Mereka yang Membuat Nabi saw. Bersedih
Surah At-Tahrîm, Ayat 1
Wahai nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Catatan Kaki Komentar 5529
Versi Asli
Amana
IFTA
Kalimat yang dihapus: Perilaku tidak sopan Aisyah (lihat no. 2962 sampai xxiv.11) pernah menyebabkan kesulitan serius. Batin nabi sangat sedih dan sakit dan beliau menolak berkumpul dengan istrinya beberapa kali. Penolakan nampaknya berhubungan dengan hal ini. Situasi ini tidak kurang sulit baginya karena ia (Aisyah) adalah putri Abu Bakar, salah satu sahabat dan panglima paling benar dan dekat. Putri Umar, Hafsah, juga kadang-kadang cenderung memberanikan posisinya, dan ketika keduanya bergabung dalam suatu rahasia, membahas suatu masalah dan saling membuka rahasia, mereka menyebabkan penderitaan berat bagi Nabi, yang hatinya sangat lembut serta memperlakukan semua keluarga dengan teladan kesabaran dan kasih sayang.
Edisi Amana berbeda dari versi asli dan edisi IFTA lebih banyak lagi melakukan penghapusan! Perubahan dapat dianalisis sebagai berikut:
Kritik terhadap Aisyah
Dalam rangka meringankan kritik terhadap Aisyah, putri Abu Bakar bin Abi Quhafah, edisi Amana mengubah kata “imprudence” (ketidaksopanan) dengan “behavior” (perilaku) dan menghapus sumber catatan kaki 2962 yang berbicara tentang contoh perilaku tidak sopan. IFTA menghapus seluruh komentar tentangnya beberapa baris!
Kritik terhadap Hafsah
Baik Amana maupun IFTA sepenuhnya menghapus referensi terhadap perilaku tidak pantas Hafsah, istri Nabi saw. dan putri Umar bin Khattab.
Penyebab Kesedihan Nabi saw.
Faktanya, sebagaimana yang dinyatakan Abdullah Yusuf Ali, bahwa dua istri nabi saw. yang menyebabkan banyak penderitaan kepada nabi telah dihapus! Walaupun terlihat bagi para pembaca bahwa penilaian Abdullah Yusuf Ali kepada dua istri Nabi agak keras, tapi sebenarnya tercermin dalam banyak kitab tafsir dan hadis dan didukung sumber sejarah terpercaya.
Assalamu alaikum wr. wb
Saya punya Al-Qur’an Terjemahan Bahasa inggris oleh Abdullah Yusuf Ali terbitan “Islamic Book Trust-Kuala lumpur”
disampul disebutkan ‘Complate Translation WITH SELECTED NOTES” makanya catatannya tidak lengkap
ketika saya membaca artikel ini saya cek catatan di Al-Qur’an terjemahan milik saya, ternyata semua note/catatan yang disebut diartikel diatas bukannya dirubah tapi semuanya malah tidak ada, alias tidak dimasukkan.
Saya heran dengan orang kenapa mereka tidak jujur dan tidak amanat seperti ini?
Dlm Al Quran yang menyebut ‘ahlulbait’, rasanya ada 3 (tiga) ayat dan 3 surat.
1. QS. 11:73: Para Malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan kebrkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah”.
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna ‘ahlulbait’ adalah isteri dari Nabi Ibrahim.
2. QS. 28:12: Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan(nya) sebelum itu; maka berkatalah Saudara Musa: ‘Maukahkamu aku tunjukkan kepadamu ‘ahlulbait’ yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya, maka makna ‘ahlulbait’ adalah Ibu Nabi Musa As. atau ya Saudara Nabi Musa As.
3. QS. 33:33: “…Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu ‘ahlulbait’ dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.
Ayat ini jika dikaitkan dengan ayat sebelumnya QS. 33: 28, 30 dan 32, maka makna ahlulbait adalah para isteri Nabi Muhammad SAW. Sedangkan sesudah ayar 33 yakni QS. 33:34, 37 dan 40 penggambaran ahlulbaitnya mencakup keluarga besar Nabi Muhammad SAW. isteri plus anak-anak beliau.
Coba baca catatan kaki dari kitab: Al Quran dan Terjemahannya, maka ahlulbaik yaitu KELUARGA RUMAHTANGGA RASULULLAH SAW. Berarti, anak Nabi SAW terakhir yang berkedudukan sebagai halulbait ya Bunda Fatimah, lalu apakah bunda Fatimah ini mempunyai hak bernasab sebagaimana dimaksud dlm QS. 33:4-5 dimana nasab keturunan itu diambul dari nasab bapaknya?
Berarti, anak-anak dari Bunda Fatimah tetap saja bernasab pada Saidina Ali bin Abi Thalib bukan pada Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, perebutan mahkota ‘ahlul bait’ antara kedua golongan yakni Syiah dengan Habaib, tak perlu diteruskan karena mahkota ahlul bait itu sudah terhenti sampai pada Bunda Fatimah saja, tidak berlanjut ke anak cucunya.
Terima kasih. Butuh artikel baru untuk penjelasan tuntas makna ahlulbait. Dalam surah Hud menggunakan kata عليكم أهل البيت karena Sarah merupakan ibu Nabi Ishak. Dalam surah Al-Qashshash, bermakna keluarga Nabi Musa, terkhusus ibunya, karena dia ibu Nabi Musa. Sedangkan dalam surah 33: 33 menggunakan kata ganti كم sehingga tidak bisa bermakna hanya istri nabi. Kajian menarik makna ahlulbait, lihat video ini.
Sedangkan setiap ayat turun dibutuhkan tafsiran, dan Quran tidak bisa ditafsirkan sekedarnya tanpa penjelasan hadis nabi mengenai siapa ahlulbait Nabi saw. Saya tidak ingin berpanjang lebar, silakan lihat video ini.
Kemudian masalah keturunan, berbeda topik. Saya pikir saya sudah menjelaskan cukup dalam artikel mengenai kafaah. Seperti mengenai Nabi Isa yg merupakan keturunan Nabi Ibrahim melalui jalur ibu, surah Ali Imran ayat 61 yg menyebut Hasan dan Husain sebagai anak-anak nabi, hadis-hadis nabi yg menyebut keturunan nabi melalui Sayidina Ali, kisah dan sabda Ali bin Husain di Karbala, dan sebagainya.
Tak pelak, Quran menyebutkan sebagai golongan yg dengki terhadap golongan lain lantaran kelebihan yg diberikan kepada mereka… Wallahualam.
untuk artikel diatas, ini komentar yang tepat.
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.
[Al Hujurat : 6].