Gempa Padang, Surah 17 Ayat 16, dan Pelantikan DPR

Mungkin saja kita akan beranggapan bahwa ketiga hal di atas: Gempa di Sumatera Barat yang terjadi pada pukul 17:16 WIB terkait dengan surah ke-17 (Al-Isra) ayat 16 yang “menyindir” pelantikan DPR,  sebagai kebetulan, atau “memaksakan”, atau mungkin peringatan dari Allah. Karena sebelumnya saya pernah tulis juga mengenai orang yang “asal tafsir” padahal Allah yang paling memahami maksud sebuah ayat. Jadi, semua itu kembali kepada Anda.

Gempa di Sumatera Barat dan sekitarnya yang terjadi pada pukul 17:16 WIB (meskipun dan padahal beberapa berita menyebutnya pada pukul 17:15 WIB) oleh beberapa orang dihubungkan dengan surah Al-Isra ayat ke-16: “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

Apa perasaan Anda setelah membaca terjemahan ayat tersebut? Jujur saja saya memang terkejut. Terlepas dari kebenaran tentang korelasi gempa dengan ayat di atas, tapi memang kondisi negeri ini sedemikian “kompleks” (baca: semrawut). Sistem ekonomi yang ada membuat ketimpangan semakin luar biasa kacau. Mereka yang mengaku sebagai “wakil rakyat” berkelakuan semakin menjadi-jadi, bahkan di saat-saat terakhir habisnya masa jabatan mereka.

Awalnya KPU menganggarkan dana pelantikan 1 Oktober 2009 kemarin sebesar 11 miliar Rupiah (Antara). Sementara beberapa kebutuhan “pesta” tersebut antara lain penyediaan tas sebesar Rp115,5 juta; penyediaan jasa kendaraan bus AC dan ambulans sebesar Rp251,9 juta; penyediaan jasa, jaket, baju batik, dan hem lengan Rp149,9 juta; dan penyediaan jasa akomodasi, konsumsi, dan hotel sebesar Rp2,874 miliar (Poskota). Dahsyat kan?

Ternyata 11 miliar hanyalah anggaran dari KPU, belum termasuk anggaran DPR dan DPD. Jadi total sebenarnya acara pelantikan itu adalah 46 miliar Rupiah! (Tribun Jabar). Saya tidak tahu apakah hal ini (penggelembungan dana) dimanfaatkan karena KPK sedang bermasalah? Karena begitu banyak pemborosan yang tidak perlu: pengadaan tas, jaket, batik, dan kemeja, serta pemberian “uang jajan” (Lampung Post). Ingat: “Kami perintahkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (untuk menaati Allah).”

Melihat data di atas berarti uang jajan satu orang “wakil rakyat” (saya mengharuskan pakai tanda petik) yang baru itu adalah Rp. 66,54 juta (Kompas). Saya yakin masyarakat Indonesia berharap “wakil rakyat” yang baru itu berbeda dari yang sebelumnya dan berani menolak penggunaan harta rakyat secara boros, terlebih melihat kondisi bencana yang ada! “Wakil rakyat” itu digaji dari uang rakyat dan seharusnya tidak mengecewakan rakyat.

Data-data di atas mungkin hanya akan membuat kita “psimis” akan pembantu rakyat di sana. Tapi sebagaimana kata Anis Baswedan, kita tidak bisa terus-menerus mengabarkan berita buruk tentang negeri ini, tapi juga kabar positif agar negeri ini bisa bangkit. Ternyata memang, masih ada segelintir kecil “wakil rakyat” yang mempunyai rasa peduli (Republika). Tapi yang perlu kita tahu adalah dana pelantikan tidak sebanding dengan dana bantuan gempa di Sumatera Barat!

