Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah pemuda muslim dari negara-negara Islam termasuk Republik Islam Iran, berhasil dibujuk untuk meninggalkan agamanya dan berpindah ke ajaran Kristen atau aliran kepercayaan baru. Fenomena menyedihkan itu lahir karena beberapa faktor. Salah satunya adalah perpecahan dan konflik sektarian antara Syiah dan ahlusunah. Kedua kelompok besar ini senantiasa memfokuskan diri pada perbedaan yang minim dan melupakan prinsip-prinsip kesamaan yang cukup besar. Keesaan Tuhan, kesamaan rasul saw., keyakinan tentang hari kiamat, puasa, haji, zakat, jihad, amar makruf dan nahi mungkar, ahlulbait nabi as. dan masalah-masalah lain, merupakan dimensi-dimensi kesamaan umat Islam.
Namun sayangnya kesamaan-kesamaan ini telah digunakan oleh pihak tertentu untuk menyulut perpecahan dan konflik terutama di dunia maya. Sudah tiba waktunya bagi para tokoh Syiah dan ahlusunah untuk lebih memperhatikan poros-poros kesamaan kedua mazhab dan menjalin hubungan bersahabat serta ilmiah satu sama lain. Mereka juga perlu mengumpulkan dan membukukan hadis dan riwayat dalam berbagai tema sehingga pengikut Syiah dan ahlusunah lebih mengenal prinsip-prinsip kesamaan kedua mazhab tersebut. Sementara menyangkut sisi perbedaan pandangan dan akidah perlu dibahas secara ilmiah, argumentatif dan bersahabat serta jauh dari sikap saling menghina dan melecehkan.
Sikap mengabaikan para ulama dan tokoh yang diterima di kalangan Syiah dan ahlusunah dan menebarkan kebohongan dan hal-hal subjektif tentang mazhab-mazhab Islam tentu tidak akan menyelesaikan masalah yang ada. Politisasi dan pencitraan Syiah sebagai mazhab yang baru muncul serta menuding kelompok ini sebagai ajaran sesat merupakan sebuah langkah keliru dan bentuk kezaliman. Sejarah kemunculan Syiah kembali kepada zaman Rasul saw. dan untuk lebih jelasnya tentang sejarah mazhab ini dapat mempelajari kitab al-Ghadir karya Allamah Amini dan al-Murajaat karya Allamah Abdul Husain Syarafuddin al-Musawi serta merujuk sumber-sumber otentik Syiah.
Di pihak lain juga tidak benar sikap menghina ahlusunah dan melecehkan keyakinan mereka. Ahlulbait as. dan para ulama Syiah tidak pernah berbuat seperti itu dan tidak merekomendasikan sikap tersebut. Teladan ahlulbait as. adalah hidup berdampingan dan menjalin interaksi dengan ahlusunah. Para Imam maksum as. menyeru pengikutnya untuk membangun hubungan dan hidup damai dengan ahlusunah. Imam maksum as. selain meminta pengikutnya untuk menjaga identitas Syiah, juga mengajarkan prinsip-prinsip kesamaan kepada mereka. Para pembesar dan imam fikih ahlusunah juga berbuat demikian dengan imam maksum as. dan tokoh-tokoh Syiah. Para imam fikih ahlusunah menjalin hubungan baik dan interaksi dengan Imam maksum as. Abu Hanifah dan Imam Malik senantiasa hadir di madrasah Imam Jafar ash-Shadiq as. dan berkali-kali terlibat dialog ilmiah dengan beliau as. Rahasia kelanggengan mereka karena bentuk interaksi dan sifat personal dan sosial. Para tokoh agama memanfaatkan ilmu dan kesantunannya untuk membimbing umat manusia.
Pada prinsipnya akhlak mulia dan tata krama Islam dan kemanusiaan dapat menjadi sarana untuk menjelaskan kebenaran dengan lebih baik dan dapat diterima pihak lain. Penghinaan terhadap sakralitas Syiah dan ahlusunah di dunia maya merupakan sebuah kesalahan besar. Sayangnya tindakan negatif ini semakin meluas dari hari ke hari dan dampaknya akan menimpa seluruh umat Islam. Uniknya, Alquran mengajarkan umat Islam bagaimana menyikapi sakralitas kaum musyrik, apalagi sakralitas antarsesama. Alquran meminta muslimin untuk tidak menghina berhala-berhala yang disembah oleh kaum musyrik, karena benda-benda itu suci bagi mereka.
Sesuatu yang sakral lebih bernilai bagi manusia ketimbang keluarganya. Mereka siap mengorbankan harta, jiwa, dan anak-anaknya demi membela nilai-nilai suci. Akidah dan keyakinan sebuah kelompok tentu saja bernilai dan mulia bagi para pengikutnya. Meski demikian diskusi ilmiah tentang keyakinan beragama dan bermazhab yang jauh dari sikap menghina dan melecehkan adalah sesuatu yang positif dan konstruktif.
Kini apa yang menjadi tragedi dakwah agama via internet adalah debat liar atas nama Syiah dan ahlusunnah dengan mebiarkan musuh kolektif bebas melakukan aksinya. Pihak tertentu meluncurkan berbagai situs untuk menyerang sakralitas Syiah atau ahlusunah dan menebarkan fitnah. Kelompok ini telah melupakan ajaran Alquran yang menyebut fitnah lebih kejam dari pembunuhan.
