Bedakanlah antara Syiah dengan Iran

Beberapa orang telah mencampuradukkan antara Iran dengan Syiah. Mereka berusaha menunjukkan bahwa Syiah adalah orang-orang Persia yang membenci Arab dan itu sebabnya mereka membenci Umar dan sahabat lainnya. Padahal Iran adalah sebuah negara dan Syiah adalah sebuah keyakinan. Keduanya adalah entitas yang berbeda. Banyak pengikut Syiah yang bukan berasal dari Iran. Ada pengikut Syiah di Irak, Hijaz (Jazirah Arab), Suriah, Lebanon, dan mereka semua orang Arab. Selain itu, ada juga Syiah di Pakistan, India, Afrika, Amerika, dan mereka semua bukan Arab dan bukan pula Persia.

Terlebih lagi, seluruh dua belas imam Syiah adalah orang Arab Quraisy dari Bani Hasyim. Jika Persia membenci Arab, sebagaimana tuduhan sebagian orang, tentu mereka akan memilih Salman Al-Farisi sebagai imam karena beliau adalah sahabat besar nabi dan dihormati oleh Syiah maupun suni. Namun di sisi lain, banyak imam suni terkemuka adalah orang-orang Persia, seperti Abu Hanifah, An-Nasai, At-Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Al-Ghazali, Al-Farabi, dan banyak lainnya.

Jika semua Syiah adalah orang Persia yang menolak Umar karena dia telah menghancurkan kekuatan mereka, bagaimana kita menjelaskan penolakan orang-orang Arab terhadap pengikut Syiah yang bukan berasal dari Persia? Karenanya, hal tersebut adalah tuduhan yang tidak masuk akal. Mereka menolak Umar karena perannya dalam mengeluarkan Ali dari kepemimpinan setelah wafatnya nabi dan juga karena perselisihan yang tragis.

Memang benar bahwa Syiah, entah mereka Arab atau Persia atau bangsa lainnya, mengikuti Quran dan sunah nabi yang disampaikan oleh keluarga beliau. Mereka menolak alternatif lain meskipun telah ada penindasan yang dilakukan oleh rezim Umayyah dan Abbasiah selama tujuh abad. Selama periode itu, mereka mengejar orang-orang Syiah di mana pun. Mereka membunuh, mengusir, menolak hak-hak mereka, dan berusaha menghancurkan kultur dan warisan intelektual, kemudian menyebarkan berbagai macam rumor tentang mereka agar orang-orang menjauh darinya. Warisan dari kebijakan tersebut masih terasa sampai sekarang.

Seorang Wahabi menyebutkan:

Semua catatan sejarah menunjukkan bahwa Iran adalah tempat subur bagi banyak kerusakan dalam sejarah Islam, baik itu Khurramiah, Khawarij, Hashshasyin, Qaramithah, dan segala macam kelompok rusak termasuk penyembah dua belas orang.

Benar-benar tak masuk akal! Khawarij muncul di Irak. Hamdan Qarmat (pemimpin Qaramithah) tinggal di Kufah. Kebanyakan pengikut Qaramithah berasal dari Yaman. Sekedar informasi, tidak ada sekte yang menyembah dua belas orang. Apakah ini pengetahuan yang Anda terima dari ASI ibu Anda?

Meskipun saya tidak ingin menyebut bangsa manapun, tetapi riwayat ahlusunah yang otentik mengandung banyak riwayat keberpihakan pada Persia. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Sahih Al-Bukhari hadis: 6.420
Abu Hurairah meriwayatkan:

Ketika kami sedang duduk bersama nabi, surah Al-Jumuah diturunkan kepadanya. Ketika ayat “…(dan Dia juga mengutus) kepada kaum yang lain dari mereka…” dibacakan oleh nabi, saya berkata, “Siapakah mereka, wahai Rasulullah?” Nabi tidak menjawab sampai saya mengulangi pertanyaan tiga kali. Pada saat itu, Salman Al-Farisi bersama kami. Maka Rasulullah meletakkan tangannya ke Salman, berkata, “Seandainya iman berada di (bintang tertinggi) Tsuraiya, maka orang-orang dari orang ini (Salman) yang akan mencapainya.”

Riwayat yang lain menyebutkan:

Sahih Al-Bukhari hadis: 6.421
Abu Hurairah meriwayatkan:

Nabi bersabda, “Maka beberapa orang dari orang tersebut akan meraihnya.”

