Angka 313 (tiga ratus tiga belas) memiliki keunikan dan rahasia tersendiri. Beberapa literatur menyebutkan angka tersebut dalam sejarah jumlah “pasukan langit”. Pasukan dengan jumlah tersebut sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu; sejak masa para nabi hingga masa mendatang. Masa ketika seorang keturunan nabi menjadikan dunia dipenuhi dengan keadilan, setelah sebelumnya dipenuhi kezaliman..
313 Tentara Daud
Usai diselamatkan Nabi Musa, Bani Israil kembali melanggar hukum-hukum Tuhan hingga akhirnya mereka kembali ditindas oleh tiran. Kondisi sulit itu membuat mereka bertekad untuk melawan. Mereka memohon kepada Nabi Samuel untuk memimpin revolusi. Tapi ketika Samuel meminta mereka untuk berkomitmen dengan janjinya, hanya sedikit yang mau melaksanakannya.
Samuel berkata, “Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.” Namun karena Thalut hanya seorang pengembala yang tidak memiliki harta, mereka menolak dan mengatakan, “Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan dari padanya.”
Cuplikan ayat Quran di atas mengindikasikan bahwa para nabi memiliki pengganti dan penerus. Thalut yang diangkat oleh Allah tidak hanya ditugaskan sebagai pemimpin perang tetapi juga raja, yang berarti bahwa agama tidak bisa dipisahkan dari politik. Sebagai syarat utama, Allah menyatakan bahwa Thalut adalah orang berilmu. Karena dia juga pemimpin perang, maka syarat kedua ia memiliki tubuh yang perkasa.
Agar masyarakat yakin dengan kepemimpinannya, nabi berkata bahwa tabut suci Bani Israil akan dibuka di hadapan mereka. Tabut adalah peti kayu tempat dahulu ibu Musa menyimpan bayi Musa yang dilemparkan ke sungai Nil. Saat Musa diangkat menjadi nabi, beliau menyimpan papan (lauh) Taurat di dalam peti itu. Sebelum wafat, Musa juga meletakkan baju besi dan semua miliknya lalu diserahkan kepada penerima wasiat.
Tabut tersebut begitu suci sehingga Bani Israil selalu membawanya di setiap peperangan. Semakin lupa Bani Israil dengan tabut tersebut sampai akhirnya hilang di telan bumi. Allah memerintahkan malaikat untuk mengembalikan peti itu agar menjadi bukti bagi kepemimpinan Thalut.
Jika tabut yang berisi papan Taurat dan benda-benda peninggalan keluarga Musa begitu suci dan di dalamnya terdapat ketenangan, apatah lagi dengan benda suci dan makam para nabi? Ayat ini juga menyiratkan kita untuk menjaga warisan dan peninggalan para nabi.
Tatkala keluar membawa pasukan, Thalut berkata, “Sesungguhnya Allah akan menguji kalian dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kalian meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Siapa yang tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku.” (Q.S. Al-Baqarah: 249)
Bani Israil sekali lagi diuji untuk memperlihatkan kepatuhan terhadap pemimpinnya. Banyak di antara mereka yang lupa dengan pesan Thalut. Sebagian besar dari mereka bahkan memasukkan kepala ke dalam air. Menurut riwayat pasukan yang keluar pertama berjumlah 80.000 orang. Imam Baqir a.s. berkata, “Para pejuang yang setia menemani Thalut hanya berjumlah 313 orang.”[1]
Sebelum berperang, pasukan tersebut berdoa kepada Allah dan dengan izin-Nya mereka berhasil mengalahkan tentara Jalut. Dalam perang tersebut, Daud yang merupakan sahabat Thalut, berhasil membunuh Jalut yang dikenal besar dan kuat. Sesudah wafatnya Thalut, “Allah memberikan kepada Daud pemerintahan dan hikmah dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya.”
Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah: 249)
313 Tentara Nabi
Tanggal 12 Ramadan, sebuah kafilah keluar dari Madinah. Setelah melakukan perjalanan selama empat hari, mereka tiba di daerah Badar. Badar berasal dari nama orang yang pernah memiliki mata air ini, Badar bin Harits bin Mukhallid bin Nadhr bin Kinanah. Pada masa itu, Badar merupakan terminal dan pasar yang ramai dikunjungi pedagang dari seluruh jazirah.