Angka pelantikan sebesar Rp 46 miliar lebih di atas dibandingkan dengan dana tanggap darurat gempa di Padang ternyata hampir seperlimanya. Menurut Menkeu, pemerintah mengeluarkan dana tanggap sebesar Rp 250 miliar. Dana ini diperkirakan cukup untuk membiayai tanggap darurat selama dua bulan. “Empati perorangan memang penting. Tapi kesadaran secara kelembagaan di institusi wakil rakyat lebih dibutuhkan!” (Republika). Rp 46 miliar untuk 692 “wakil rakyat” yang hanya beberapa jam, berbanding dengan Rp 250 miliar untuk 200.000 korban gempa selama dua bulan! Hanya ada di Indonesia…

Seandainya saja mereka tahu bahwa kehidupan seorang penguasa Muslim harus sama dengan tingkat kehidupan orang-orang yang paling miskin yang hidup di dalam wilayah kekuasaannya. Bukan kebetulan juga jika kemarin saya membaca ucapan Imam Ali bin Abi Thalib as, “Tidak pernah aku lihat tumpukan uang tanpa adanya hak-hak yang diabaikan di sampingnya… Tidak seorang pun merasa tetap lapar, kecuali karena alasan bahwa beberapa orang kaya telah terlampau banyak mengambil darinya.”

Update Terakhir: 3 Oktober 2009
Saya sudah menduga bahwa tulisan ini akan ada yang (sedikit) mengkritik, padahal karena saya sudah menduga makanya dari awal saya mengatakan bahwa tulisan ini tidak sedang membenarkan hubungan ayat tersebut dengan kejadian gempa di Sumatera Barat. Semuanya kembali kepada Anda, pembaca yang budiman, untuk menganggapnya sebagai “kebetulan”, “memaksakan”, atau justru “teguran dari Allah”.

Hal kedua yang ingin saya sampaikan adalah bahwa bencana yang terjadi di bumi tidak serta merta kejadian alam semata, tapi dosa ingkar terhadap perintah Tuhan bisa mendatangkan bencana. Apakah kita mengira banjir di masa Nabi Nuh as dan azab umat terdahulu semata kejadian alam? Bencana yang terjadi pun menurut saya bukan sekedar hukuman karena “murka” Tuhan; Ar-Rahman dan Ar-Rahim milik Allah jauh lebih tinggi. Sehingga kita ambil kejadian tersebut sebagai “bahan pelajaran”.

Kritik ketiga yang menurut saya klasik adalah kritik teman saya: “Klo mo d banding2in durhaka dan mewah mah jakarta lebih parah… Doli – surabaya juga… Gmn coba???” Jawaban tentang pertanyaan itu sudah ada di bagian Artikel Terkait urutan ketiga 😀 Saya hanya ingin menjawabnya dengan ayat: “Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka…” (QS. Ali Imran : 178) Wallahua’lam.

Artikel Terkait:

 

178 respons untuk ‘Gempa Padang, Surah 17 Ayat 16, dan Pelantikan DPR

  1. tulisan diatas benar2 membuat saya sedikit kagum..begitu besarnya Allah dan begitu jeli sampe bisa menentukan waktu terjadinya bencana shg sama persis dengan apa yang tertulis di AlQur’an…terus terang saya termasuk org yg kurang peduli sama agama,Sholat aja cuma Maghrib..tapi entah kenapa kalo sudah berhubungan dengan ginian saya bisa penasaran setengah mati…berasa dosa kali yee..thanks

  2. Wah… kalian hebat semua, hiruk pikuk sana hiruk pikuk sini, kalo gitu apa yang didapat oleh kalian yang hiruk pikuk..?. Jika orang mukmin di minang mengucapkan istirja’ INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI’UN jika mendapat Musibah, kalo mendapat Rahmat mengucapkan Sukur kehadirat ALLAH Swt. jadi ga ada yang jelex seperti yang dituduhkan diatas. (sadarlah wahai yang hiruk pikuk) kami di minang segala yang menimpa itu adalah Qadha dan Qadar dari ALLAH Ta’ala. 2Merasa ridha terhadap takdir tersebut dan bersabar dalam menghadapi musibah merupakan bagian dari nilai-nilai keimanan sebab Allah menamakan sabar disini dengan iman.3.Kesabaran akan membuahkan hidayah menuju kebaikan di dalam hati dan kekuatan iman dan keyakinan

  3. Saudara ku seiman dan seagama,marilah kita mengambil pelajaran dari semua yang telah terjadijgn kita saling menyalahkan,semua orang pasti tidak mau mendapatkan musibah begitu juga dengan kita,jd alangkah baiknya kita memberi dorongan baik mental maupun spiritual sehngga keluarga kita di sumbar pada umumnya cepat bangkit kembali