Perlu juga diketahui bahwa Salman berasal dari sebuah provinsi di Iran bernama Fars, yang saat ini berada di tengah-tengah Iran. Sahih Muslim juga memiliki riwayat terkait hal ini:

Abu Hurairah meriwayatkan: Kami sedang duduk bersama Rasulullah saw. dan Surah Al-Jumuah diturunkan kepadanya. Ketika dia membaca: “Kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka” (62:3), seseorang di antara mereka (yang duduk di sana) berkata: “Rasulullah!” Tapi Rasulullah saw. tidak menjawab, hingga dia bertanya satu, dua, atau tiga kali. Di antara kami ada Salman Al-Farisi. Rasulullah saw. menempatkan tangannya pada Salman dan berkata: “Sekalipun iman berada dekat Tsuraiya, seseorang di antara orang ini yang akan menggapainya.”

Rujukan suni: Sahih Muslim, versi Bahasa Inggris, Bab MLI, di bawah judul: The merit of the people of Persia, riwayat #6178

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Jika agama berada di Tsuraiya, maka seseorang dari Persia akan mengambilnya, atau seseorang dari keturunan Persia pasti akan menemukannya.

Rujukan suni: Sahih Muslim, versi Bahasa Inggris, Bab MLI, di bawah judul: The merit of the people of Persia, riwayat #6177

Sekali lagi, tidak ada maksud untuk mendukung bangsa manapun, tapi riwayat tersebut dikutip untuk menunjukkan bertapa absurdnya tuduhan palsu terhadap muslim dari Iran. Penulis Wahabi itu kemudian juga menyebutkan:

Sebenarnya, kebanyakan orang Iran telah menerima sunah nabi dan bergabung bersama jemaah sebelum mereka dipaksa pindah kepada Rafidisme oleh Safawi, untuk menunjukkan sejauh mana kekuatan fitnah di sana.

Mayoritas orang Persia sudah mengikuti ahlulbait sejak awal kemunculan Islam di wilayah tersebut, meskipun penindasan Umayyah dan Abbasiah terus berlanjut untuk mengadili pengikut ahlulbait di Persia, Irak, Hijaz, dan tempat-tempat lain.

Tidak ada yang bisa memaksakan seseorang untuk pindah ke agama atau mazhab lain, karena keyakinan berada di hati seseorang dan bukan di kartu identitas. Logika tersebut menjadi sangat kabur ketika kita melihat banyak orang Arab di Jazirah Arab (yang sekarang dikenal sebagai kerajaan Arab Saudi) adalah pengikut Syiah Imam Ali a.s. meskipun rezim penindas di Hijaz sejak awal sejarah Islam. Mungkin Anda juga akan beralasan bahwa Hijaz waktu itu bagian dari Iran?!

Sumber: A Shi’ite Encyclopedia: Shia vs. Iran

Penerjemah: Ali Reza Aljufri © 2012

Catatan: Sebagai penerjemah, saya cukup sependapat pada beberapa bagian terutama penegasan bahwa tulisan ini bukan untuk meninggikan bangsa manapun. Islam tidaklah menjadi sebuah agama semesta alam jika hanya mengutamakan satu bangsa. Hal itu diperkuat oleh riwayat yang juga mengindikasikan keutamaan kaum lain selain ajam Persia. Saya yakin bahwa penulisnya pun bukan dari Iran dan sangat tentu penerjemahnya. Tulisan ini hendak mempertegas perbedaan Iran sebagai sebuah negara yang mayoritas berbangsa Persia dan berkeyakinan mazhab Syiah.

14 respons untuk ‘Bedakanlah antara Syiah dengan Iran

  1. Arikel bagus mas Reza, hanya kata-kata pindah agama lebih tepat jika dikatakan pindah mazhab.

    Oya mas, dimana saya bisa mengikuti majelis Syiah di Jakarta? Syukron.

    1. Datanglah ke ICC di Pejaten, sampng Republika, ada kajian utk org awan tiap sore senin-kamis

  2. salam damai untuk semuanya..