Selama berabad-abad para tokoh Syiah dan ahlusunah menjalin tali persaudaraan dan membangun hubungan keluarga. Mereka menyimak pandangan satu sama lain dan senantiasa melakukan diskusi ilmiah. Kini pihak tertentu atas nama Syiah atau ahlusunah terlibat konflik di dunia maya dan menilai dirinya lebih rasional dari para tokoh mazhab tersebut. Alangkah baiknya jika tokoh kedua kelompok itu secara resmi mencegah fenomena berbahaya tersebut dan meningkatkan hubungan antarsesama. Maksud dari hubungan bersahabat, persatuan dan solidaritas umat Islam bukan berarti mensyiahkan yang suni atau mensunikan yang Syiah, tapi menjelaskan kebenaran dan titik-titik kesamaan kedua mazhab.
Sepertinya ada pihak asing dan musuh-musuh Islam yang mendukung aksi saling hujat di dunia maya lewat berbagai situs. Oleh karena itu kaum muda Islam perlu bersikap hati-hati dan tidak terjebak dengan skenario musuh kolektif yang ingin menghancurkan Islam. Situs-situs islami juga perlu didesain atas prinsip-prinsip Islam dan kesamaan mazhab untuk melawan Islamphobia dan dan menyebarkan ajaran Islam.
Aliran Syiah memang mempunyai pikiran yang dan bertolerensi tinggi. Dalam ajaran syiah terkandung semua ajaran-ajaran agama besar dunia seperti kristen, yahudi, buddha dan hindu. Contohnya kepercayaan terhadap 12 imam adalah maksum dan dipelihara Allah dari melakukan dosa adalah menghampiri anutan kristen bahawa pope itu adalah suci mulia dan boleh mengampunkan dosa. Begitu juga dengan kepercayaan bahawa Saidina Ali mempunyai taraf lebih tinggi dari nabi-nabi dan mencapai taraf tertinggi di sisi Allah.
Antaranya lagi ucapan 12 imam adalah setaraf dengan hadis yang disampaikan oleh Rasulullah s.a.w. yang wajib diikuti dan sesiapa yang ingkar pasti masuk neraka. Seperti juga kepercayaan Buddha dan Hindu tentang kehidupan semula (reincarnate), syiah juga berpegang kepada kepercayaan kehidupan semula 12 imam di atas diatas dunia ini. Bahkan sebenarnya al-Quran yang ada sekarang ini banyak diselewengkan oleh para sahabat seperti dinyata dalam kitab besar Syiah ‘al-kaafi’, bahawa al-Quran yang asalnya mengandungi 17,000 perkataan.
Tapi tidak pengecut seperti Anda yg pakai nama palsu 😀
Benarkah Islam Syiah tidak mengandung ajaran agama besar di dunia?
Buddha: “Jangan melukai orang lain dalam hal-hal yang engkau sendiri akan terluka.” (Udana Varga, 5, 1)
Kristen: “Segala sesuatu yg kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” (Matius 7: 12)
Hindu: “Ini adalah puncak kewajiban; jangan mengganggu orang lain apa yang engkau sendiri tidak ingin diganggu mereka.” (Mahabharata 5, 1517)
Yahudi: “Apa yg membuatmu benci, jangan kau lakukan kepada orang lain. Itulah inti Taurat.” (Shabbat, 3i)
Islam: “Bukanlah orang beriman di antara kalian, sampai ia menginginkan untuk saudaranya sesuatu yg ia sendiri menginginkannya.”
Agamamu opo tho mas?
Nama bukan ukuran, semua manusia di bumi mengetahui al-Qaim bukanlah nama sebenar kerana ada kekuatan di sebalik rahsia. Al-Qaim adalah manusia paling agung di abad ini yang di dambakan oleh seluruh makhluk fi bumi dan di langit. Tetapi saudara jangan terkejut jika dia bukanlah dari syiah dan bukan juga Muhammad bin Hassan al-askari. Dia juga bukan sunni, kerana dia membawa ajaran Islam yang suci murni dari Rasulullah s.a.w. Sebagaimana Rasulullah s.a.w yang bukan sunni atau syiah itulah ajaran asal yang di bawa oleh al-qaim, bahkan dia akan menghapuskan semua firqah-firqah yang batil, dan yang ada hanyalah satu jalan samada bersama dengannya ataupun diperangi, itulah sahaja cara untuk mengembalikan kemurniaan agama Islam yang telah di tokok tambah dengan berbagai-bagai bidaah sehingga umat Islam berpecah belah.
Nama ianya juga ukuran, itu sebab kita diperintahkan memilih nama yg baik. Tapi benar kalau ia bukan satu-satunya ukuran. Ini yg perlu digarisbawahi. Semoga dengan mencatut nama Al-Qaim dan email “petunjukzaman”, Anda sedang tidak mengklaim. 😀
Wah, kan bukan buat perpecahan yaudah mending dibawa santai aja ya bro,,,
syiah sesat dan menyesatkan.syiah bukan islam
Don’t argue with idiots because they will drag you down to their level and then beat you with experience..