Surah Al-Baqarah ayat 183 yang selalu terdengar dalam bulan Ramadan, memanggil umat muslim untuk berpuasa dengan seruan “wahai orang-orang yang beriman”. Panggilan ini merupakan panggilan terbaik dan termulia bagi manusia dari Allah. Allah Swt. mengetahui beratnya puasa bagi manusia dengan menahan (minimal) lapar dan haus, sehingga Dia memanggil kita dengan seruan (pujian) iman.

Manfaat puasa bagi kesehatan telah kita ketahui bersama. Andaikan seluruh dokter di dunia menyeru manusia untuk berpuasa sebulan saja, mungkin tidak akan banyak orang yang patuh. Tapi Allah memerintahkan manusia dengan memanggilnya sebagai orang yang beriman. Dengan seruan iman ini, siapa yang berpuasa atau tidak akan terlihat dari kadar imannya, dan terbukti miliaran orang berpuasa karena perintah ini.

“…sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian…” Dengan kalimat ini, Allah juga ingin menunjukkan kepada umat Islam bahwa kalian bukan satu-satunya umat yang diperintah untuk menahan makan-minum berjam-jam. Telah ada kaum dan umat terdahulu yang juga melakukan puasa. Mesir Kuno, Yunani, Roma, India, Yahudi, Nasrani, Shâ`ibah, Manawiah, Brahma, dan Budha juga melakukan puasa dengan aturannya masing-masing.

Analoginya seperti ini. Jika kita menyuruh anak kita untuk disuntik vaksinasi, anak tersebut akan takut dan menangis. Tapi cobalah kita katakan kepadanya bahwa anak tersebut tidak sendirian. Lihatlah teman-temannya yang seumurannya juga disuntik vaksinasi agar sehat. Maka ketakutannya akan berkurang dan justru ingin divaksin agar lebih sehat. Melihat umat-umat terdahulu juga melakukan puasa, bagaimana mungkin ada orang Islam yang tidak puasa?

Ketiga, adanya tujuan menjadikan puasa lebih mudah. “Agar kalian bertakwa,” merupakan tujuan yang sangat penting karena setiap Jumat, khatib akan selalu mengingatkan kita tentang takwa. Takwa adalah kondisi kejiwaan seseorang yang menuntunnya untuk melakukan amal baik dengan mudah dan karena Allah. Jika seseorang melakukan perbuatan amal (ibadah) dengan beban, berarti tidak adanya takwa. Jika seseorang melakukan amal dengan mudah tapi karena ria misalnya, berarti juga tidak ada takwa.

Takwa terbangun atas dua asas. Menolak (negatif) dan menerima (positif). Segala sesuatu di dunia ini, mulai dari partikel atom hingga yang terbesar sekalipun terbangun atas dua asas berlawanan ini. Kalimat tauhid pun demikian, “Tidak ada tuhan” artinya negatif atau penolakan “kecuali Allah” artinya penerimaan. Takwa terbangun atas dasar penolakan terhadap segala larangan Allah dan penerimaan terhadap segala perintahnya.

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqân (QS. Al-Anfâl : 29). Artinya dengan bertakwa kita dapat membedakan mana yang batil dan mana yang benar, dan segala amal perbuatan kita di dunia ini bergantung kepada takwa.

Kita bisa mengingat kisah putra Nabi Adam as., Kabil dan Habil. Ketika kurban dari Kabil tidak diterima oleh Allah Swt., Kabil berkata, “Aku pasti membunuhmu!” (Lihat Al-Mâidah : 70). Meskipun keduanya melakukan kurban yang sama (secara lahir) tapi akan terlihat dampaknya; yang tidak melakukan berdasarkan takwa maka akan berbuat kejahatan. Habil pun berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa.”

Ketika pada hari raya Idul Adha pun Allah tidak melihat berapa banyak kambing dan sapi yang kita kurbankan atau seberapa mahal. Allah tidak butuh kepada darah atau daging-daging tersebut. Tapi yang Allah lihat adalah takwa atau asas dari amal kita tersebut. “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya” (QS. Al-Hajj : 37)

Catatan: Ringkasan kajian tafsir hari keempat bulan Ramadan di Islamic Cultural Center bersama Hujjatul Islam Abdol Javad Ebrahimi

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.