Raja Abrahah gagal menghancurkan Ka’bah. Pilar istana kekaisaran Persia berjatuhan. Api abadi kaum Majusi tiba-tiba padam. Danau Sawa di Irak mengering dan gereja di sekitarnya roboh. Semua peristiwa itu diyakini terjadi berkaitan dengan kelahiran Nabi Muhammad saw. Namun menariknya, tanggal lahir utusan Allah yang terakhir itu sendiri tidak terlepas dari perbedaan pendapat. Berikut ini pendapat beberapa ulama sunnī dan Syiah:

Menurut ahlusunah

Rasulullah saw. pernah ditanya tentang puasa pada hari Senin. Beliau saw. lantas menjawab, “Hari itu adalah hari aku dilahirkan…” Berdasarkan hadis Shahīh Muslim tersebut, ulama ahlusunah sepakat nabi lahir pada hari Senin. Namun tanggal maulidnya, ulama sunnī punya beberapa pendapat.

  1. Ibnu ‘Abd Al-Barr dalam Al-Istī’āb dan Ibnu Habīb dalam Al-Muhabbar menyebut jika Nabi saw. lahir pada tanggal 2 Rabiulawal.
  2. Ibnu Thāhir Al-Maqdisī dalam Al-Bada’ wa Al-Tārīkh berpendapat jika Nabi saw. lahir pada tanggal 8 Rabiulawal.
  3. Penulis kontemporer salafī, Shafiur Rahman Mubarakpuri, meyakini jika tanggal kelahiran Nabi saw. “paling sahih” adalah tanggal 9 Rabiulawal.
  4. Ibnu Al-Wardī dalam Tārīkh-nya berpendapat jika Nabi saw. lahir pada tanggal 10 Rabiulawal.
  5. Ibnu Hisyām dalam Al-Sīrah Al-Nabawiyyah dan Imam Baihaqī dalam Dalā’il Al-Nubuwwah menyebut jika Nabi saw. lahir pada tanggal 12 Rabiulawal.
PendapatJumhur
2, 8, 9, 10, atau 12 Rabiulawal12 Rabiulawal

Selain bulan Rabiulawal, ada pula sejarawan Al-Maqrīzī dalam Imtā’ Al-Asmā’ yang berpendapat jika Nabi saw. lahir pada bulan Ramadan.

Menurut Syiah

Sama seperti ahlusunah, para ulama Syiah juga memiliki beda pendapat soal tanggal kelahiran Nabi saw. Setidaknya ada dua pendapat.

Pertama, sama seperti jumhur ahlusunah; Al-Kulainī dalam Al-Kāfī dan Syekh Shadūq dalam Akmāl Al-Dīn berpendapat jika Nabi Muhammad saw. lahir pada tanggal 12 Rabiulawal. Kedua, Alamah Bāqir Al-Majlisī menyebut jika mayoritas ulama Syiah berpendapat kalau Nabi saw. lahir pada tanggal 17 Rabiulawal. Rasul Jafarian, peneliti kontemporer asal Iran, mengatakan para ulama Syiah, setelah Syekh Mufīd, meyakini 17 Rabiulawal sebagai tanggal maulid nabi.

PendapatJumhur
12 atau 17 Rabiulawal17 Rabiulawal

Namun berbeda dengan sunnī, mayoritas ulama Syiah meyakini Nabi Muhammad saw. lahir pada hari Jumat.


Lalu mana yang benar? Sulit ditentukan. Ucapan seseorang yang disampaikan beberapa jam yang lalu saja bisa dipahami secara berbeda oleh pendengarnya. Apalagi sejarah yang terjadi pada abad keenam masehi. Ragam pendapat tanggal kelahiran nabi itu bisa jadi momen bagi kita untuk memperingati maulid nabi setiap hari selama bulan Rabiulawal.

Gagasan brilian juga pernah dilontarkan Imam Khomeini. Dalam Sahifeh-ye Imam, beliau mengatakan jika sebaiknya antara tanggal 12 s.d. 17 Rabiulawal diperingati sebagai Hafteh-ye Vahdat (Pekan Persatuan). Atas dasar itulah, setiap tahun selama Pekan Persatuan, diselenggarakan konferensi internasional tentang persatuan Islam yang dihadiri ulama dari berbagai mazhab.

Embed from Getty Images

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.