Oleh: Sayid Muhammad Rizvi
Bisa jadi, mereka yang disebut sebagai cendikiawan Islam dan Timur Tengah kebingungan dengan perintah dasar Quran mengenai gaya berhijab yang dikenakan wanita muslim dari berbagai latar belakang etnik.
Keharusan berhijab adalah perintah Qurani. Syarat utamanya adalah seorang wanita muslim harus menutup kepala dan dadanya dengan khimar (penutup kepala) dan tubuhnya dengan jilbab (pakaian panjang dan longgar). Tentu saja, dia bisa membiarkan wajah dan tangannya terbuka. (Menutup wajah bukanlah keharusan utama perintah berhijab. Fakih Syiah dan juga Suni mengatakan bahwa wajah wajib ditutupi hanya jika ada bahaya fitnah, suatu keadaan yang dapat menimbulkan dosa).
Ketika berhubungan dengan gaya, warna, dan bahan khimar atau jilbab, setiap kelompok etnik muslim dapat mengikuti perintah Quran berdasarkan latar belakang budaya mereka masing-masing. Beraneka macam gaya dengan menerapkan hukum Quran yang sama dibolehkan karena Islam adalah agama dunia [dan universal], tidak terbatas pada satu daerah, suku atau budaya.
Oleh karena itu, kita bisa lihat wanita muslim di Arab memakai abaya; wanita muslim Persia memakai chador; wanita muslim Afghanistan memakai burqa; wanita muslim Indo-Pakistani memakai niqab atau purdah; wanita muslim Malaysia/Indonesia memakai kerudung; wanita muslim Afrika Timur memakai buibui; dan sekarang di Barat, wanita muslim Kanada memakai pakaian umum dengan syal lebih besar di kepalanya dan longgar.
Islam tidak membatasi gaya/mode selama memenuhi persyaratan dasar khimar dan jilbab. Inilah di mana agama dan kebudayaan berinteraksi satu sama lain, dan di sanalah adanya aspek dinamis syariah Islam; dan interaksi ini mungkin dapat membingungkan beberapa orang yang disebut cendikiawan Islam yang dengan keliru meyakini bahwa hijab adalah tradisi budaya dan bukan kewajiban agama.
Penerjemah: ejajufri © 2010
waduh bang…!! tapi masalahnya sekarang ni kalau ada wanita yang berhijab di bilang “ANEH” itu karena opini2 dari mereka yang notabenya musuh islam sehingga pikiran2 kita terbanjiri oleh opini2 tersebut dan apa2 yg lumrah pada zaman RASUL skrng mnjadi aneh….!!!!
Salah satu cara musuh Islam memang mencerabut orisinalitas Islam dari otak (dan hati) umat muslim. Setelah tercerabut, mereka masukan budaya merusak. Hasilnya, Islam “yang asing” di awal juga menjadi “asing” di akhir.