Hany Farid, profesor di Dartmouth College, telah membangun karir dan reputasinya sebagai seorang peneliti terkemuka dalam forensik gambar digital. Dia telah membuat software bagi sejumlah proyek luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah program pixel-sleuthing untuk mendeteksi seberapa banyak fotografi fashion telah dipoles dengan program Adobe’s Photoshop untuk menghilangkan kriput dan timbunan lemak atau juga membesarkan bibir dan payudara. Software lainnya adalah mendeteksi secara otomatis pornografi anak di web untuk membantu penegakkan hukum.
Salah satu dari contoh paling terkenal proses photoshop selama terjadinya krisis di Suriah adalah sebuah foto yang muncul di surat kabar terbesar Austria, Kronen Zeitung, pada tanggal 28 Juli 2012. Pembaca disuguhi sebuah gambar bekas bom di kota Aleppo (gambar kiri). Sementara foto asli (gambar kanan) dikeluarkan oleh European Pressphoto Agency yang menunjukkan sebuah keluarga asal Suriah yang tidak sedang lari dari kekerasan—tapi media Zionis membutuhkan background yang lebih mengerikan untuk menyampaikan pesan propaganda mereka melawan pemerintahan Suriah.
Dalam banyak contoh kasus lainnya, foto-foto bekas perang terdahulu banyak digunakan oleh media sebagai alat propaganda anti-Assad, sementara foto-foto pendukung pemerintahan dengan cantik diubah menjadi foto-foto anti-pemerintahan.








Sumber: Syria: A photoshopped “revolution”
Untuk foto lainnya kunjungi Sabina Zaher’s album “Lies and Fabrics of Revoshit Pages”
Baca Juga:
sangat menarik, sungguh disayangkan banyak foto yg dimanipulasi dengan tujuan yang jauh berkebalikan dengan pembuatan sesungguhnya. 😦
Have a good day yah …
saya share di FB yah….
Terima kasih banyak untuk informasinya.
Terima kasih atas konten dan info yg menarik dan menginspirasi….thk u
wah foto editan seperti ini salah satu propaganda ternjadinya perang saudara antar kaum muslimin.
Zionis dari dahulu sampai sekarang..bahkan sampai akhir Zaman : anjink !
Izin share ya..