“Semua agama menyerukan pesan cinta,” kata Dalai Lama. “Seorang imam di Turtuk, desa paling utara di India, mengatakan kepada saya bahwa seorang muslim harus mencintai setiap makhluk Allah.” Ucapan itu disampaikan Dalai Lama XIV di hadapan 350 muslim suni dan Syiah dalam konferensi bertajuk Celebrating Diversity in the Muslim World pada medio Juni 2019 di New Delhi, India.
Meski tidak pernah mendengar perselisihan antara muslim suni dan Syiah di India, Dalai Lama tahu bahwa di belahan bumi lain pengikut kedua kelompok ini saling membunuh. Dalai Lama merasa terpukul bagaimana hal itu bisa terjadi di antara orang-orang beriman, menyembah Tuhan, membaca kitab suci, dan menjalankan salat lima waktu yang sama 😕
Menurutnya, saat ini terdapat tujuh miliar umat manusia. Satu miliar di antaranya tidak tertarik pada agama. Sisanya, menganut beragam ajaran agama. Dalai Lama mencatat bahwa praktik India untuk menumbuhkan pikiran yang tenang, atau samatha, memunculkan tradisi non-kekerasan dan kasih sayang (ahimsa dan karuṇā) ☸️
“Kebahagiaan merupakan bagian dari dasar kelangsungan hidup manusia. Ilmuwan mengatakan, sifat dasar manusia adalah welas asih. Sementara hidup dengan amarah dan ketakutan terus-menerus merusak sistem kekebalan tubuh kita,” ujar Dalai Lama. Menurutnya, kita perlu mengingat kesatuan umat manusia; bahwa manusia itu sama.
Penderitaan yang terjadi di Afghanistan, Suriah, dan Yaman seharusnya meningkatkan usaha kita untuk memupuk kedamaian batin dalam diri. Meski kita mengikuti tradisi dan memiliki sudut pandang filosofis yang berbeda, tapi pesan yang mendasarinya adalah cinta. “Saya melihat pengikut suni dan Syiah bersaudara; tapi tetangga kita di Pakistan mereka saling membunuh. Muslim India 🇮🇳 harus menunjukkan kepada negara muslim lain bahwa kerukunan beragama itu mungkin,” kata Dalai Lama.

Terkait rekonsiliasi Syiah dan suni atau Iran dan Arab Saudi, menurut Dalai Lama XIV, para politisi sering membuat pernyataan berbau agama yang memicu respons emosional. Dia mengatakan, beberapa orang memandang Iran penuh dengan kecurigaan. Tapi menurutnya, Iran adalah negara demokratis yang mengikuti tradisi Syiah. Dalai Lama mengatakan Bin Laden berasal dari kelompok suni. “Tapi kita tidak bisa menyamaratakan tentang Syiah atau suni secara keseluruhan. Tidak mungkin menggeneralisasi seluruh komunitas berdasarkan kesalahan perilaku beberapa orang,” kata Dalai Lama.
It seems to me that Shias and Sunnis are brothers and sisters
His Holiness the Dalai Lama
Dalam konferensi tersebut, ulama Syiah dari Lucknow, Maulana Kalbe Jawad Naqavi, juga menjelaskan makna kemenangan dalam Islam. Menurutnya banyak orang berpikir kemenangan berkaitan dengan menaklukkan atau mengalahkan orang lain. “Kemenangan itu menciptakan kedamaian di antara manusia. Apa itu jihad? Mengusir kegelapan dengan menyalakan lilin; menghapuskan buta huruf di masyarakat; menghilangkan rasa lapar. Itulah jihad sesungguhnya.” 👏🏼
Maulana Kalbe Jawad menyinggung kondisi persatuan yang menyedihkan tentang bagaimana dibutuhkan seorang non-muslim seperti Yang Mulia Dalai Lama untuk mengingatkan umat Islam tentang nilai-nilai non-kekerasan dan perdamaian.
Referensi:
“Celebrating Diversity in the Muslim World”. His Holiness The 14th Dalai Lama of Tibet. Diakses pada 19 Juni 2019.