I Love Abayish…! Do You?

Saya tidak tahu persis dari mana asal usul kata abayish, tapi yang saya pahami mereka adalah perempuan yang mengenakan abaya. Tidak ada alasan tertentu atau mungkin sulit untuk menjelaskan mengapa saya “menyukai” mereka.

Abaya (عباية) atau aba’ah (عباءة) berarti jubah atau mantel, yaitu pakaian luar yang digunakan oleh beberapa wanita di dunia Islam. Tidak tahu persis definisinya, tapi mungkin abaya hanya bagian dari hijab dalam Islam karena setiap daerah punya adat berpakaian yang berbeda dan istilahnya masing-masing.

Seperti misalnya abaya ini dijadikan sebagai pakaian nasional di negara Semenanjung Arab seperti Arab Saudi atau Uni Emirat Arab. Tapi di Iran biasa disebut dengan châdor atau châdar (چادر‎), tapi ada sedikit perbedaan dalam model yakni bentuknya setengah lingkaran dari atas hingga bawah dan biasanya dipegang terus dengan tangan.

Burqa

Sedangkan burqa (برقع) saya sebut sebagai abaya plus niqâb, pakaian luar yang lebih panjang dan lebar ditambah cadar yang menyatu. Seperti yang dipakai oleh wanita-wanita Afghanistan, Pakistan atau Bangladesh dan biasanya lebih berwarna-warni. Penutup muka itu tidak mereka anggap sebagai bagian dari hukum agama saja tapi memiliki fungsi lain, yaitu pelindung wajah dari angin berdebu.

Warna?

Dulu ada iklan kosmetik yang mengatakan bahwa warna pria itu hanya hitam dan coklat, pokoknya terkesan kaku dan kuno. Sedangkan wanita itu seharusnya lebih “hidup” dan berwarna-warni. Setahu saya memang tidak ada warna khusus yang diwajibkan atau diharamkan dalam berpakaian khususnya wanita.

Hadis-hadis Bukhari menyebutkan bahwa para sahabat Nabi dari kalangan wanita juga mengenakan pakaian warna hijau, kuning atau merah. Fatwa Ayatullah Ali Khamenei juga menyebutkan bahwa tidak ada larangan dalam warna, karena yang menjadi tolok ukur adalah apakah akan menjadi penarik perhatian dan apakah akan menimbulkan dampak buruk.

Chador di Iran

Meskipun demikian, dikatakan bahwa pakaian yang dianjurkan adalah berwarna hitam atau cenderung gelap karena itu adalah warna pakaian yang sering dikenakan istri Nabi (lihat muslim.or.id).

Imam (Khomeini) percaya, jilbab harus benar-benar menutup dan tidak boleh menunjukkan lekuk tubuh agar tidak mengundang kejahatan. Pakaian juga seharusnya berwarna gelap karena warna terang, merah misalnya, bisa mengundang kejahatan… Secara umum Imam menganggap châdor lebih baik dan lebih pantas… Jika melihat wanita dengan jilbab kurang baik, ia menjadi sangat kesal pada orang yang sikapnya berlawanan dengan hukum Islam… (Fatimah Thabathabai)

Hukumnya?

Semua sudah tahu bahwa laki-laki dan wanita dalam Islam harus berpakaian secara sopan apalagi di depan umum. Wanita dilarang untuk berpakaian menyerupai laki-laki. Wanita juga dilarang berpakaian yang menunjukkan bentuk tubuh, apalagi ketat. Jadi maaf, menurut saya pribadi, kalau sudah berjilbab tapi masih pakai jeans apalagi ketat… hmm…

Sedangkan mereka yang menggunakan abaya saya anggap mereka sudah—paling tidak—menghormati dirinya sendiri. Mereka bisa melindungi dirinya sendiri dari pandangan orang lain. Kalau boleh jujur, mata saya lebih tertarik kepada para abayish (apalagi pakai cadar) ketimbang mereka yang merasa seksi dengan pakaian minim dan ketat.

Lelaki yang memiliki pasangan atau istri yang mengenakan abaya juga seharusnya bangga. Karena orang lain tidak bisa melihat bentuk tubuh istrinya. Hanya dia yang bisa melihat dan pasti akan merasa terhormat. Setiap kali terlihat terkesan selalu “baru”. Perempuan yang mengenakannya juga akan merasa terhormat karena  hanya dapat dilihat oleh orang yang dicintainya.

Hmm… I love abayish, do you? :mrgreen:

Last modified: May 22, 2010

 

14 respons untuk ‘I Love Abayish…! Do You?

    1. kaduaaaaaaxxxxzzzz
      Tebarkan CINTA dan Kasih Sayang
      Indahnya Kebersamaan dalam Perbedaan
      Salam Sayang

  1. Kacugakkkkkkkxxxxxxxxxxzzzzz
    Berbahagialah mereka yang telah mengenakan penutup aurat dengan benar, dan berbahagia pula lah orang yang menyukai mereka.
    salaaaaammmmm

  2. waaaaaaaahhhhhhh…. poto yg bawah begitu kontras yaaaaaaaaa
    salaaaaaaammmmm sakaaaaaaaaa……… 😆
    lampunya sudah dinyalain :mrgreen:

  3. Assalamualaikum… adakah di Indonesia yang menjual chador, saya ingin mengenakannya… saya begitu tertarik…, ada yang bisa memberi informasi?

    1. Wslm. Di Indonesia ada, biasanya di bawa oleh jammah Ahlulbait dari Iran. Biasanya kalau ada peringatan/acara Ahlulbait, ada yang jual. Tapi saya tidak tahu persis kalau ada yg jual di toko. Afwan.

  4. alhamdulillah.. saya juga pakai hijab syar’i, namun saya ingin seperti yang dipakai wanita iraq dan iran yang dinamakan chador itu, kalau ada informasi??

  5. Salam alaikum…nice notes
    Syukron akhi…dan yg berminat dengan chador Iran bisa pin bb saya : 21B39B8A ali

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.