan acara kuis dengan hadiah produk rokok. Beberapa perusahaan rokok bahkan menggabungkan merek mereka dengan musik hits dan lagu teratas dengan berbagai bentuk.
Film
- Film merupakan pengaruh besar bagi anak muda yang dapat mengalahkan nasihat orang tua dalam melawan rokok.
- Saat ini, tingkat adegan rokok di film-film Hollywood mencapai level tertinggi sejak tahun 1950, setelah sempat mencapai level rendah di tahun 1980.
- Di India, rumah bagi industri film terbesar di dunia, 89% filmnya dari tahun 2004-2005 mengandung adegan rokok.
- Merokok dalam film jarang menampilkan realitas sesungguhnya sebagai sebuah candu yang dapat menggiring kepada penyakit dan kematian.
Papan Iklan (Billboard)
- Di banyak negara, sekitar dua pertiga anak sekolah telah melihat iklan yang mempromosikan rokok di papan iklan. Di India dengan populasi terbanyak, tingkatnya lebih banyak, dengan 80% anak sekolah melihat iklan rokok di papan iklan.
- Setengah dari seluruh papan iklan di Indonesia mengandung iklan rokok.
- Ketika perusahaan rokok dilarang dari mengiklankan produknya di papan iklan, mereka masih menggunakan ruang iklan di travel, pakaian dan café.
Internet
- Situs jejaring sosial dan video yang populer bagi anak muda seperti YouTube, MySpace dan Facebook dipenuhi dengan pesan pro-rokok.
- Usaha perlindungan bagi anak-anak untuk tidak membeli rokok dan melihat pesan pro-rokok di internet hampir tidak ada.
- Pemasaran rokok di internet dapat ditujukan kepada website yang mendapat perhatian anak muda tanpa dilihat orang tua.
- Pengguna internet jarang menerima dampak negatif rokok; kebanyakan mereka dengan salah melihat rokok sebagai sebuah gaya hidup glamor, bersemangat, daya tarik dan jiwa petualang.
Fashion
- Industri rokok menggambarkan rokok sebagai sebuah aksesoris fashion untuk meningkatkan penjualan. Model di acara fashion show dapat merokok atau memegang rokok di catwalk paling terkenal di dunia.
- Di seluruh dunia, industri rokok mensponsori acara penghargaan busana, yang memperkuat kesalahan hubungan antara rokok dan glamor.
- Perusahaan rokok mengiklankan baju bermerek mereka di papan iklan. Banyak merek bahkan memiliki toko busananya sendiri.
Branded Merchandise
- Anak muda yang memiliki barang dagangan dengan nama dan logo rokok, empat kali lebih berpeluang merokok daripada anak muda yang tidak memilikinya—meski di antara mereka mengatakan tidak berkeinginan merokok.
- Perusahaan rokok menaruh logo mereka di t-shirt, topi, tas dan produk lain yang sering digunakan anak muda dan merubah mereka menjadi perokok.
- Sebuah merek rokok yang di bawa ke sekolah akan dilihat oleh banyak anak-anak dan menjadi alat efektif untuk mempromosikan rokok kepada anak muda.
- Branded merchandise yang ditujukan untuk anak muda mudi usia 18 tahun juga untuk menarik perhatian adik-adik mereka.
- Kebanyakan merek dagang yang ada di tangan anak-anak berasal dari orang tua atau teman mereka yang lebih dewasa.
Acara Olahraga
- Sponsor-rokok olahraga di televisi mempunyai pengaruh yang sama terhadap anak-anak seperti iklan rokok.
- Ketika banyak negara melarang pemasaran rokok, mereka tidak melarang sponsor dalam acara olahraga, padahal sangat menarik bagi anak muda.
- Di banyak negara, balapan Formula One—salah satu acara olahraga yang paling sering ditonton—menghentikan tampilan merek rokok di mobil, perlengkapan pembalap dan arena balapan mengikuti penerapan dari pelarangan segala bentuk sponsorship rokok.
- Kontrak jangka panjang ditandatangani dengan tim olahraga dan pemain tingkat atas. Di India, timnas kriket telah mengakhiri hubungannya dengan sebuah perusahaan rokok besar, yang bertahun-tahun menjadi sponsor tim.
- Sejak Olimpiade Musim Dingin Calgary tahun 1988 pertama kali bebas rokok, Komite Olimpiade Internasional menolak sponsorship dan publisitas dari industri rokok.
Acara Kebudayaan
- Di banyak negara, perusahaan rokok memberikan sampel gratis di mana anak-anak muda dapat mendapatkannya, seperti mall, konser musik dan disko. Memberikan produk adiktif (rokok) memastikan mereka mendapat pemasukan pelanggan baru.
- Perusahaan rokok juga membiayai artis dan desainer untuk meningkatkan profil produk mereka melalui karya seni, yang kemudian dipajang di banyak etalase.
- Di negara seluruh duna, kelompok anak muda bekerja untuk masuknya perusahaan rokok ke tempat anak muda untuk mempromosikan acara kebudayaan.
- Perusahaan rokok menggunakan “buzz-marketing” di mana trendsetter anak muda di tempat populer membayar untuk merek rokok yang dijual eksklusif.
Salah satu cara efektif bagi negara untuk melindungi kesehatan warganya, khususnya anak muda, adalah dengan melarang segala bentuk periklanan, promosi dan sponsorship rokok!
Sumber: WHO – Tobacco-Free Youth
Artikel Terkait:
Ayo…Mari lakukan perencanaan jangka panjang untuk penutupan pabrik rokok sejak dini demi masa depan bangsa
sepakat