    sebelum nya saya minta maaf klo komentar saya agak melenceng dari topik yg ada……saya,senang membaca komentar anda walaupun terkesan agak kasar dan gusar(panik).tetapi tetap anda sampaikan sebagai pembelaan anda…bentuk kecintaan anda terhadap syiah.dalam bentuk taqiyah yg merupakan aqidah agama anda yaitu agama syiah….yg saya tanyakan : 1 .kenapa agama syiah..dalam memberikan dalil2 selalu memakai hadist2 dhaif…dari luar 4 kitap rujukan utama yg ada…kenapa tidak dari…salah satu kitab rujukan yg ada yg lebih dianggap shahih dari hadist2..dhaif…yg ada oleh.ulama syiah…kenapa…??karna anda takut…klo…pakai hadist2 kitab rujukan yg 4 akan ketahuan belang nya…krna 4 kitab yg ada banyak yg bertentangang dengan al qur;an yg ada saat ini…. 2.kenapa syiah awam(beginer) tidak boleh lansung menggunakan 4 kitab rujukan yg ada…..kenapa ???…3.Syiah sering bilang penyatuan sunni dan syiah..pa mungkin..??sementara perbedaan sunni dan syiah terlalu dalam..perbedaan bukan terletak pada masalah mahzab ttpi pd masalah aqidah…la wong rukun islam dan rukun iman berbeda…antara sunni dan syiah…..klo memang bisa bersatu shrus nya lah di timur tengah lah yg harus dulu bersatu krna disanalah sumber dan pengikut terbanyak….sunni dan syiah tak pernah berstu..???..sudah lah gak usah bertaqiyah lah bung…….lebih baik kita menjalan kan agama kita masing 2 biarkanlah islam menjalankan agama nya tampa dipengaruhi oleh agama syiah dan sebalik nya agam syiah menjalankan agama syiah menurut kepercayaan syiah…..gak usah lah mengaku sebagai agama yg islam segala…

    1. Seluruh pertanyaan Anda telah Anda runtuhkan sendiri dengan kalimat penutup yang Anda sampaikan. Akan menjadi tidak berguna pertanyaan Anda dan jawaban saya karena Anda sudah menutupnya dengan tuduhan taqiyah. Terima kasih.

  3. demi alloh, marimkita buktikan saipakah yang akan memenangkan islam untuk ke dua kalinya , apakah anda para musuh alloh( syiah laknatullah alaihim) ataukah sunni? dan perlu diingat kapankah syiah menguasai dunai ini?

    1. Kalau ukuran kebenaran adalah “menguasai” dunia, maka yang paling benar mungkin; Jenghis Khan, Hitler, Julius Caesar dan bukan para Nabi..

  4. ironis….umat syiah menyalahkan orang yang sudah meninggal…..seolah olah betul2 tahu apa yang terjadi….apakah anda Tuhan sehingga menghakimi Abu Bakar, Umar, Usman, Aisyah….Apakah Sayidina Ali pernah mengkafirkan mereka??Apakah Salman, Ghifari pernah mengkafirkan mereka….atau anda hanya mengira ngira berdasarkan penafsiran Imam kalian???

  5. semakin saya baca mayoritas orang2 yg mengomentari bahwa syiah itu salah, semakin keliatan banget deh busuk hatinya. padahal saya bukan syiah loh.. kayak nya emang ada aliran yg khusus memusuhi syiah. padahal klo emang syiah itu sesat atau salah ga usah terlalu khawatir lah selama ga ada teror, pasti akan ketauan juga belang nya klo emang salah.. cepat atau lambat..

    1. Subahanallah orang orang yg berkomentar menyudutkan syiah seakan akan mereka tidak punya cerminan hidup! Astagfirullah jadilah orang islam yg punya ahlaq seperti Rasulullah, surga bukan milik sunni bukanlah kalian yg memegang kuncinya yg seenaknya menyesatkan orang. Jika orang syiah merasa benar dengan keyakinanannya kenapa anda terlalu menggugat untuk menyalahkan mereka ? Pertanyaan saya kalau orang syiah mengkafirkan kalian? Bagaimana perasaan kalian? Apa bedanya kalian dengan orang israel yg tidak punya hati mencaci dan melaknat org palestina!

  6. assalamualaikum… saya mau bertanya menurut anda apakah Sami Yusuf Syiah / Sunni??? jika dia Syiah mengapa??? Jika dia Sunni mengapa???
    terimakasih

  7. Says heran dgn orang yg merasa benar sendiri Dan berani menyesatkam orang yg ngak sefaham. Untung Rosulullah tidak spt mereka ini. Andai Rosulullah spt mereka ini kita hari blm Islam. Karena Rousullah Islam sendiri blm Ada orang memeluk Islam. Emang surga punya mereka apa, berani betul bilang orang sesat jgn2 baca Quran juga blm lancar. Kalo emang merasa benar dakwahlah bil hikmah jgn bisa nya orang sesat sesatin orang.. Yang begini biasa nya orang baru belajar Islam alias baru tau jadi pandangannya picik alias sempit Karena belum tau apa2. .

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.