Suatu hari, Dr. Amineh Hoti sedang berada di kantornya di Komisi Pendidikan Tinggi Pakistan. Pegawai baru di samping ruangannya datang dan mengucapkan salam. Memakai peci dan berjanggut, pegawai itu nampak heran dengan seorang wanita yang bekerja di lembaga pemerintahan. “Apa yang kamu lakukan?” katanya. Dr. Aminah mengatakan bahwa dia sedang mengerjakan sistem pendidikan Seerat yang mengajarkan perdamaian dan persatuan. Tapi tiba-tiba, pria itu berkata, “Syiah itu kafir.”

Dr. Amineh sedih. Dia tidak nyaman dengan ketidaktahuan dan kesombongan orang-orang yang menuduh komunitas lain dengan cara yang merendahkan. Kenapa komunitas suni dan Syiah memiliki kesenjangan dalam pemahaman? Untuk bisa saling mengerti, kita harus bertanya: sejarah apa yang turut mendorong perselisihan ini?

Kisah dalam sejarah Karbala ada dalam hati setiap kelompok. Korban dan orang-orang yang terlibat dihormati oleh pengikut Syiah dan suni. Kisah itu didasarkan pada fakta sejarah tentang kehidupan Zainab, cucu Nabi Muhammad saw., dan putri dari Fatimah dan Ali bin Abi Thalib. Sosok Zainab begitu menginspirasi: ayah, putra, dan kedua saudaranya—Hasan diracun dan Husain dibantai di padang Karbala.

Perasaan Zainab juga hancur lantaran tragedi pembunuhan terhadap kedua putranya. Dipaksa melakukan perjalanan dari Irak ke Suriah dalam keadaan dirantai, Zainab kehilangan segalanya. Namun dia tetap bangkit karena darah Nabi Muhammad, Ali, dan Fatimah mengalir dalam nadinya.

Embed from Getty Images

“Zainab” memiliki artinya “perhiasan ayahnya”, Ali. Dia bangkit melawan penindasan demi penindasan, dan karenanya dia tercatat dalam sejarah sebagai pemimpin dan singa betina para penyintas Karbala. Ketika sampai di hadapan singgasana Damaskus, Yazid bertanya sambil menunjuk, “Siapa wanita ini yang mengangkat kepalanya tinggi-tinggi di hadapanku?!”

Coba kita bayangkan, dengan segala musibah yang dihadapi, cucu nabi begitu direndahkan derajatnya di hadapan “khalifah” muslim. Namun sejarah mencatat, teguran Zainab di hadapan Yazid disebut-sebut sebagai salah satu pidato manusia paling berpengaruh di hadapan penguasa tiran.

Hai, Yazid! Lakukanlah kejahatanmu kepada kami sebisa mungkin. Demi Allah! Kau tidak akan bisa menghapus nama kami, membunuh risalah kami. Kau tidak akan bisa mencapai ketinggian kami. Kau tidak akan bisa mencuci perbuatan yang memalukan ini. Ketahuilah, sesungguhnya pendapat dan pemikiranmu goyah, masa-masamu pendek, dan kelompokmu berpecah belah!

Sayidah Zainab binti Ali a.s.

Ada pelajaran yang berharga. Bukan saja karena Zainab seseorang yang dirantai dan dapat melawan tiran yang zalim, tapi juga karena dia wanita yang berdiri di muka pengadilan berhadapan dengan 300 pria berkuasa. Suaranya menahan beban, tapi menyelamatkan kehidupan. Pernyataannya mampu mengubah pikiran dan hati orang. Jawaban dari kehidupannya bukanlah rasa pahit dan hal-hal negatif, tapi justru hal positif dan memberikan pelajaran. Itu sebabnya dia juga disebut sebagai ‘Ālimah Zainab.

Perilaku Zainab yang konstruktif dan komunikatif sangat kontras dengan kebengisan dan kebodohan Yazid. Sejarah ini menjadi contoh bahwa “semua muslim” bukanlah penjahat ataupun pahlawan. Dalam setiap agama ada orang yang berjuang menuju kebaikan, ada pula yang tindakannya membuktikan bahwa dia penjahat.

Dari sejarah itu pula, Dr. Amineh Hoti berharap pengikut ahlusunah dan Syiah tidak saling berkelahi atau membunuh satu sama lain. Penting bagi keduanya untuk saling memahami sudut pandang orang lain. Nabi Muhammad, kakek dari Zainab, dalam khotbah terakhirnya mengimbau untuk menghormati kehidupan dan nyawa setiap orang yang baginya begitu sakral. Perjuangan Zainab tidaklah sia-sia. Kita mendengar, melihatnya, dan mendampingi terus singa betina dari Karbala, ‘Ālimah Zainab binti Ali.

Referensi:

Hoti, Amineh (31 Agustus 2020). “The Lionness of Karbala: ‘Alima’ Zainab’s Stand”. Daily Times. Diakses pada 29 Desember 2020.

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.