Warga Negara Facebook

Sejak membuat akun Facebook kira-kira dua tahun lalu, ada keanehan yang saya perhatikan: media membesar-besarkan soal Facebook dibandingkan socnet pendahulu seperti Friendster. Setiap acara televisi, internasional dan nasional, mempunyai akun Facebook dan mempromosikannya di setiap akhir acara. Hal itu membuat orang penasaran dan akhirnya ikut mendaftar.

Saat ini Facebook memiliki setengah miliar pengguna. Angka 500 juta ini dirayakan oleh Facebook dengan membuat film berjudul The Social Network. Tagline film ini “You Don’t Get to 500 Million Friends Without Making A Few Enemies.” Kalau dimaknai secara konspirasi, mereka tidak akan mendapat data 500 juta orang (dan juga uang melimpah tentunya) tanpa segelintir orang yang menentang, melawan, atau memusuhinya.

Masih, Data dan Privasi

Hal yang jarang kita lakukan saat membeli sebuah produk adalah membaca buku tata cara penggunaan. Banyak dari kita langsung menggunakannya atau  juga ketika sedang menginstal program cukup langsung accept terms and condition. Ketika barangnya rusak atau programnya mengandung bugs barulah kita kebingungan. Di bagian penjelasan definisi terms milik Facebook (yang selalu di-update), kita menemukan kalimat misalnya:

You give us all rights necessary to enable your application to work with Facebook, including the right to incorporate content and information you provide to us into streams, profiles, and user action stories.

By “use” we mean use, copy, publicly perform or display, distribute, modify, translate, and create derivative works of.

Di antara poin-poin Facebook Principles adalah kebebasan berbagi informasi, kepemilikan dan penguasaan informasi, standar keterbukaan akses bagi orang lain, dan tentu saja One World dengan menembus batas geografi serta negara. Bagaimana caranya? Mark Zuckerberg sendiri mengatakan bahwa “orang-orang sendiri yang memasukkan datanya”. Ketika kita heran dan marah kalau orang lain tahu tentang kehidupan kita, justru kita berbagai informasi dengan ikhlas kepada Mark. He said, “They ‘trust me’.”

Terakhir membicarakan soal privasi dan data, Facebook’s Privacy Policy menyebutkan:

By using Facebook, you consent to having your personal data transferred to and processed in the United States.

Melihat aturan yang dibuat Facebook, apa saja yang kita masukkan ke Facebook akan menjadi milik Facebook. Terserah Facebook mau apakan foto atau video hasil karya kita yang sudah di-upload. Lebih dari itu, data yang kita berikan. Untuk membuat akun Facebook saja kita sudah harus memasukkan data e-mail, jenis kelamin, tanggal lahir. Belum lagi informasi lain tentang musik, buku, film, alamat, kota, nomor telepon, pekerjaan, riwayat pendidikan, orientasi seksual, hobi, jadwal kegiatan, hubungan, agama, bahkan political views.

Bayangkan dengan data informasi yang mereka miliki tersebut. Mereka tahu berapa banyak pengguna setiap negara. Indonesia berada di urutan ketiga, mungkin kedua. Jumlah laki-laki dan perempuan berapa, usia berapa saja, tinggal di mana saja, tingkat pendidikan, pekerjaan. Melalui “interested in” dibagian Basic Information mereka bisa tahu berapa banyak yang normal, homosesk, atau biseks. Belum lagi siblings. Kamu anaknya siapa saudaranya siapa mereka juga tahu. (Analisis menarik baca di Wired). Jadi lebih baik tidak perlu umbar banyak informasi atau foto. Jangan salahkan Facebook, karena kita sendiri yang masukin data.

Default setting bagi yang baru membuat akun Facebook? Everyone. Karena itu, minimal, kita harus bisa memanfaatkan privacy setting agar tidak diketahui orang lain, terkecuali CIA.

Koneksi Facebook

Dalam video flash ini diceritakan ketika Mark Zuckerberg meluncurkan Facebook, modal pertama sebesar $ US 500,000 berasal dari mantan CEO Paypal, Peter Thiel, yang juga dewan Vanguard PAC, kelompok konservatif radikal. Putaran modal kedua sebesar $ US 12.7 juta berasal dari perusahaan modal ventura Accel Mitra. Ketuanya , James Breyer juga anggota dewan dengan Gilman Louie, CEO dari In-Q-Tel, sebuah perusahaan modal ventura yang didirikan oleh Central Intelligence Agency (CIA) pada tahun 1999. Salah satu bidang utama perusahaan keahliannya adalah dalam “teknologi data mining“.

Breyer juga sebagai anggota dewan R & D perusahaan BBN Technologies, yang merupakan salah satu perusahaan yang, bisa dikatakan, melahirkan internet. Tahun 2004, Dr. Anita Jones dari CIA menjadi anggota dewan di BBN bersama Gilman Louie. Anita Jones juga anggota In-Q-Tel dan peneliti di Departemen Pertahanan AS yang bertanggung jawab kepada Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), bertugas untuk mengembangkan teknologi militer terbaru.

DARPA mendirikan Information Awareness Office (IAO) yang bertugas mengumpulkan seluruh data mengenai informasi pribadi, termasuk e-mail pribadi, aktivitas internet, analisa situs jejaring sosial, kartu kredit, nomor telepon, data kesehatan, dan banyak lagi. Tidak pelak, CNN memberitakan bahwa CIA dan FBI menggunakan Facebook untuk menyebar mata-matanya dengan agen bernama A-Space. Untuk Informasi lebih banyak tentang politik-Facebook, baca di Guardian.

Penutup

Semua data informasi yang saya tuliskan udah ada link-nya. Seperti kata Vishal Agarwala, semua informasi di atas hanya akan lebih banyak menimbulkan pertanyaan daripada jawaban. What happens in the Facebook stays in the Facebook. Saya tidak mengatakan Facebook jelek; kita semua mendapatkan banyak manfaat. Tapi kalau dikuasai oleh segelintir orang jahat untuk kepentingan busuk mereka?

Satu hal yang pasti, Facebook tidak hanya berhasil mengoleksi data kita tapi juga menguasai pikiran kita (mind control). Kalau Anda tidak percaya dan menuduh saya paranoid atau conspiracy theorist, berarti rencana mereka berhasil. By the way, this video below is just for fun 😀

Artikel Terkait:

9 respons untuk ‘Warga Negara Facebook

  1. Begitulah facebook, begitulah CIA, begitulah jewish. Yang jadi PR bagaimana mengajak saudara2 kita memahami bahwa mereka terjebak dalam ranjau yang mematikan… menghancurkan pola pikir (Islam) sama saja menghancurkan aqidah ini yang menakutkan dikemudian hari…
    Minal Aidzin wal faidzin mohon ma’af lahir bathin ya bang Ali..

    1. Dimulai dari keluarga? Tidak cukup. Memang butuh kekuatan bahkan political will, tentu berasal dari pribadi yg berani.

      Maaf lahir batin juga, Mas. Semoga sukses selalu.

  2. Salam ‘alaykum mas reza, minal aydin wal fa idzin.. Info yg bagus, sy jg udh ngerasa kl facebook dibelakangnya ada geng zionist, apalagi si mark ini pemuja illuminati dan mungkin member freemason jg..

    1. Alaikum salam wa rahmatullah. Minal aidin, alaina wa alaikum. Amin. Sudah terlalu banyak media yg dimanfaatkan dan dikuasai mereka. Mungkin WordPress juga salah satunya 😀

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.