  4. yg saya tau semua kejadian di dunia ga ada yg kebetulan, kucing lewat aja ngga ada yg kebetulan kan, semua udah diatur oleh-Nya

  5. @bartele … Salam sejahtera … sungguh adat dan prilaku minang yang anda tunjukkan jauh dari fitnah yang beredar (setidaknya di internet)…

    Ada guru ngaji… dia dapat kabar dari anaknya .. mengenai kejadian jam 17:16 yang di kaitkan karena (Intinya) warga padang durhaka dengan ajaran Islam. Tapi (maaf) beliau .. guru ngaji tersebut … nama surrah 17 pun salah (harapan saya karena lupa dan salah sebut saja).. jadi saya koreksi (karena saya malamnya baca blog ini dan tulis komen).. jadi fitnah ini tujuan sudah meluas .. yakni merendahkan Quran, membantu perpecahan umat, mendorong penyesatan dalam menafsirkan Al-Quran

    Adapun keseluruhan ayat di surrah tersebut benar adanya.. dan bukan cuma itu seluruh ayat di Quran juga benar adanya .. namun apa jadinya kalau kita fanatik terhadap Jam dan Menit saja untuk tafsirkan Qur’an ? namanya juga fana theque .. urusan fana lebih dominan..

    Kalau mau kaitkan waktu .. pas pelantikan DPR periode lalu kenapa tidak gempa di Padang atau di daerah lain ? jika penafsiran dengan Jam dan Waktu maka tidak relevan dan cenderung sesat menyesatkan .. padahal ayat-ayat Al-Quran sangat suci dan benar adanya dan perlu di tegaskan lagi bahwa Allah Maha Berkehendak terlepas dari jam dan menit (misal jam 1 menit ke 30 .. kan gak ada di AL-Fatihah ayat ke 30) ini karena Allah Maha Mengetahui… hebat betul deh kalau ada manusia yang mengetahui secara pasti kehendak Allah.. ini namanya cerdas menipu diri sendiri…

    Sungguh hebat yang mengetahui Yang Maha Berkehendak lagi Maha Penyayang terutama dengan menetapkan waktu gempa dan kemudian merujuk kepada Al-Quran .. ketahuilah semua manusia pasti di goda .. dan terbesit sedikit nafsu yang dapat mendatangkan fitnah gak penting dan potensi perpecahan langsung di publikasikan ke umum ..WOWWW…padahal inti dari musibah adalah cobaan, semua ayat di Quran selalu berhubungan dengan semua kejadian, kesusahan dapat mendekatkan kepada kekafiran apalagi jika yang susah di tambah susah dengan fitnah terbentuk di pikiran orang banyak karena menafsirkan Quran dengan jam dan menit..

    terus.. kalau itu di timpakan ke DPR dan orang Padang … muslim lainnya yang sesuai ayat itu jadi bisa “hore… saya gak masalah tuhhh…” wuilih … dampak penafsiran Quran dikaitkan dengan jam dan menit perlu di kaji bersama kalau begitu…

    lantas karena warga padang (pariaman) adat salah atau implementasi salah… kenapa gak dari dulu gempa seperti ini ? kenapa Yang Maha Kuasa harus menunggu jam dan menit yang pas di tahun 2009? tentunya jawaban kita sebagai orang yang ber-iman adalah “Wallohu alam” hanya Allah yang Maha Tahu dan Allah Maha ber kehendak ..

    seharusnya sebelum mengartikan jam dan menit berapa musibah lantas ayat apa yang sesuai.. di pikirkan dulu siapalah kita ini .. dengan mengumandangkan argumen tersebut apakah tidak dapat kita mengakui BAHWA KITA MERASA LEBIH BAIK DARI ORANG-ORANG YANG TERTIMPA GEMPA lain kata orang tertimpa gempa itu karena udah parah dosanya sedangkan kita yang tidak tertimpa gempa masih lebih mulia …

    Jika ya seperti itu .. itu adalah sifat Syaitan pada dasarnya… toh musibah itu adalah cobaan dan Al-Quran itu selalu berhubungan tidak hanya pada gempa namun pada kejadian kita sehari-hari pun (kalau kita mau jujur sama diri sendiri yaaa)

    Oleh karena itu .. kita yang tidak menjadi korban .. mendapat cobaan juga .. ya jadi kita tolong aja korban gempa itu dengan apa adanya yang penting ikhlas ..

    saya belajar dari orang minang @bartele .. saya juga turut ikhlas dengan adanya penyebaran cara baru menafsirkan kejadian dan Al-Quran nul kariem berdasar jam dan menit .. bahwa saya pun tidak menanggung dosa orang lain .. hanya dosa yang saya perbuat sajalah yang saya tanggung.

