Berikut ini adalah cuplikan pembicaraan seorang ulama suni Hanafi asal Trinidad, Syekh Imran N. Hosein, dalam sebuah acara produksi One Islam. Tema yang dibicarakan pada tahun 2003 tersebut adalah Beyond September 11th: What the future holds for the muslims? Dalam pembicaraannya, Imran Hosein mengungkapkan prediksi tentang kemungkinan akan terjadinya revolusi di Timur Tengah; yang ternyata cukup terbukti pada akhir tahun 2010.
Namun beliau mengatakan bahwa di balik peristiwa itu tetap tersembunyi sebuah bagian dari rencana Zionis Israel. Sebelum menguasai Timur Tengah melalui peperangan, Israel harus dan sudah menguasai ladang minyak Saudi, Irak, dan Kuwait; tapi Syekh Imran Hosein mengatakan bahwa dia belum melihat Israel menyentuh minyak Iran. Selain itu, Israel juga memanfaatkan Al Jazeera untuk memancing kemarahan rakyat Arab. Tahun lalu dalam sebuah wawancara, Ali Abdullah Saleh (Yaman) menyalahkan Al Jazeera atas apa yang terjadi di dunia Arab saat ini.[1]
Bagaimana pun juga, pembicaraannya merupakan sebuah prediksi hasil dari analisisnya. Beliau mengatakan bahwa negara pertama yang akan runtuh dalam revolusi Arab adalah Yordania karena mayoritas penduduknya adalah rakyat Palestina, meski ternyata yang terjadi adalah Tunisia. Saya akan mengutip pembicaraannya dari menit 30:00-43:00.
Israel memiliki kemampuan PhD. dalam menipu karena di belakangnya ada dajal yang berperan sebagai mastermind. Israel tidak ingin melancarkan perang besar-besaran ketika dunia sedang melihatnya secara jelas sebagai negara agresor. Israel harus melancarkan perang besar-besaran dengan menciptakan kesan bahwa ia hanya sedang mempertahankan negaranya. Inilah yang disebut penipuan. Seorang muslim yang saya tahu memiliki kemampuan menembus penipuan itu adalah Malcolm X. Dialah orang yang saya tahu memiliki kemampuan untuk melihat dan menyadari benar strategi penipuan. Bacalah (tentang) Malcolm X.
Bagaimana cara Israel melancarkan perang besar-besaran ini namun tidak dianggap jelas oleh manusia sebagai (negara) agresor? Tentu ia harus memiliki strategi yang baik. Strateginya adalah… Ariel Sharon dengan tetap memakai sepatu pergi ke Masjidilaksa dengan penjagaaan ribuan tentara Israel. Dengan pengetahuan dan perhitungan yang baik dalam menciptakan provokasi, hal itu tentu akan menciptakan respon kemarahan. Kebangkitan api intifidah yang muncul ini harus tetap dijaga dengan terus melancarkan gempuran ke rakyat Palestina sehingga menciptakan kemarahan yang semakin besar. Semua ini rencana dan strategi yang tidak terjadi tiba-tiba.
Ketika Israel melakukan penindasan barbar terhadap rakyat Palestina, Anda harus mempunyai sebuah stasiun televisi yang Anda tanam di antara mereka dan akan meliput semua yang tidak diliput oleh stasiun televisi Mesir dan Yordania, maka Anda menciptakan stasiun televisi yang diberi nama Al-Jazeera. Banyak orang Arab percaya bahwa Al-Jazeera adalah stasiun televisi milik mereka. “Inilah satu-satunya tempat di dunia untuk mendapatkan informasi otentik, Aljazeera.”
Jadi sekarang Al-Jazeera digunakan untuk menggambarkan semua kekejamannya. Seluruh dunia Arab hanya perlu menyaksikan Aljazeera dan mereka tahu apa yang terjadi. Hal ini akan membuat rakyat Arab semakin marah. Tebak siapa yang sekarang mulai ketakutan? Pemerintahan pro-Amerika yang memiliki kerja sama damai dengan Israel. Merekalah yang mulai ketakutan karena rakyat semakin marah. Mubarak di Mesir, dan juga Arab Saudi, Abdullah di Yordania, dan Kuwait, dll. Israel harus menjaga temperatur rakyat di dunia Arab…
Mereka memiliki metodologi terbaik tentang bagaimana menarik massa ke jalan-jalan. Inilah yang akan terjadi. Target massa yang turun ke jalan ini adalah rezim pro-Amerika di dunia Arab. Tujuannya adalah untuk menjatuhkan satu atau lebih rezim ini melalui demonstrasi besar-besaran… Pemerintahan pro-Amerika itu akan digantikan dengan pemerintahan yang mengklaim dirinya sebagai pemerintahan islami.
