Malam Terpanjang di Iran

Belahan bumi bagian utara pada malam ini akan mengalami masa terpanjang sekaligus malam pertama masuknya musim salju. Di Iran, winter solstice bertepatan dengan hari terakhir bulan Azar dan awal masuknya bulan Dey yang disebut dengan Shab-e Yaldâ. Bergantung pada pada pergeseran kalendar hijriah syamsiah yang digunakan di Iran dengan kalendar masehi, malam Yalda biasanya akan bertepatan dengan tanggal 20 atau 21 Desember. Untuk tahun ini, matahari akan terbenam pada sekitar pukul 17.00 untuk kemudian terbit lagi sekitar pukul 07.00 pagi.

Yalda disebut memiliki akar dalam keyakinan agama Mithra. Para pengikut agama Mithra percaya bahwa Mithra, malaikat cahaya dan kebenaran Persia kuno, lahir dari seorang perawan pada malam terpanjang dalam setahun. Dengan kata lain, Mithra lahir pada malam Yalda. Yalda sendiri yang berasal dari bahasa Suryani memiliki arti “kelahiran” dan memiliki akar makna yang sama dengan kata tavalud dan milâd.

Di era Sassanian, Zoroaster menjadi keyakinan resmi di Persia, tetapi pengaruh Mithra tidak benar-benar menghilang. Selama berabad-abad, kepercayaan Mithra tersebar sampai ke Yunani dan Romawi Kuno. Pada abad IV SM, akibat kesalahan perhitungan tahun dan tanggal kabisat, kelahiran Mithra berubah menjadi tanggal 25 Desember. Sampai saat itu kelahiran Yesus masih diperingati pada tanggal 6 Januari. Tapi karena keyakinan terhadap Mithra masih populer di Romawi, Gereja Kristiani banyak mengadopsi ritual Mithra dan menjadikan 25 Desember sebagai kelahiran Yesus. Bintang yang digunakan saat natal merupakan sisa pengaruh keyakinan Mithra.[1] Sampai saat ini, Gereja Ortodoks Armenia dan Timur masih memperingat 6 Januari sebagai kelahiran Yesus.

Dalam banyak kebudayaan kuno, seperti Mesir dan Persia, permulaan tahun matahari merupakan simbol kemenangan cahaya atas kegelapan. Hari terakhir bulan Azar dalam kalendar Persia yang merupakan malam terpanjang dalam satu tahun menjadi simbol kekuatan jahat. Hari berikutnya di awal bulan Dey menjadi milik Ahura Mazda, penguasa kebijaksanaan. Sejak hari itulah, siang hari menjadi semakin lama dan malam hari semakin singkat, menandakan kemenangan cahaya atas kegelapan.  Kata “day” dalam bahasa Inggris berasal dari kata ini dan menyimbolkan “kebaikan”.[2]

Gaya hidup masyarakat Timur bisa dikatakan lebih selaras dengan alam. Ritme alam baik itu perputaran siang dan malam atau perubahan musim diiringi dengan domain kekuasaan Tuhan. Perpaduan alam dalam siklus kehidupan manusia begitu penting di Iran. Meskipun sudah kehilangan makna aslinya, malam Yalda masih diperingati oleh beberapa keluarga sebagai sebuah acara sosial. Menurut saya, orang-orang Iran termasuk di antara masyarakat yang kuat dalam menjaga tradisi dan semua itu dibuat tidak bertentang dengan Islam yang mereka yakini.

Bertepatan dengan awal musim dingin, Yalda merupakan momen untuk merayakan berakhirnya musim panen. Orang Iran percaya bahwa mereka yang memulai musim dingin dengan memakan buah musim panas tidak akan sakit selama musim dingin. Karenanya, makan semangka merupakan salah satu tradisi penting pada malam ini. Pada malam Yalda, anggota keluarga akan berkumpul di rumah orang yang lebih tua dan menikmati malam dengan memakan buah-buahan, kacang, dan membaca Alquran atau puisi Hafiz. Buah-buahan yang biasanya pasti ada selain semangka, delima, pistachio, almond, dan walnut. Malam ini merupakan kesempatan yang baik untuk bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarga atau teman dan memperbaiki hubungan yang renggang.[3]

Selain Iran, negara-negara seperti Afghanistan, Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan, Azerbaijan dan Armenia juga memiliki tradisi yang sama dalam merayakan malam Yalda.  Penyair Persia, Saadi, dalam Bustan-nya menulis, “Fajar sejati tidak akan datang, sampai malam Yalda berakhir.”[4]

2 respons untuk ‘Malam Terpanjang di Iran

  1. Jadi pingin jalan2 ke Iran nih Bib.. Hehe..
    Btw, kalo saya mau ziarah ke najaf Dan karbala, Ada travel agent recommended gak bib?

    Thx

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.