Ratusan muslim Syiah dan sunnī kompak berkumpul di sekitar Masjid Asfi, Lucknow, India, pada hari Minggu (14/3). Mereka sepakat mengusung aksi Aksi Melindungi Quran (Tahaffuz-e Quran) dan mengecam politisi dan mantan ketua Dewan Wakaf Syiah, Waseem Rizvi. Pasalnya, dua hari sebelumnya Rizvi mengajukan permohonan ke Mahkamah Agung untuk meminta penghapusan 26 ayat Alquran. Menurutnya, 26 ayat tersebut mempromosikan kekerasan dan memicu aksi terorisme.
Kontroversi Rizvi
Dalam sebuah wawancara, Rizvi yang dikenal dekat dengan politisi sayap kanan, mengatakan kalau ayat-ayat tersebut merupakan tambahan “khalifah Abu Bakar, Umar, dan Usman untuk membantu ekspansi Islam melalui peperangan”. Pendapatnya tersebut merupakan salah satu pernyataan paling berbahaya. Sebab bisa dimanfaatkan oleh politisi sayap kanan untuk mendukung narasi anti-muslim dan menciptakan konflik sosial.
Pada tahun 2018, Rizvi sudah pernah membuat film kontroversial berjudul Ram ki Janmabhoomi. Film yang akhirnya dilarang tersebut bercerita tentang perseteruan Islam-Hindu mengenai situs Ram Janmabhoomi-Masjid Babri. Selain itu, isu ikhtilaf dalam fikih mengenai talak tiga juga ditampilkan. Saat itu, ulama Syiah, Maulana Kalbe Jawad mengatakan kalau Rizvi sudah dikucilkan karena mengabaikan pesan persatuan Ayatullah ‘Alī Al-Sīstānī. “Syiah di seluruh dunia malu karena pernyataan Waseem Rizvi,” katanya.
Pada November 2020, biro investigasi India mendaftarkan kasus dugaan penjualan, pembelian, dan pengalihan properti wakaf secara ilegal yang dilakukan oleh Rizvi. Seolah ingin mengalihkan kasus korupsinya tersebut, Rizvi justru menciptakan kegaduhan baru di antara umat Islam. Maulana Kalbe Jawad sampai harus mengingatkan, jika tidak ada tindakan serius melawan Rizvi, tak salah jika pemerintah diduga mendukung terciptanya perpecahan.
Kecaman Syiah dan sunnī
Organisasi Syiah lain, Kul Hind Shia Majlis-e-Ulama-o-Zakireen, juga mengutuk sikap Rizvi. “Dia bukanlah (penganut) Syiah ataupun muslim. Orang yang meyakini Quran bisa diubah tidak bisa disebut sebagai muslim.” Presiden Ittehadul Muslimeen, Masroor Abbas Ansari, juga mengecam pernyataan Rizvi, “Orang ini (Rizvi) telah menjadi alat konspirasi musuh untuk melawan Islam dan Syiah. Muslim di India telah mengusirnya dan mengucilkannya,” katanya.
Ulama Syiah lain yang juga merupakan mantan menteri, Aga Ruhullah Mehdi, menuding jika Rizvi hanyalah budak kelompok nasionalis Sangh. “Saya tidak meyakini paham takfir (mengkafirkan), tapi Waseem dengan berani membiarkan keyakinannya diketahui dan keyakinannya itu jelas bukan keyakinan seorang muslim.” Anggota All India Muslim Personal Law Board atau majelis ulama di India, Maulana Salman Nadwi, mengatakan, “Bulan Ramadan sudah dekat. Kita harus adakan pembacaan Alquran di masjid, siang dan malam. Sangat penting bagi Syiah dan suni untuk menjauhkan perbedaan karena kita satu umat.”
Adik Waseem Rizvi merilis pesan video yang menyatakan jika keluarga besar tidak ingin berurusan dengannya dan sikapnya yang tidak masuk akal. Dia juga mengatakan bahwa kakaknya telah melakukan dosa besar.
Sepak terjang Waseem Rizvi mengingatkan kepada dua tokoh. Pertama, Mohammad Reza Pahlevi yang meskipun secara formal seorang Syiah, namun karena penindasan yang dilakukannya berujung pada keruntuhan dinasti dan pengusiran oleh rakyat Iran. Kedua, Salman Rushdie yang memiliki latar belakang keluarga muslim, namun karena karyanya yang melecehkan Alquran dan Nabi Muhammad, berujung pada keluarnya fatwa hukuman mati oleh Ayatullah Khomeini.
Update 7 Desember 2021: Dalam acara India Today TV, Rizvi mengumumkan kepindahannya ke agama Hindu. Rizvi berkata, “Saya telah dikeluarkan dari Islam. Harga untuk kepala saya setiap hari Jumat naik. Hari ini saya memeluk Sanatan Dharma.” Rizvi kini menggunakan nama Jitendra Narayan Singh Tyagi.
Referensi:
[1] ^ TNN (14 Maret 2021). “Lucknow: Shias, Sunnis rally together to denounce Waseem Rizvi’s SC plea to remove 26 Quranic verses”. The Times of India. Diakses pada 15 Maret 2021.
[2] ^ Staff, OpIndia (13 Maret 2021). “As Waseem Rizvi files petition to remove parts in Quran that ‘promote terrorism and Jihad’, Muslim cleric offers bounty of 20k to behead him”. OpIndia. Diakses pada 15 Maret 2021.
[3] ^ Muslim Mirror Staff (13 Maret 2021). “Shia clerics announce expulsion of Waseem Rizvi from Islam”. MuslimMirror. Diakses pada 15 Maret 2021.