Oleh: Wajahat Hussain

Banyak dari kita memiliki koleksi buku-buku islami yang mencakup beragam topik pengetahuan. Tapi jika setiap kali kita melihat buku itu lalu tidak bisa mengingat perubahan dalam hidup karena buku itu, berarti kita telah berbuat tidak adil terhadap pengetahuan yang ada di dalamnya. Banyak dari kita membaca buku hanya untuk mengoleksi, tapi tidak mendapatkan banyak (manfaat) darinya.

Hal ini sangat disayangkan karena karya penulis seperti Ayatullah Muthahhari dan Allamah Thabathabai tidak dapat dipahami sepenuhnya hanya dengan sekali baca. Banyak dari ulama seperti ini telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk mempelajari tema tertentu, sehingga kita seharusnya membutuhkan waktu yang sama. Artikel ini akan menjelaskan langkah sederhana yang dapat diterapkan oleh setiap pembaca untuk mendapatkan hasil maksimal dari buku-buku islami pilihan.

Luangkan Waktu: Buku-buku yang ditulis oleh ulama terkemuka harus dinikmati. Membaca dengan cepat buku seperti Keadilan Ilahi karya Muthahhari berarti telah berbuat tidak adil terhadap buku tersebut, malah dapat membuat pembaca semakin bertambah bingung. Jika kita hanya dapat benar-benar mencerna 10 halaman dalam sekali duduk sebelum kemudian terganggu, maka itu sudah cukup. Insya Allah kita akan dikarunia kemampuan oleh Allah untuk belajar dan memahami lebih cepat, meski kita harus menyadari bahwa setiap orang memiliki tingkatan yang berbeda.

Ciptakan Lingkungan yang Tepat: Menikmati bacaan filsafat atau etika sementara keluarga sedang berjalan di sekitar dan suara-suara dari dunia sekitar, biasanya bukanlah lingkungan yang baik untuk belajar. Setiap orang memang berbeda, tapi tetap saja penting untuk menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif untuk belajar dan memahami. Beberapa orang butuh suasana yang benar-benar hening sementara lainnya bisa mencerna lebih baik jika ada sedikit kebisingan. Temukan apa yang tepat untuk Anda dan tetaplah seperti itu.

Baca Ulang jika Diperlukan: Seringkali saya telah membaca sejumlah halaman dalam buku, hanya untuk menyadari bahwa saya belum benar-benar memahami apa yang telah dibaca. Dalam kasus seperti ini, mudah saja untuk melanjutkannya. Tapi kalau kita ingin serius untuk memperoleh pengetahuan, kita hanya harus membaca ulang apa yang sudah terlewat, tapi harus lebih fokus.

Buat Catatan: Banyak pelajar membuat catatan sewaktu kuliah atau sekolah, tapi tidak secara serius ketika mempelajari studi keislaman dan sekedar membaca tanpa mengulangnya. Membuat catatan atau menandai fakta-fakta penting adalah cara baik untuk mengingat dan penanda yang bagus kalau ingin kembali ke buku. Jika timbul pertanyaan spesifik, Anda bisa mencatatnya dan menanyakan kepada ulama setempat. Diriwayatkan ketika nabi Muhammad saw. biasa berbicara, sahabat seperti Jabir bin Abdullah akan mencatat, daripada berusaha menghapal semuanya. Kita semua harus melanjutkan praktik ini ketika membaca tentang keislaman.

Membuka Kembali Buku yang Telah Selesai: Pandangan dan opini berubah. Kita akan sulit menemukan seseorang yang memiliki tingkat pengetahuan, opini, dan sudut pandang yang sama persis tentang tema kontroversial sebagaimana lima tahu sebelumnya. Terkadang, membaca ulang sebuah buku yang sudah kita baca beberapa tahun yang lalu akan membuka ide dan cara berpikir yang baru. Bahkan seperti membaca buku yang benar-benar berbeda! Membaca ulang sebuah buku yang bagus akan selalu baik karena dapat menjadi pengingat hal-hal yang mungkin telah kita lupakan.

Obat terbaik yang tersedia untuk menyembuhkan penyakit seseorang tidak akan berguna jika hanya diam dalam botol dan tidak digunakan untuk menyembuhkan pasien. Demikian juga, memperoleh pengetahuan dan menyimpannya di kepala tanpa menggunakannya dalam praktik sama berbahayanya, bahkan lebih. Maka penting, bersamaan dengan memperoleh pengetahuan, kita juga aktif menerapkan pengetahuan ke dalam kehidupan dan mengajarkannya kepada orang lain ketika siap. Membaca sebuah buku islami secara efektif akan menghasilkan berbagai macam manfaat. Sebagaimana yang Imam Shadiq a.s. katakan, ada dua jenis manusia: guru dan murid. Dengan guru-guru besar seperti ahlulbait a.s., tidak ada batas pengetahuan yang dapat diperoleh.

Penerjemah: Ali Reza Aljufri © 2012

Gambar: Chemistry/Getty Images/Digital Vision

3 respons untuk ‘Langkah Efektif Membaca Buku Islami

  1. Terima kasih bang..
    Anda telah mengingatkan saya untuk lebih menghargai sesuatu yang dihasilkan oleh para ulama dengan susah payah.

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.