Satu dari empat badge Ayo ngeBlog! adalah “ayo jadi blogger bermanfaat!” Dalam mendefinisikan bermanfaat, salah seorang kontributor Ayo ngeBlog! menuliskan: “Apapun topik blog kita, entah blog curhat, blog tutorial, blog bertopik khusus, blog citizen journalism, atau blog yang lain, yang penting blog kita harus memberikan manfaat!”
Meski tidak disebutkan secara jelas atau mungkin dikategorikan sebagai “blog yang lain”, tapi buat saya hal yang seharusnya paling bermanfaat untuk dijadikan tema blog adalah hal yang secara alami, natural, dan menjadi fitrah manusia: (ilmu) agama. Kenapa menjadi fitrah? Karena ia bukan lagi menjadi kewajiban guru agama, bukan pula kewajiban individu; tapi kebutuhan dasar setiap manusia.
Kebutuhan dasar setiap manusia bukan berarti ia bersifat privat. Saya heran dengan orang yang mengatakan bahwa urusan agama adalah urusan individu, urusan pribadi sehingga orang tidak berhak ikut campur. Dîn (bahasa Arab) yang berarti agama, tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan tapi juga manusia dengan seluruh makhluk dan segala aktivitasnya. Ia dan kajiannya juga tidak hanya terbatas di masjid atau rumah. Anda sedang tidak ingin masuk surga sendirian ‘kan?
Saya tidak mengatakan bahwa blog curhat atau tutorial sama sekali tidak bermanfaat. Tentu saja ada manfaatnya, paling tidak bagi mereka yang punya kepentingan, ketertarikan yang sifatnya terbatas di dunia (yang fana) ini. Tapi blog yang berhubungan dengan agama, karena ia menjadi kebutuhan dasar setiap manusia, maka kekal hingga akhirat. Insya Allah.
Dulu, suatu ketika Nabi saw. memasuki sebuah masjid dan menyaksikan sejumlah sahabat berkerumun mengitari seorang lelaki. Nabi bertanya, “Siapa dia?” Mereka menjawab, “Seorang yang sangat berilmu.” Nabi bertanya lebih lanjut, “Ilmu apa yang ia miliki?” Mereka menjawab, “Ilmu nasab orang-orang Arab, peristiwa-peristiwa bangsa Arab, dan syair-syair Arab.”
Nabi bersabda, “Itu adalah ilmu yang tidak memberi kerugian bagi orang yang tidak mengetahuinya dan tidak memberi manfaat bagi orang yang mengetahuinya. Sesungguhnya ilmu itu ada tiga: pertama, ilmu tentang prinsip-prinsip akidah; kedua, ilmu akhlak; ketiga, ilmu tentang hukum syariat. Selain dari yang tiga ini adalah ilmu tambahan.”
Catatan: Tidak perlu takut dituduh SARA (kecuali isinya memang saling menyerang antar-agama), juga tidak perlu takut dibilang “sok suci” 😀
Setuju Kang!
Ngeblog lagi ah. . .
hmmm maunya sih gitu, semoga tulisan2 saya bisa bermanfaat deh…^^
setuju sih……
monggo temen temenmampir ke blog saya
https://endroblack2002.blogspot.com/2020/05/nasehat-guru-untuk-murid-muridnya.html