    Demi waktu (masa) -> dari waktu ke waktu .. dari jaman awal sampai akhir .. bukan hanya dari jam dan menit … (luas banget kan… ini baru satu ayat dan saya punya keterbatasan pulak dalam menafsirkan)

    Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang ber amal soleh (baik), nasihat menasihati pada kebenaran, dan sabar

    jadi untuk musibah .. yang penting beramal baik dulu ke korban musibah itu .. baru kemudian tafsirin deh kejadiannya dan sama sama bersabar ..

  6. @bartele … Salam sejahtera … sungguh adat dan prilaku minang yang anda tunjukkan jauh dari fitnah yang beredar (setidaknya di internet)…

    Ada guru ngaji… dia dapat kabar dari anaknya .. mengenai kejadian jam 17:16 yang di kaitkan karena (Intinya) warga padang durhaka dengan ajaran Islam. Tapi (maaf) beliau .. guru ngaji tersebut … nama surrah 17 pun salah (harapan saya karena lupa dan salah sebut saja).. jadi saya koreksi (karena saya malamnya baca blog ini dan tulis komen).. jadi fitnah ini tujuan sudah meluas .. yakni merendahkan Quran, membantu perpecahan umat, mendorong penyesatan dalam menafsirkan Al-Quran

    Adapun keseluruhan ayat di surrah tersebut benar adanya.. dan bukan cuma itu seluruh ayat di Quran juga benar adanya .. namun apa jadinya kalau kita fanatik terhadap Jam dan Menit saja untuk tafsirkan Qur’an ? namanya juga fana theque .. urusan fana lebih dominan..

    Kalau mau kaitkan waktu .. pas pelantikan DPR periode lalu kenapa tidak gempa di Padang atau di daerah lain ? jika penafsiran dengan Jam dan Waktu maka tidak relevan dan cenderung sesat menyesatkan .. padahal ayat-ayat Al-Quran sangat suci dan benar adanya dan perlu di tegaskan lagi bahwa Allah Maha Berkehendak terlepas dari jam dan menit (misal jam 1 menit ke 30 .. kan gak ada di AL-Fatihah ayat ke 30) ini karena Allah Maha Mengetahui… hebat betul deh kalau ada manusia yang mengetahui secara pasti kehendak Allah.. ini namanya cerdas menipu diri sendiri…

    Sungguh hebat yang mengetahui Yang Maha Berkehendak lagi Maha Penyayang terutama dengan menetapkan waktu gempa dan kemudian merujuk kepada Al-Quran .. ketahuilah semua manusia pasti di goda .. dan terbesit sedikit nafsu yang dapat mendatangkan fitnah gak penting dan potensi perpecahan langsung di publikasikan ke umum ..WOWWW…padahal inti dari musibah adalah cobaan, semua ayat di Quran selalu berhubungan dengan semua kejadian, kesusahan dapat mendekatkan kepada kekafiran apalagi jika yang susah di tambah susah dengan fitnah terbentuk di pikiran orang banyak karena menafsirkan Quran dengan jam dan menit..

    terus.. kalau itu di timpakan ke DPR dan orang Padang … muslim lainnya yang sesuai ayat itu jadi bisa “hore… saya gak masalah tuhhh…” wuilih … dampak penafsiran Quran dikaitkan dengan jam dan menit perlu di kaji bersama kalau begitu…

    lantas karena warga padang (pariaman) adat salah atau implementasi salah… kenapa gak dari dulu gempa seperti ini ? kenapa Yang Maha Kuasa harus menunggu jam dan menit yang pas di tahun 2009? tentunya jawaban kita sebagai orang yang ber-iman adalah “Wallohu alam” hanya Allah yang Maha Tahu dan Allah Maha ber kehendak ..