Keesokan harinya, Jumat, dua pasukan bertemu. Kaum muslimin berjumlah 313 orang, belum termasuk nabi. Sementara kekuatan kaum jahiliah Quraisy 1.000 orang lebih. Rasul memerintahkan tiga orang pertama yang maju: Hamzah bin Abdul Muthalib, Ubaidah bin Harits bin Abdul Muthalib, serta Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib.
Dalam perang ini, Hamzah berhasil membunuh Utbah, ayah Hindun. Sementara Ali membunuh ayah Khalid bin Walid. Ubaidah sempat membunuh Syaibah bin Rabiah, namun akhirnya harus syahid. Setelah terjadi perang terbuka, kemenangan berhasil diraih kaum muslimin. Di pihak kaum muslim, empat belas orang wafat.[2]
313 Tentara Mahdi
Menurut beberapa hadis, seseorang yang akan menegakkan pemerintahan Ilahi di akhir zaman akan hadir di Mekah. Orang-orang yang pertama kali memenuhi seruannya berjumlah 313 orang. Jumlah tersebut bukan mengartikan bahwa pengikutnya hanyalah sedikit, namun jumlah tersebut adalah orang-orang pilihan dan tulus yang siap mendampinginya. Lambat laun, jumlah tersebut akan bertambah.
Imam Baqir a.s. mengatakan bahwa Allah akan mengumpulkan untuk Imam Mahdi para pejuang dari berbagai negeri yang jumlahnya sama seperti pejuang Badar. Imam juga mengatakan bahwa banyak dari pasukan ini yang justru merupakan orang-orang ajam.[3]
Pasukan berjumlah 313 yang sama seperti jumlah pasukan Badar, juga dicatat dalam kitab ahlusunah. Imam Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Ausath dan lainnya meriwayatkan:
عن أم سلمة قالت قال رسول الله صلى الله عليه و سلم يبايع لرجل بين الركن والمقام عدة أهل بدر فيأتيه عصائب أهل العراق وأبدال أهل الشام فيغزوه جيش من أهل الشام حتى إذا كانوا بالبيداء خسف بهم فيغزوهم رجل من قريش أخواله من كلب فيلتقون فيهزمهم الله فالخائب من خاب من غنيمة كلب
Ummu Salamah berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Seseorang akan dibaiat di antara Ar-Rukn dan Al-Maqâm oleh sejumlah orang seperti ahli Badar. Kemudian ‘ashâ’ib dari penduduk Irak dan abdâl dari penduduk Syam akan datang kepadanya. Sebuah pasukan dari penduduk Syam akan menyerang mereka. Ketika mereka mencapai Al-Baida’, mereka akan ditelan oleh bumi. Lalu seorang pria dari Quraisy yang paman dari ibunya berasal dari Kalb akan menyerang mereka. Allah akan mengalahkan mereka, dan pihak yang kalah pada hari itu adalah mereka yang kehilangan ganimah Kalb.”
Al-Qurthubi mengatakan bahwa Imam Mahdi akan memerangi Bani Sufyan dan yang bersamanya dari keturunan Kalb. Ia dan pengikutnya akan muncul dari Damaskus dan membunuh para wanita dan anak-anak. Imam Mahdi yang keturunan ahlulbait akan keluar dari Mekah. Pasukan yang dikirim Bani Sufyan untuk menyerang akan dibinasakan.[4]
Beberapa riwayat menyatakan bahwa pasukan Imam Mahdi yang berjumlah 313 itu bukan saja beriman dan tulus, tetapi juga memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan yang tinggi.[5] Tentu saja orang-orang ini tidak muncul begitu saja dari langit. Semua itu bergantung kepada bagaimana kita mendidik keluarga, teman, sekolah, masyarakat dan negara semampu kita. Kita harus memulainya dari diri sendiri untuk menghindari dosa dan meraih pengetahuan agar lebih taat kepada Allah.
Menambah wawasan…
Assalaamualaikum wbt mohon share ..jzkk moga diterima sebagai amal soleh In Syaa Allah Aamiin Allahumma Aamiin