Presiden Iran terpilih, Hujjatul Islam wal Muslimin Hassan Rouhani mengunjungi propinsi Timur Iran yang mayoritas berpenduduk ahlusunah, Sistan Baluchestan. Dalam pertemuan tersebut, ia menyempatkan hadir bertemu dengan para tokoh dan ulama suni, termasuk Syekh Abdolhamid Ismaeelzahi, yang selama ini dicitrakan sebagai ulama suni yang “dizalimi” oleh pemerintah Iran.
Dalam pertemuan tersebut, Hassan Rouhani juga menyampaikan pesan bahwa penduduk Sistan Baluchestan, baik itu Syiah maupun suni, adalah bersaudara dan tidak boleh ada kelompok-kelompok yang mengatasnamakan warga Sistan. “Seluruh warga hidup dan tinggal di bawah bendera Islam dan Iran.” Berikut ini cuplikan pidato Hassan Rouhani yang diterjemahkan oleh Sdr. Ali Zainal Abidin Shahab.
“Islam bukan sekedar ibadah ritual, namun sebagai agama yang melahirkan peradaban, perubahan, dan kekuatan besar. Hal ini menjadi hantu bagi musuh-musuh Islam, sehingga mereka mengerahkan segenap tenaga guna menghambat lahirnya kekuatan dan peradaban dalam Islam.
“Perpecahan, pertengkaran, dan perselisihan yang dilanda umat muslim merupakan seperangkat alat yang digunakan oleh musuh Islam guna menghancurkan agama suci ini dari tubuhnya. Saya yakin bahwa di mana terdapat perpecahan dan perselisihan dalam kubu muslim, maka di situ pasti terdapat campur tangan asing. Karena pada dasarnya Islam adalah agama yang memegang teguh nilai-nilai persaudaraan dan persatuan.
“Adanya mazhab Syiah dan suni tidak boleh menjadi alasan timbulnya perpecahan dan perselisihan di antara keduanya. Keberagaman adalah keindahan. Syiah dan suni adalah nikmat besar yang harus kita syukuri. Perbedaan di antara Syiah dan suni itu terlalu sedikit dibandingkan dengan persamaan yang ada. Perbedaan dan keberagaman adalah kewajaran, sedangkan perselisihan dan pertengkaran merupakan keburukan. Oleh karenanya, Syiah dan suni harus mampu bergandeng tangan.
“Seandainya nabi saw. berada di tengah kita saat ini, maka ia akan menyeru kepada persatuan, persahabatan, dan solidaritas umat muslim. Alhamdulillah, di negara kita ini terjalin hubungan harmonis antara ulama Syiah dan ulama suni, serta terdapat solidaritas dan persahabatan antara pengikut Syiah dan suni. Ini adalah nikmat besar yang harus kita syukuri.
“Dalam pandangan saya, seorang Syiah yang memberi salam kepada seorang suni, maka pahalanya di sisi Allah lebih besar daripada memberi salam kepada sesama pengikut Syiah, dan sebaliknya. Karena hal ini mengantarkan kepada kondisi persahabatan, persatuan, dan solidaritas lintas mazhab.
“Kita harus sadar bahwa saat ini bukan zamannya lagi bagi kita—suni dan Syiah—untuk menghabiskan waktu dalam perdebatan dan perselisihan atas perbedaan-perbedaan kecil dan furuk yang ada pada kedua mazhab ini. Namun yang menjadi keharusan bagi kita adalah kesadaran akan adanya musuh yang berusaha menghanguskan prinsip-prinsip Islam. Musuh kita adalah musuh bersama. Maka wajib bagi kita untuk jalan beriringan seraya bergandeng tangan guna menghadapi musuh yang hendak menghanguskan inti dan prinsip Islam itu sendiri.
“Sebagaimana sebuah keluarga yang terdapat perbedaan dan ragam pandangan di antara anggotanya, tatkala terdapat pihak luar yang ingin menghancurkan keluarga itu, maka segenap anggota keluarga akan merapikan barisannya guna menghadapi pihak luar tersebut. Seakan-akan perbedaan dan ragam pandangan di antaranya menjadi sirna.”
Referensi:
kenapa syiah benci dengan abu bakar,,, kok zina diperbolehkan,,, umar masuk neraka ya?
Syiah tidak benci dengan persona. Zina dilarang dalam Alquran. Khalifah Umar atau orang tua nabi saw. masuk neraka atau tidak, hanya Allah Swt. yang tahu.
Sahabat umar juga abu bakar , utsman dll yang saya tau sih sudah di janjikan Allah SWT dengan Surga…jadi kenapa harus melaknat para sahabat … lagi pula orang yang melaknat umar juga abu bakar , utsman malah dilaknat oleh Allah.. ada-ada saja syiah.
Allah dan nabi nya sdh kasih tau, kalau Umar,Abubakar,Umar,Usman dan beberapa sahabat lainnya masuk surga, , namun kata mrk (org org bodoh itu) sahabat telah berbalik setelah wafatnya Rasul,
padahal justru Abubakar dan sahabat yg lain memerangi org org yang berbalik menentang islam,(sebagian penduduk wilayah arab sdh tdk mau bayar zakat, bahkan mengikuti nabi nabi palsu/murtad setelah wafatnya Rasul Saw )
lalu rafidah juga tdk mengakui kesucian Umulmukminin Aisyah padahal Allah juga sdh kasih tau kalo abdulah bin ubay telah berbohong dan memfitnah Aisyah, padahal sampai akhir hidup Rasul ia tetap berzuat dg Aisyah. bahkan wafat di pangkuan aisyah. .tapi rafidah dan sabaiyah gak mau percaya Quran dan Sunah Nabi,…mrk lebih meyakini kata kata ulama marja mrk,,,
entah si penulis blog tau gak kalo kitab kitab rujukan syiah gak jelas,sahih kagak nya (yang dg kuasa Allah berabad abad mrk gak mampu membuang yg tdk sahih dan berisi ketololan/khurafat dari kitab kutab mrk),
dan dg kuasa Allah tsb yg menjadikan mrk tetap bagai keledai, sehingga dg bodoh nya mrk mengatakan bahwa yg sesuai dg quran lah yg mereka ambil dari kitab kitab mrk nahh looh,
artinya. mrk tau mana yg gak sesuai dg Quran, ,lalu knapa yg bertentangan dg Quran gak di buang ?
hehehehehe. ke bodohan itu ulama mrk.katakan sbg ilmu. Aneh bin ajaib, seajaib kisah imam imam mrk..
blm ttg kisah lahir dan gaib nya simadi,,,wahh makin gak jelass kmn akal mrk.
“dahulukan Nash dan akal dari mahzab”
Komentar yang tidak berhubungan dengan tulisan juga menunjukkan akal yang tidak jelas.
Ini toing opo otong ?
Apkh info yg disajikan @sunniprisoners lwt twitter ttg Muslim Sunni dpt dpercaya akurasinya?
Saya sunni dan saya sangat menghormati syiah. Kebetulan punya temen syiah yang enak diajak diskusi. Jadinya asyik aja klo ngobrol soal agama.