Pernyataan Indonesia tentang Kapal Mavi Marmara

Senin, 31 Mei 2010

No. 107/PR/V/2010/53

Pemerintah Indonesia mengutuk penyergapan dan aksi kekerasan Israel terhadap Kapal Mavi Marmara yang membawa misi bantuan kemanusiaan internasional ke Jalur Gaza, Palestina, pada tanggal 31 Mei 2010 yang dikabarkan telah menimbulkan sejumlah korban jiwa dan cedera. Menurut informasi dari Otoritas Palestina, sebanyak 16 orang telah dikonfirmasi tewas dalam penyergapan ini.

Blokade Israel terhadap jalur Gaza secara sepihak sejak Januari 2009 telah melanggar hukum internasional dan telah menciptakan penderitaan yang sangat mendalam dikalangan rakyat Palestina yang tidak berdosa.

Aksi penyergapan Israel terhadap kapal Mavi Marmara hari ini juga ilegal karena dilakukan di perairan internasional. Melalui aksi penyergapan dan kekerasan tersebut, Israel kembali telah menciptakan hambatan terhadap proses perdamaian di Timur Tengah yang kini memasuki tahapan penting berkaitan dengan diluncurkannya “proximity talks”, sebagaimana di sampaikan oleh Presiden Mahmoud Abbas dalam kunjungannya ke Indonesia pada tanggal 29 Mei 2010.

Pemerintah Indonesia akan bekerjasama dengan masyarakat internasional guna memastikan agar Israel mempertanggung-jawabkan tindakannya sesuai dengan hukum internasional. Secara khusus, Indonesia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menunaikan kewajibannya sesuai dengan Piagam PBB, termasuk melalui investigasi atas insiden penyerangan Israel dimaksud guna memastikan pertanggungjawaban Israel.

Dari Pemerintah Turki, dipastikan ada 12 WNI dalam kapal tersebut.

Dari informasi terakhir, kapal tersebut sedang digiring ke pelabuhan Afhdod, sekitar 40 km di selatan Tel Aviv. Pemerintah RI terus memastikan nasib warga negaranya yang diberitakan ikut dalam misi kemanusiaan termaksud.

Kementerian Luar Negeri, 31 Mei 2010

Sumber: Kementerian Luar Negeri RI
Catatan: Thanks to IRIB

Share

5 respons untuk ‘Pernyataan Indonesia tentang Kapal Mavi Marmara

  1. Mengapa pemerintah RI di bawah SBY tidak berani tegas mengambil sikap mengenai Mavi Marmara, pernyataan presiden terkesan “bermain di zona aman”. Bahkan dari 17 negara yang mengecam, Indonesia adalah yang terakhir. Perlindungan pemerintah untuk warga neraga yang di Luar Negeri pun sangat minim, bahkan terkesan asal2an. Untuk sebuah kepastian bahwa warga negaranya dalam keadaan selamat saja harus menunggu sekian lama, bahkan keluarga malah mendapat informasi dari lembaga swasta yang bekerja sama dengan beberapa pemerintah negara Timur Tengah, seperti Lebanon dan Mesir. Sangat disayangkan bahwa SBY tidak seberani Sukarno atau bahkan Suharto. Mengapa SBY begitu takut??

    1. Seperti Obama, SBY hanyalah person. Sebagai sebuah negara, Indonesia masih dikontrol dari luar—banyak yang bicara seperti ini. Negara kita belum 100 persen mandiri apalagi merdeka. Tapi juga kalau memasukkan Soeharto sebagai panutan, saya kurang setuju 😀

  2. Oh sudah mengutuk juga, Alhamdulillah, koq agak telat dan agak berat sih? koq gak secepat mengutuk aksi teroris di mariot ya? Knp ya? Kemana ya Obama anak menteng yg suka dibangga2kan sebagian bangsa kita? Bukankah dia pernah berpidato “apapun yg terjadi pemerintah USA berada dibelakang membela ISRAEL”. dan membalas surat kiriman AHMADINNEJAD: “Siapapun yg memusuhi Israel berarti dia musuh USA” .

    1. Enggak terlalu telat juga sih, karena tertandanya tanggal 31 Mei ’10. Setidaknya L-U-M-A-Y-A-N. Buat yang ngebanggain Obama mau datang, cuma bisa bilang kasihan. Terima kasih.

  3. hidup Obama Opapa! Hidup fans Obama! Hidup patung Obama yg sibuk dipindah2! Hidup pembela patung Obama!

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.