Langkah Amdocs terjegal di ranah telekomunikasi Irlandia. Hal ini terjadi setelah sejumlah politisi di negeri itu mencium adanya keterkaitan penyedia sistem billing tersebut dengan zionis Israel. Para politisi yang melantarkan ajakan boikot ini beberapa di antaranya adalah Proinsias De Rossa MEP, Chris Andrews TD dan Cllr. Richard Boyd Barrett.
Mereka menggalang petisi yang ditujukan kepada Eircom, operator telekomunikasi incumbent di Irlandia, dan mendesak operator tersebut untuk tidak menandatangani proposal kerjasama dari sebuah konsorsium yang di dalamnya beranggotakan Amdocs.
Alasan boikot ini sederhana, yakni sebagai rasa simpati kepada Palestina dan sikap protes mereka atas tindakan Israel yang dianggap sudah keterlaluan. Dukungan petisi ini kemudian dikumpulkan oleh Ireland Palestine Solidarity Campaign (IPSC) dan Irish Anti War Movement (IAWM).
“Kami meminta Eircom untuk mengikuti ajakan boikot, divestasi, dan sanksi ini, dan menolak untuk melakukan kontrak kerjasama dengan partner di mana salah satunya merupakan perusahaan Israel Amdocs,” tegas juru bicara IPSC Kevin Squires, dikutip detikINET dari swp.ie, Jumat (9/7/2010).
Squires berharap, hal ini dapat menjadi perhatian bagi para penggiat industri di Irlandia sebagai simpati atas penderitaan rakyat Palestina.
“Israel harus sadar bahwa mereka tidak bisa menjalankan bisnis sebagaimana mestinya setelah tindakan brutal yang mereka lakukan di Palestina,” tegasnya.
Amdocs merupakan penyedia software dan layanan terkait billing, customer relationship management dan operation support system. Situs swp.ie melaporkan bahwa Amdocs merupakan salah satu key player bagi perekonomian Israel dan mendukung pemerintahan negara zionis tersebut.
Amdocs di Indonesia
Kiprah Amdocs di Indonesia sendiri sejatinya sudah dicurigai berbau Israel sejak beberapa waktu lalu. Kabar ini berhembus ketika mereka ikut serta dalam tender pengadaan perangkat billing system Telkomsel.
Hanya saja, ketika kabar ini kian panas, Kedubes AS langsung turun tangan untuk memberi klarifikasi. Tak tanggung-tanggung, Duta Besar AS Cameron Hume turun langsung untuk menjelaskan duduk perkara ini ke Menkominfo Tifatul Sembiring.
Kepada Tifatul, Dubes AS menjelaskan bahwa Amdocs adalah perusahaan yang tercatat di bursa New York dan berdomisili di Missouri, Amerika Serikat. “Itu perusahaan Amerika. Saya menerima dari Dubes AS surat-suratnya tentang perusahaan itu,” tukas Tifatul kala itu.
Perusahaan lain yang sempat dikabarkan berbau Israel dan sempat mau masuk ke Indonesia adalah Convergys dan Alvarion yang digandeng oleh PT Abhimata Cipta Abadi untuk perangkat Wimax di spektrum 3,3 GHz.
Belakangan, petinggi Convergys akhirnya buka suara soal kepemilikan dan basis negara asal perusahaan itu dibentuk. Penyedia billing system software ini mengaku tak memiliki sangkut-paut dengan negara Israel.
Surat pernyataan klarifikasi yang ditandatangani Alan Koay, Director Client Management Asean Convergys yang berbasis di Singapura, membantah semua rumor yang menyebutkan perusahaannya memiliki afiliasi dengan negara Yahudi tersebut.
“Convergys adalah sebuah perusahaan Amerika Serikat yang didirikan dan bermarkas pusat di negara bagian Ohio, Cincinnati,” demikian isi surat pernyataan dari perusahaan tersebut yang diterima detikINET.
Sumber: detikINET
Mau dari partai yang katanya dakwah kek, kalau udah masuk pemerintahan ya gampang didikte… Percaya gambar di atas atau pernyataan Dubes AS?!
bener banget,,,indonesia kapan boikot demi palestina???
Di negeri ini mah sudah banyak PMA yang berbau Zionis, DANONE, EXXON, FREEPORT, NEWMONT, etc. Tapi sayang, Pemimpinnya lebih mendahulukan perut daripada persaudaraan muslim. Kapan ya dinegeri ini dianugrahi sebuah revolusi seperti RII?
kalau sampai revolusi sepert rii dan syiah jadi penguasa, mampuslah kami kaum suni, seperti di iran saat ini dimana atas kebijakan pemerintah setan gak adalagi mesjid suni di teheran iran….dan kami terpaksa angkat senjata seperti jihadis jundullah di iran, karena tidak tahan mendengar maki maki an thdp Sahabat2 Rasul. Abubakar, Umar, Usman, Muawiyah yg mulia
karena mereka kami cintai sama dengan kami mencintai Imam Ali dan keturunan nya yg mulia baik dari Imam Hasan Maupun Imam Husein.
Cinta Imam Hasan tapi juga cinta Muawiah? Palsu…
Jundullah yg dibayarin CIA dianggap suni? Selamat termakan propaganda Zionis!
mesjid suni gak ada karena masjid syiahpun gak ada 😀 belum pernah liat pengakuan pemimpin Jundullah Abdolmalek Rigi ya?
artikel yang bermanfaat sobat….
semoga pemerintah berani mengambil keputusan untuk masalah ini.makasih 🙂
Sampai kapanpun Indonesia akan jadi pecundang. Apakah harus menunggu Imam Mahdi datang baru Indonesia berani…? telat Mas Indonesia kalo bgt…
Orang yang menunggu Sang Muslih haruslah orang saleh. Menunggu Imam bukanlah berpangku tangan.
padahal gak ada untungnya, pernah ketahuan nyadap untuk kepentingan israhell
Siapa yang nyadap dan disadap? Di Indonesia? 😯
Amerika disadap oleh AMDOCS. Indonesia pasti lah mulai dari dulu :D, gak ada yang tau karena orangnya mudah dibodoh2i 😀
http://www.inilah.com/news/read/politik/2010/07/12/658491/as-dalam-cengkeraman-amdocs/
XL, Telkomsel, AT&T… Tapi beritanya dari FOXNews 😀 Thanks Li, tapi ya percuma Menkominfo enggak nanggepin “pengaduan” kita 👿
terimakasih atas infonya…….
semoga bermanfaat,…..
Sikap antipati Irlandia terhadap Israel sebenarnya sudah terjadi sejak lama, terutama karena Irlandia merasa memiliki kesamaan sejarah & latar belakang dengan Palestina. Untuk yg ingin tau lebih jelas soal itu, silakan liat tulisan saya di sini :
http://republik-tawon.blogspot.com/2010/07/relasi-irlandia-palestina-kemesraan.html
ini Shuma-Gorath ya?