    seharusnya sebelum mengartikan jam dan menit berapa musibah lantas ayat apa yang sesuai.. di pikirkan dulu siapalah kita ini .. dengan mengumandangkan argumen tersebut apakah tidak dapat kita mengakui BAHWA KITA MERASA LEBIH BAIK DARI ORANG-ORANG YANG TERTIMPA GEMPA lain kata orang tertimpa gempa itu karena udah parah dosanya sedangkan kita yang tidak tertimpa gempa masih lebih mulia …

    Jika ya seperti itu .. itu adalah sifat Syaitan pada dasarnya… toh musibah itu adalah cobaan dan Al-Quran itu selalu berhubungan tidak hanya pada gempa namun pada kejadian kita sehari-hari pun (kalau kita mau jujur sama diri sendiri yaaa)

    Oleh karena itu .. kita yang tidak menjadi korban .. mendapat cobaan juga .. ya jadi kita tolong aja korban gempa itu dengan apa adanya yang penting ikhlas ..

    saya belajar dari orang minang @bartele .. saya juga turut ikhlas dengan adanya penyebaran cara baru menafsirkan kejadian dan Al-Quran nul kariem berdasar jam dan menit .. bahwa saya pun tidak menanggung dosa orang lain .. hanya dosa yang saya perbuat sajalah yang saya tanggung.

    Demi waktu (masa) -> dari waktu ke waktu .. dari jaman awal sampai akhir .. bukan hanya dari jam dan menit … (luas banget kan… ini baru satu ayat dan saya punya keterbatasan pulak dalam menafsirkan)

    Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang ber amal soleh (baik), nasihat menasihati pada kebenaran, dan sabar

    jadi untuk musibah .. yang penting beramal baik dulu ke korban musibah itu .. baru kemudian tafsirin deh kejadiannya dan sama sama bersabar ..

    untuk semua korban gempa ketahuilah .. anda tidak sendiri .. kami tetap terus membantu dimanapun kami berada.. dan jangan lah goyah iman .. jadikan rentetan ini sebagai pemacu semangat dalam mengemban tugas agama… karena kita manusia .. itu yang terbaik yang dapat kita lakukan secara dunia dan akhirat.

    untuk wakil rakyat .. sudah sepantasnya anda merakyat .. dari sebelum gempa dan sesudah gempa .. jangan hanya karena Surrah 17:16 kalian sadar dan takut .. sudah itu lupa dengan surrah tersebut.. apa pun yang terjadi perjuangkan diri anda dari berbuat tidak adil .. jangan takut dengan fitnah dan ancaman yang bersifat dajjal..itu konsekuensi anda sebagai wakil rakyat! jika tidak kuat atau kurang berani dengan konsekuensi itu harap mundur dengan hormat saja.. itu lebih baik ketimbang suatu saat anda sendiri yang tau betapa buruknya diri anda…dan malah semakin jauh dari kebenaran dan kebaikan (jauh dari kebenaran = stress, jauh dari kebaikan = kriminil)

  7. Cara-cara baru menyebarkan fitnah dengan menghubung-hubungkan Surat 17-16, apa saudara berani oleh karena kesalahan adat dan agama yang dianut oleh masyarakat minang dapat musibah..?, sihingga Surat 17-15 waktu terjadi gempa dahsyat di ranah minang dirubah menjadi angka 17-16 (Wallahu Alam), berkatalah sekehendak hati, nanti pertanggung jawabkan di YAUMIL AKHIR.

    Apakah ga da pikiran yang lebih baik ketimbang menyebarkan fitnah menghubung Surah 17-16, Sumatera Barat sedang menangis dan berduka, hendaknya kata-kata menyejukan, santun penuh hikmah, menentramkan hati masyarakat yang terkena musibah. Pilu amat rasanya atas penderitaan sebaran fitnah ini. ya.. katakanlah benar Surah 17-16 ditimpakan oleh ALLAH Swt ke masyarakat minang. Dan sebaliknya argumen 17-16 itu memandang yang tidak terkena musibah 17-16 lebih baik dari orang-orang yg tidakan terkena Surah 17-16 (Na’u dzubillah) sifat syeitan bersarang didadanya.
    Ketahuilah; Jikalau seseorang mendapat musibah akan berkata, INNA LILLAH WAINNA ILAIHI ROJIUN. sebaliknya mendapat Nikmat, akan berucap syukur kepada yang memberi-NYA nikmat. Jadi ga ada masalah semuanya, dapat musibah bersabar, mendapat Nikmat bersyukur, tidak HIRUK PIKUK kesana kemari, menyebarkan SMS kepelosok Nusantara, kerjaan Syeitan kali, awas kerjaan syeitan itu pintar bangat bagi yg ga paham apa itu syeitan..? (sabarlah dikit…!!)

