Oleh: Imran N. Hosein
Di antara tanda-tanda akhir zaman sebagaimana yang diungkapkan oleh Nabi Muhammad saw. adalah “waktu akan terasa begitu cepat; sehingga setahun akan berlalu seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti sejam, dan satu jam seperti jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyalakan api”. Mengapa bisa seperti itu?
Beliau menjelaskan bahwa persepsi waktu yang bergerak begitu cepat merupakan konsekuensi dari hilangnya mengingat Allah (zikir) dalam hati dan kesibukan terhadap kehidupan dunia telah menguasai hati. Konsekuensi dari kekosongan spiritual ini menjadikan “orang-orang saling melakukan kesepakatan bisnis dan nyaris tidak ada seorang pun yang bisa dipercaya”, dan “dikatakan bahwa di antara suku ini dan itu ada seseorang yang bisa dipercaya. Orang-orang berkomentar betapa cerdas, unggul, dan tegas orang itu padahal (sebenarnya) dia tidak memiliki iman (kepada Allah) dalam hati sekalipun seukuran biji sawi.”
Nabi juga memperingatkan bahwa akan ada pengkhianatan besar di mana “fitnah dilemparkan ke hati manusia dalam bentuk jerami, sebatang demi sebatang, dan setiap bagian hati yang terkena olehnya akan memiliki tanda hitam. Hasilnya hati akan menjadi dua jenis, pertama, seperti batu putih yang tidak akan dirusak oleh fitnah selama bumi dan langit masih ada; kedua, hitam berdebu sehingga tidak mampu mengenali kebaikan atau menolak keburukan, karena diselimuti oleh fitnah tersebut.”
Tidak diragukan lagi bahwa masa yang disebut ‘kemajuan’ saat ini adalah masa di mana tanda-tanda akhir zaman telah nampak. Inilah era sekularisme. Negara sekular, begitu juga dengan politik, ekonomi, pendidikan, pasar, media, olah raga, entertainment, dan sebagainya. Ruang makan dan kamar tidur juga tersekularisasi. Sekularisme dimulai dengan ‘mengeluarkan Tuhan’ dan berpuncak pada ‘penyangkalan terhadap Tuhan’! Bagaimana bisa? Ketika pengetahuan tersekularisasi, ia mengarahkan pada keyakinan bahwa pengetahuan datang hanya dari satu sumber, misalnya, observasi eksternal dan penyelidikan rasional. Implikasi pengadopsian epistemologi ini adalah: karena dunia materi merupakan dunia yang hanya bisa kita ‘ketahui’ dengan cara tersebut, ia membawa pada keyakinan bahwa inilah satu-satunya dunia yang benar-benar ‘eksis’.
Jadi sekularisme itulah yang membawa kepada materialisme, yaitu, penerimaan atau pengakuan bahwa tidak ada realitas di luar realitas material. Materialisme juga mengarah, secara alami, kepada dunia yang penuh dengan keserakahan, kebohongan, ketidakadilan, penindasan, kefasikan, dan pengkhianatan besar karena fondasi moral masyarakat tidak bisa bertahan tanpa hati yang berisikan spiritualisme agama. Dunia seperti itu tidak ingat sedikitpun dengan hal-hal seperti ‘zikir, mengingat’ Allah Taala.
Apa itu ‘zikir’? Ketika seorang pria menemukan dalam hatinya wanita yang ia cintai, dia akan gemetar seolah-olah pesona wanginya menyelimuti hati. Ini terjadi setiap waktu! Ketika dia mendengar namanya disebut, hal yang sama terjadi. Inilah ‘zikir’! Zikir hanya mungkin terjadi ketika ada cinta sejati. Sehingga ketika cinta pada Allah Taala benar-benar menghilang dari hati, ‘waktu’ bergerak lebih cepat dan semakin cepat. Oleh karena itu, cinta yang tulus kepada Allah akan mengiri kebenaran (al-haq) masuk dan menguasai hati; tentunya ‘waktu’ akan bergerak lambat dan semakin lambat, sampai kebenaran itu memindahkan kita ke dunia ‘tanpa batas waktu’.
Penerjemah: Ali Reza Aljufri © 2011
Sumber: Disarikan dari tulisan When Time Moves Faster.
hmm.. sy juga berpikir begitu. semakin lama waktu semakin berputar dengan cepat seperti sulap. bahkan sesekali org2 sering lupa hari dan tanggal. Dikira hari Jumat padahal ternyata sudah hari Minggu.
Mungkin penjelasan sederhana (dari tulisan di atas) kenapa dulu (masih kecil) waktu tidak terasa cepat karena kita tidak terbebani dng pikiran dan kesibukan dunia. Sekarang malah kita mengejar dunia, termasuk di dalamnya TV dan internet yg bikin waktu hilang dng cepat! 😀
makasih atas bacaannya
salam
tetapiii aapakah masih ada ksempatan untuk mmbuat watku mnjadi lambat kembali.>
yauitu berbenyak zikir dan taaubat kpd allah………….blz ya hh