Ulama ini dikenal luas oleh banyak orang melalui dua karya besarnya di bidang filsafat dan ekonomi. Dialah Muhammad Baqir al-Sadr, penulis Falsafatuna dan Iqtishaduna. Pada tanggal 9 April 1980, bersama dengan saudarinya, Amina al-Sadr atau yang dikenal dengan nama Bint ul-Huda, dia dieksekusi mati oleh rezim Ba’ath Saddam Hussein. Sebelum dieksekusi, ulama kelahiran 1 Maret 1935 itu menuliskan pesan persatuannya untuk para pengikut Syiah dan ahlusunah.
Segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam. Selawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya yang suci serta para sahabatnya.
Wahai rakyat Irak yang kucintai, aku sampaikan kepada kalian semua, suni dan Syiah, Arab dan Kurdi, pada saat momen yang pedih dari kehidupan jihad dan krisis kalian, krisis ini adalah masalah kita semua. Krisis ini adalah krisis seluruh rakyat Irak. Reaksi yang berani dan perjuangan harus menjadi kenyataan bagi seluruh rakyat Irak.
Karena aku tahu eksistensi dan tanggung jawabku kepada umat, telah aku lewatkan semuanya demi persaudaraan antara suni dengan Syiah, Arab dengan Kurdi. Aku adalah pembela pesan untuk persatuan Islam, keyakinan yang ada pada kita semua.
Hidup dan pemikiranku hanyalah untuk Islam, jalan kebebasan dan tujuan kita semua. Aku bersama kalian semua, baik saudara suni ataupun Syiah. Aku bersama kalian seperti halnya aku bersama Islam, dan sebanyak obor yang kalian bawa untuk menyelamatkan Irak dari penindasan dan ketidakadilan.
Para tiran dan sekutunya sedang mencoba untuk membuat saudara suni kita yang berbudi percaya bahwa problem kita adalah problem suni-Syiah. Mereka berusaha untuk memisahkan kita dalam perang melawan musuh bersama kita.
Aku katakan kepada kalian, putra-putri Ali dan Husain, putra-putri Abu Bakar dan Umar, bahwa perjuangan ini bukanlah konflik antara pemerintahan suni dan Syiah. Pemerintahan suni yang diwujudkan dalam bimbingan khalifah, membuat Imam Ali selalu membelanya dalam perang melawan kaum murtad yang dipimpin oleh Abu Bakar. Kita semua harus membela bendera Islam apapun juga warna perbedaan kita.
Setengah abad yang lalu, para ulama Syiah telah mengeluarkan fatwa untuk berjihad membela pemerintahan suni yang membawa lambang keislaman, dan ratusan ribu orang Syiah pergi ke medan perang dan mempersembahkan darah mereka demi mempertahankan Islam. Sekarang, pemerintahan yang ada bukanlah pemerintahan suni, melainkan orang-orang yang mengatasnamakan suni.
Pemerintahan suni bukanlah pemerintahan seseorang yang bersumber dari orang tua suni. Pemerintahan suni adalah pemerintahan Abu Bakar dan Umar, yang telah ditantang oleh penguasa tiran Irak saat ini dalam semua aspeknya. Mereka menyalahgunakan Islam, mereka menyalahgunakan Ali dan Umar sekaligus memerangi Islam setiap hari dan setiap langkah mereka.
Saudara-saudara dan anak-anakku dari Mosul, Basrah, Baghdad, Karbala, Najaf, Samarra, Kazimiah, Amarah, Kut, Sulaimaniah dan di manapun mereka berada…
Aku berjanji bahwa diriku untuk kalian, demi kalian semua, dan bahwa kalian adalah tujuanku saat ini dan nanti. Kata-kata kalian harus seirama dan rencana kalian harus menyatu di bawah bendera Islam demi menyelamatkan Irak dari mimpi buruk penguasa otoriter, membangun kebebasan, kemenangan, kecemerlangan melalui keadilan Islam dan dibalut dengan keluhuran budi manusia. Warga negara Irak dengan beragam mazhab dan rasa nasionalismenya akan merasakan bahwa mereka bersaudara dan akan memberikan kontribusi terhadap kepemimpinan negeri mereka, membangun rumah mereka dan mewujudkan gagasan-gagasan islami mereka dan memulai sejarah cemerlang mereka.
Sumber: Jafariya News
Penerjemah: dzulfikar © 2008
Editor: Ali Reza Aljufri © 2010
Assalammualaikum wr wb semoga kita bisa meniru ahlak beliau yg ingin menyatukan hati umat islam dan memerangi orang kafir dan munafik
setuju mas bambang
saya selalu setuju untuk menyatukan perbedaan namun bukan dengan menghilangkannya, karena masing-masing sunni dan syi’ah punya dasar masing-masing.menurut sya buktinya Abu Bakar, Umar Usman dan Ali juga berstau . Yang kita perlukan sekarang adalah saling mendo’akan dan saling mensupport dalam perjuangan islam ( sunni & syiah )
Ini mah kayaknya kurang meyakinkan …
masak sih ulama syiah mencintai Umat Islam Sunni …
jgn mengada-ada akh … yg terjadi buktinya khan perang truz tuh
yg di Iran pemerintahny ngbantai Mujahid2 Sunni, Irak lagi perang syiah vs suni, Pakistan banyak masjid yg dibom karena beda syiah atau sunni …
kasih info yg lebih valid dong … versi sejarahny githu..
Ini ya valid Mas, atau perlu lihat foto-foto di sini. Mujahid suni yang mana yang dibantai? Abdulmalik Rigi dari Jundullah yang ngebom pertemuan ulama suni-syiah dan didanai CIA? Kalau emang teroris, bikin enggak aman, pengacau ya harus dihukum; apapun mazhabnya. Orang (yang terpengaruh pemikiran) Barat aja yang nge-blow mazhabnya. Irak? Percaya dengan media Barat? Pakistan? Karena pemikiran jumud Taliban?
takiyah
kayak ngerti taqiyah aja.. emang taqiyah apaan bos?
Saya setuju dengan pendapat Ali Reza yang berusaha menyatukan muslim suni dan syiah, semoga Allah memberkati nya. Amin
Ini patutu kita contoh kita hanya beda jalur tapi tujuan 1 yaitu ALLAH S.W.T