    Esensi sabar itu dapat ada dua : Pertama Sabar Karena ALLAH apa yg disenangi-NYA, meskipun terasa berat bagi jiwanya dan raganya, Kedua, Sabar karena ALLAH atas apa yang dibenci-NYA, walaupun hal itu bertentangan dengan keinginan hawa nafsunya. Siapa yg bersikap seperti ini, maka ia termasuk orang yang sabar yang Insya Allah akan mendapat tempat terhormat. Amin. (Akan tetapi banyak orang menangguk di air keruh, ticket pesawai membubung tinggi sehingga tidak terjankau bagi masyarakat minang yg mau menghibur orang kampunnya halamanya, harga BBM hingga mencapai Rp.30.000,-/liter, apakah ini tidak suatu kedholiman..? memang biasa bagi yang membiasakan memdholimi diri sendiri, yah… memang lebih banyak juga orang yang mengerti apa itu ke dhaliman, sehinnga luput dari mendholimi diri sendiri.

    1. Bartele-tele ah Mas ini 😀 Mas ini emosi ke siapa ya? Apa jangan-jangan belum di baca tulisannya? 😯

      Yang bilang kesalahan adat dan agama yang dianut oleh masyarakat Minang sbg penyebab musibah tuh siapa?

      Poin saya itu: pertama tidak menjudge ayat dengan gempa dan kedua kritik pelantikan DPR. Saya pikir jelas kalau udah di baca, baru komentar 😀

  8. APA YANG ANDA TULISKAN ITU NYATANYA DIKALA MANUSIA LUPA DAN INGKAR MAKA TEGURAN ALLOH AKAN TURUN, DAN INGAT JIKA MANUSIA TIDAK PANDAI BERSYUKUR AZAB ALLOH SANGAT PEDIIIIIIIIIIIH,

  9. ALLAH MAHA BESAR, ALLAH MAHA PENYAYANG, ALLAH MAHA ADIL, ALLAH MAHA SEGALANYA. TAPI KENAPA ALLAH ITU SUKA MENGANCAM DAN MENAKUT-NAKUTI DENGAN ADZAB YANG MEMBINASAKAN MANUSIA YANG LEMAH? RASANYA GAK MUNGKIN LAH ALLAH BERBUAT KEJI DENGAN MENURUNKAN ADZAB SEPERTI INI. ATAU JANGAN-JANGAN ALLAH INI DIBUAT OLEH MANUSIA YANG LEMAH DAN TERTINDAS UNTUK MENAKUT-NAKUTI ORANG-ORANG BESAR (PENGUASA) YANG DZALIM AGAR TIDAK SEMENA-MENA TERHADAP ORANG-ORANG LEMAH. WALLAHUALAM BISAWAB

  10. semoga kita semua adalah bagian orang yang beruntung… bermanfaat dan mengedepankan prasangka baik… obat yang kita minum kala sakit tentu tidak pas kita minum dikala sehat, begitu juga sebaliknya… semua harus empan papan (pas pada tempatnya)
    mari kita banyak istifar dengan memperkecil kepuasan untuk menghakimi atau membenarkan, menyalahkan apa yang telah Allah rahmadkan… bagi kita tidak menyakitkan belum tentu menyenangkan bagi saudara kita yang tertimpa musibah.. eyang buyut saya pernah berujar… mulad sariro hangrosowani.. (mengedepankan empaty)

  11. assalamu’alaikum………………
    law,pendapat saya tidak ada yang didunia ini yang tidak mungkin
    itu adalah teguran buat kita selaku umat manusia agar tidak lalai oleh apa yang diperintahkan oleh ALLAH SWT
    mengenai surah 17 : 16(Al isra’:16 )bisa saja terjadi tanpa kita sadari allah menegur kita melalui surat tersebut

    ” jika zina dan riba telah tampakdi sebuah kampung, maka sungguh ( masyarakatnya ) telah menghalalkan diri mereka untuk mendapatkan azab allah ”
    {HR.AL-Kakim}

    1. * Jika zina dan riba telah nampak di sebuah kampung(negeri), maka sungguh (masyarakatnya) telah menghalalkan diri mereka untuk mendapatkan azab Allah* terus ada yg lebih memperparah murka Allah ialah jika penyakit yg satu ini semakin marak (banci) dipertontonkan.