Televisi seluruh dunia mulai bekerja dan CNN akan memimpin. Media di seluruh dunia akan dimanfaatkan untuk menggambarkan skenario yang memiliki efek domino, di mana pemerintahan dunia Islam, menurut mereka, akan runtuh. ‘Seluruh Islam sekarang bangkit’ dan umat muslim yang hanya melihat satu sisi akan mempercayainya. Seluruh Islam akan mulai bangkit dan seluruh pemerintahan ini akan tersapu bersih dan pemerintahan otentik yang mewakili rakyat akan muncul.
Syekh Imran Hossein dl ceramahnya th 2003 mengatakan bhw Aljazeera juga dikontrol oleh Israel untuk membangkitkan amarah rakyat Timteng.
—
Ali Reza (@ejajufri) March 01, 2011
Oleh karena itu, leher orang-orang Yahudi akan dipenggal. Semua ini akan menciptakan momen paling berbahaya dalam seluruh sejarah kehidupan dunia Yahudi–tentu media akan menggambarkannya. Jika kita diam saja, kita semua juga akan dipenggal oleh muslim fanatik tersebut. Ketika semua ini terjadi maka akan menjadi drama Hollywood. Mereka pasti membenci saya karena mengungkap rahasia mereka. Dalam skenario seperti ini, Israel akan melakukan sesuatu. “Jika kita duduk dan diam saja, negara Israel akan hancur dan seluruh Yahudi akan dipenggal. Apa yang bisa kita lakukan?”
Mereka menyebutnya preemptive strike (serangan pendahuluan). Tapi sebenarnya bukan serangan pendahuluan—tapi justru akan menjadi penampilan paling mempesona dari penerapan agung sebuah negara teknologi militer yang mengalahkan negara Paman Sam. Sebuah perang yang tidak pernah dilihat dan dilakukan oleh negara Paman Sam—inilah perang yang akan Israel lancarkan. Apakah mereka miliki teknologi? Saya percaya mereka memiliki teknologi yang tidak dimiliki Paman Sam. Ini akan menjadi sebuah serangan petir.
Israel harus menampilkan kekuatan negara dan militer yang luar biasa melebihi apapun di dunia ini untuk memberi kesan kepada umat manusia keabsahan mandat bahwa saatnya Israel menjadi negara penguasa baru di dunia. Sebelum Fahd dapat berkedip, Israel telah menguasai ladang minyak Saudi, Irak, dan Kuwait. Amerika Serikat dan Inggris Raya tentu akan menciptakan sedikit kegaduhan, tapi apakah mereka akan mengirimkan pasukan? Tentu saja tidak. Dewan Keamanan PBB yang sekarang dimanfaatkan oleh dunia, khususnya Eropa dan Jepang; mereka akan meminta PBB untuk berbuat sesuatu terhadap hal ini. Tindakan kolektif ini dilakukan untuk memaksa Israel mundur, karena jika Israel tidak mundur, Eropa dan Jepang akan terdesak.
—
Jika Anda meragukan saya dan metode analisis saya, tidak masalah. Tinggal tunggu saja.
Catatan: Syekh Imran N. Hosein adalah ulama suni Hanafi asal Trinidad keturunan India. Dia sempat belajar di Aleemiyah Institute Karachi, Universitas Al-Azhar, dan hubungan internasional di Swiss. Pemuatan tulisan ini tidak selalu berarti bahwa pemilik blog 100% setuju dengan pandangan di atas.
Mas coba deh bikin novel…. temanya bgini…. pasti laku keras, ,cocok sama orang indon senangnya dibuai teori konstipasi kaya gini hehheheehe