Mereka Mengatakan Nabi Tersihir

Selama KKN di Indramayu, kami “diasuh” oleh seorang tokoh masyarakat yang banyak bercerita tentang hal mistik, santet, sihir dan semacamnya. Sampai dia berkata suatu hari titisan Nyi Roro Kidul, di hari lain dia titisan Sunan Gunung Jati, di hari lain dia “kemasukkan” Jaka Tarub yang menjaganya. Dia juga mengatakan sebagai titisan ratu alam yang dunia tunduk padanya.

Di sana dia bisa dibilang sebagai “penangkal” orang-orang yang kena tumbal santet. Tiap malam Jumat dia mengatakan harus melakukan sesajen di ruang khusus di rumahnya. Saya hanya khawatir beliau terjerumus jauh hingga menjadi seperti Lia Eden. Ada beberapa teman yang mungkin saja percaya dengan semua ceritanya. Tapi saya tidak!

Hingga suatu hari beliau mengatakan bahwa “nabi saja bisa terkena sihir”. Waktu pertama mendengar, saya tidak terlalu kaget. Saya sudah pernah mendengar cerita/riwayat tentang nabi terkena sihir. Hingga saya tanya kepada seorang teman lulusan pesantren untuk memastikan keyakinan tersebut. Dia pun mengamininya. Ya, itulah kepercayaan sebagian besar umat Islam tentang nabinya. Tapi saya tidak!

Mengapa mereka percaya? Karena cerita itu tercantum dalam kitab hadis yang “terlanjur” dianggap sahih setelah Alquran, dan tidak ada keberanian untuk menolak riwayat tersebut. Nabi disihir atas perintah orang Yahudi kepada Lubaid dan Lubaid berhasil mendapatkan rambut Nabi. Nabi melakukan hal sesuatu yang tidak disadari. Kemudian nabi sembuh setelah membaca surah Mu’awwidzatain.

Secara bahasa, Al-Laits mengatakan bahwa sihir adalah suatu perbuatan yang dapat mendekatkan diri kepada setan dengan bantuannya. Orang Arab menyebut sihir itu dengan kata as-sihr karena ia menghilangkan kesehatan lalu menjadi sakit (Lisânul ‘Arab). Sihir ini dapat dipelajari oleh manusia, sehingga sangat berbeda dengan mukjizat yang merupakan pemberian Allah swt.

Saya pun tidak sepakat dengan teman saya. Teman saya mengatakan bahwa riwayat itu semata hendak menjelaskan bahwa sihir itu ada. Saya sendiri bukan tidak percaya pada sihir, tapi saya tidak percaya (riwayat/hadis) bahwa nabi terkena sihir. Manusia yang kedudukannya di atas malaikat muqarabîn bisa terkena sihir? Sedangkan orang Indramayu itu “penangkal” sihir?

Teman saya juga mengatakan bahwa riwayat itu hendak menunjukkan bahwa Nabi hanyalah manusia biasa. Klop! Ini yang menjadi akar masalahnya. Ini yang menjadi pembeda antara keyakinan ikhwan ahlusunah dengan ahlulbait, yakni bagaimana cara memandang nabi dan kenabian. Mereka mengatakan nabi manusia biasa dan hanya terjaga ketika menjelaskan agama.

Itu sebabnya mereka juga meyakini bahwa nabi bermuka masam, nabi lupa rakaat dalam salat, dan seterusnya. Karena itu juga saya kurang meyakini ucapan nabi saw., “Kamu lebih tahu urusan duniamu.” Nabi sesungguhnya bukan hanya pemimpin agama tapi juga pemimpin masalah dunia termasuk negara pada masanya. Pemimpin (apalagi Kekasih Allah) tidak mungkin tidak mengetahui dan lemah.

Ya, nabi memang manusia biasa (basyar). Beliau makan, minum, menikah, berkeluarga, hingga terluka dalam perang. Tapi terkena sihir atau santet? Manusia (insân) sempurna mustahil demikian. Wallahualam.

6 respons untuk ‘Mereka Mengatakan Nabi Tersihir

  1. setuju bgt ma komentarnya..rasanya mang g msk akal klw nabi sama dengan manusia laen..knp Allah memilih nabi Muhammad sbg pembawa risalahnya klw Nabi muhammad sama dengan manusia laen…???wallahua’lam

  2. Mengutip pertanyaan: “kenapa Allah memilih Nabi Muhammad kalau Beliau sama dengan manusia lain?”
    Saya jadi ingin bertanya, Allah memilih, ataukah menjadikan?
    maksud saya, apakah Allah memilih sesuatu yang utama, ataukah Allah menciptakan sesuatu itu menjadi utama.
    untuk yang pertama, seakan-akan Rasulullah telah ada diantara manusia, dia berkembang dengan sendirinya dan mempunyai kepribadian utama dan mulia, sehingga Allah memilihnya untuk menjadi sang Utusan.
    untuk yang kedua, Allah telah mentakdirkan adanya manusia mulia diantara semua manusia, Allah telah menciptakan Rasulullah, membimbing dan menjaganya agar menjadi manusia yang utama dan mulia sehingga menjadi panutan, contoh,suri tauladan bagi ummatnya.
    Wallahu a’lam…

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.