Taqwacore: Musik Punk Islami?

Terlepas dari hukum mengenai musik (baik untuk main atau mendengarkan), pada dasarnya saya tidak terlalu suka dengan musik punk. Terlalu “berisik” dan tidak easy-listening. Tapi lebih dari satu dekade terakhir, khususnya di Amerika Serikat, muncul apa yang disebut dengan istilah punk muslim (saya tidak tahu apakah ini istilah yang mirip dengan Christian hardcore).

Michael Muhammad Knight adalah orang pertama yang membukukan pengalamannya ke dalam buku berjudul The Taqwacores. Novel yang terbit tahun 2003 ini berkisah tentang para rocker punk yang hidup bersama menjalankan agama Islam. Knight menulis bukunya pada usia 19 tahun, setelah masuk Islam dan belajar di Pakistan selama setahun.

Bukunya berkisah tentang sebuah rumah muslim punk di Buffalo, New York, beranggotakan “burqa-wearing riot girls, mohawked Sufis, straightedge Sunnis, Shia skinheads, Indonesian skaters, Sudanese rude boys, gay Muslims, drunk Muslims, and feminists.”

Buku Knight secara tidak langsung menginspirasi lahirnya berbagai kelompok musik beraliran taqwacore. Kenapa bisa begitu? Kalau kita lihat, kebanyakan pemusik yang terlibat adalah warga imigran. Mereka yang datang ke Amerika terbentur dengan kultur berbeda meskipun keluarga mereka masih mempraktikkan nilai agama. Band pertama yang beraliran taqwacore adalah The Kominas. “Kominas” berarti “bastard” atau “haramzada” (anak haram). Lagu pertamanya berjudul “Sharia Law in the USA”.

Michael Muhammad Knight sendiri dikucilkan oleh orang-orang muslim dan non-muslim karena pandangannya terhadap Islam, yang terkesan mendesakralisasi agama. Anak-anak taqwacore memang jauh dari kesan seorang muslim yang “bertakwa” karena gaya hidupnya sama seperti anak punk lain, meskipun konon selama perjalanan tur mereka tetap melaksanakan salat lima waktu.

“Saya mendapat (celaan) dari banyak orang,” kata Knight. “Saya mendapati orang-orang neo-konservatif berkomentar di blog mereka, ‘Oh ini hebat, anak ini menantang Islam. Anak ini membenci Islam, ia mencoba merusak segalanya.’ Saya tidak sedang merusak Islam. Saya sedang berusaha agar Islam menjadi mungkin dalam kehidupan saya.”

Novel Knight akhirnya dijadikan film dengan judul Taqwacore. Cuplikannya bisa dilihat di situs tersebut, karena kita akan beralih ke musik punk Islam yang ternyata sudah masuk ke Indonesia. Namanya band-nya Punk Moslem. Anak-anak punk yang selama ini identik dengan brutal dan tidak mengenal agama seolah ingin diislamkan.

Punk Muslim mencoba jalankan perintah seperti, “sampaikanlah walau cuma satu ayat”, “saling ingat mengingatkanlah kalian dalam kebaikan”, atau ribuan perintah-perintah yang lain, dan kami ini baru satu, dua atau tiga saja yang bisa kami kerjakan. Kami mengkhususkan untuk menyampaikan kepada diri kami sendiri dan merangkul kawan-kawan punk yang terlanjur nge-punk.

Para anggota Punk Muslim ini mengaku sangat nyaman dengan kehidupan punk yang sekarang mereka jalani. Mereka merasa punya harapan untuk menatap masa depan yang lebih baik. Kehidupan punk yang bebas dan tak bertuhan kini sudah tinggal sejarah. Selain nongkrong dan bermusik mereka kini punya kegiatan baru, yakni mengaji bersama setiap malam Jumat.

Catatan: Semoga bisa lurus-lurus saja kehidupannya 😀

Sumber:

13 respons untuk ‘Taqwacore: Musik Punk Islami?

  1. keren tuh….
    klo da aliran music MM (metal moeslem) alnya saya pecinta musik metal…
    biar islam ni ga di bilang agama monoton…
    ALLAHU AKBAR….

  2. salam kenal….

    wah hebat bener ini artikelnya…
    seneng deh ada musik punk bergaya islam 🙂

    mampir-mampir balik ya gan 🙂 ditunggu kunjungannya 🙂

  3. saya seorang PUNKer, punk bukan sampah, punk itu hanya idealisme. punk tidak dilihat dari pirsing, tato, dandanan garang saja, itu hanya atribut. tapi punk adalah sebuah pandangan idealis, yang membenci segala tatanan yang tidak benar dalam sebuah sosial. contohnya negeri ini, kami cinta negeri ini, tapi kami benci dengan sistem yang ada!

    maka jangan ragukan kami, kalo kami anak punk lebih nasionalis dan lebih idealis. MERDEKA!!!

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.