  12. ass,wr wb..pertama aku liat musibah ats sodara2ku di minang,.air mataku terburai habis dan kepiluan yg sangat dalam…aku hny mampu berdoa! aku di aceh dan sodara di padang ibarat 2 bersaudara muslim yg taat,tak satupun umatnya yg menyembah taghut,semua beriman kpd Allah & RasulNya..hanya aku berfikir..knp Allah berikan ujian ini kpd aceh dan padang? dosa dan khilaf apa yg sdh kami perbuat?? tp setelah aku tafakur,rupanya Allah justeru sayang dgn kami..kita diberi teguran adlah krn Allah ingin bangkitkan keimanan kita,..selama ini mmg byk yg salah dan kt tdk menyadarinya..Ulama katakan mgkn krn kita sdh tinggalkan Dakwah! kalopun berdakwah,tp kurang ikhlas,.karena kebendaan/dunia,popularitas dll..masya Allah? dan ketika kemaksiatan merajalela,kemungkaran besar org2 rame tinggalkan shalat,namun kita tdk pnh mcegahnya,..bahkan nyaris tak mmiliki kerisauan..ironis lagi kita malu tjkkn jati diri kita sbg muslim! mari sama kt Ishlah,..apa yg udah kt korban kan buat agama? menegakkan kalimah LAailahailallah..membentengi diri dan klrg kita dr maksiat bsr? tinggalkan shalat dan ikut budaya kafir,muamalah dan muasyarah kt yg rusak? dan ketika kita yg sdh merasa taat dan alim meliat keseharian,kmaksiatan dan kemungkaran tsb d dpn mata,kt tdk brusaha cegah dan dakwah kan,,apa jd nya?? maka Allah pun pastikan satukan hati dgn org2 batil.dan menurunkan bala kpd kita semua..wallahu’alam bissawab..semoga kita bertambah sadar dan ishlah..dan mari kita mulai berdakwah Lillahita”ala..

  13. assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

    hehehehe..senengnya mengetahui kakak-kakak semua pada pandai-pandai….saya suka membacanya…argumen yang memacu untuk maju…semoga semuanya mendapatkan kenaikan derajat di sisi Alloh karena ilmu yang bermanfaat yang kakak miliki…amiiinnnn….
    semangat ya kak…

    selama ke-TAUHIDAN tidak dilanggar, berbeda pendapat atau beda asumsi itu sifat manusia..
    mari kita sama” berdo’a agar dapat mengambil hikmah kebaikan atas bencana yang menimpa saudara kita kak…

    Bismillaahir rahmaanir rahiim

    “innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.
    “allaahumma ajur-nii fii mushiibatii, wakhluf lii khairan minhaa”

    maaf ya kak lancang…

  14. Terus-terang hati saya menjadi sakit, kalau ada orang yang sedang ditimpa musibah, terus malahan disalahin: “Rasain kamu sudah kena bala Allah, Azab Allah, sekarang, kamu banyak buat dosa sebelumnya”. Coba bayangkan, kalau daerah anda terkena musibah, eh bukannya orang lain malah menolong, malah menyalahkan anda. Apa tidak sakit hati,

    Kalau belum kena diri sendiri, memang mudah teriak sana-siniiii…….

    Betul-betul keterlaluan. Dalam suasana orang-orang sibuk menyelamatkan korban gempa di Padang, ada umat Islam yang sibuk mencari ayat sebagai dalil bagi peristiwa tersebut. Dalam suasana orang-orang berduyun-duyun menyedekahkan hartanya untuk membantu korban, ada umat Islam yang segera mencari ayat untuk membenarkan peristiwa tersebut.

    Seandainya suatu musibah terjadi pada zaman para sahabat ra, mereka akan menahan diri untuk membuat berbagai macam komentar sehingga menanyakan sendiri kepada Rasulullah saw: “Kenapa ia terjadi?” Rasulullullah sendiri tidak akan memberi jawaban sehingga memperoleh wahyu dari Allah SWT. Ini karena sekalipun kita beriman bahwa setiap yang terjadi adalah dengan kehendak Allah, menjadi suatu kesalahan yang besar apabila kita membuat asumsi sendiri kenapa Allah melakukannya.

    Mungkin memang ada azab atau peringatan, tapi kita tidak pernah tahu. Apalagi sampai dikaitkan dengan nomor-nomor surat al-Quran untuk menjustifikasikan gempa itu adalah azab Allah
    Seenaknya saja mentafsirkan al-Quran supaya sesuai dengan pendapat sendiri…..GOBLOOoooK !!

    Sebagai umat Islam seharusnya kita bersyukur karena tidak ditimpa bencana tersebut. Salah satu cara adalah dengan membantu sebisa mungkin orang-orang yang tertimpa musibah tersebut….

    Wassalamualaikum
    Andri Vista Medina

    1. duh mas fotonya kan udah sarjana tuh, kan pendidikannya tinggi masa pake kata-kata GOBLOOoook, apa tidak ada kata-kata yang lebih sopan mas, masa mas gak malu pakai kata-kata seperti itu, mas itu sudah berpendidikan tingggi mas

  15. Siapa ya…? yang mulutnya kasaaar?, fitnah lebih kasar dari mulut-mulut yang menyebarkan fitnah, saya tidak menuduh siapa-siapa termasuk bung ejajufri, maaf sekali lagi maaf kepada bung Ejajufri, blog ini untuk ajang menyebarkan kebaikan, ga ada yang lebih baik melainkan keikhlasan menerima ketentuan-NYA. jadi Bung Ejajufri benar apa adanya. salut saya. terima kasih.

    1. Iya, cuma konfirmasi buat temen-temen yg komentar biar jelas ditujukan kepada siapa namanya, biar kata-kata “GOBLOOoooK !!” di atas jelas maksudnya kepada siapa (bukan ambigu seperti “mentafsirkan al-Quran supaya sesuai dengan pendapat sendiri”)

  16. Kalo soal Minang kena Gempa, dari sisi Islam mungkin ada PR yg harus segera diselesaikan oleh rakyat Minang, yg menurut saya salah satunya adalah tentang WARISAN, yg msh menjunjung tinggi adat dari pada agama.
    Ini bisa jadi teguran dari Allah SWT terhadap Minang….

  17. manusia jaman ini terlalu mengandalkan akal sehingga yang muncul dalam kehidupan adalah mencoba untuk saling mengakali. Padahal kalau mau bertanya dalam hati hanya satu kekuatan yang tak terukur yang berwenang mengakal akali. Marilah kita kembali kepada kiblat yang menjadikan kita. Tawadhkuk akan membawa kepada yang lebih baik. dan kalau mau saling menyombongkan diri hanya Allah yang punya hak. Minang pasti bangkit, Rencing akan lebih dewasa, Indonesia tetap jaya bersatu

  18. السلام عليكم

    Tidak hanya minang ,..lihat dan buktikan…masih banyak lagi t4 laen yang akan menyusul…mungkin daerah ANDA !!!!!…

    …………..1 yang perlu di ingat,alloh tidak akan pernah memberi cobaan kepada “hamba-Nya” di luar kemampuannya……………….mari tingkatkan iman dan taqwa dari pribadi , keluarga , masyarakat ,….baru ke “NEGARA”

    والسلام عليكم

  19. assalammualaikum..wr.wb
    sudahlah,,buat apa kita saling sikut tuk menentukan siapa yang benar dan sapa yang salah,,jelas dalam firman allah.swt,manusia tiada daya dan upaya melainkan allah swt..coba kalian galian maksud kata2 itu,,
    wassalam.

  20. dengan bukti dari ayat diatas mengingat kan kita bahwa azab allah itu memang benar adanya. . . . maka itu sdaraku mlai dri skrng tnkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada allah. . . .jgn hanya memikirkan dunianya saja okea a

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.