Siapa pelanjut Nabi Muhammad ﷺ yang sah? Syiah dan sunnī punya pendapat yang berbeda. Syiah percaya jika ‘Alī bin Abī Thālib adalah penerus sah nabi. Fātimah juga diyakini berhak atas warisan dari ayahnya sang nabi ﷺ yang ditolak khalifah pertama. Penggalan sejarah itu ternyata meninggalkan penderitaan bagi muslim Syiah di Pakistan. Jumlahnya minoritas, sekitar 15 s.d. 20 persen dari 212 juta jiwa.

Kelompok garis keras sunnī Pakistan menggelar demonstrasi anti-Syiah. Retorika penghakiman dibanjiri kata kafir dan musyrik. Tiga kelompok terkemuka—Deobandi, Barelvi, dan salafī—kerap menyebut Syiah kelompok “sesat”, para pengikutnya “kafir”, dan menuntut aksi kekerasan terhadapnya. Berlepasnya Syiah dari tiga khalifah pertama menjadikan Syiah target kekerasan, layaknya minoritas non-muslim.

Dua kelompok garis keras, Ahl-e-Sunnat-Wal-Jamaat (ASWJ) dan Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) berada di garda terdepan. Menurut laporan, kelompok ini didukung oleh pemerintahan Imran Khan. Aktivis Syiah mengatakan, lebih dari 22.000 muslim Syiah Pakistan dibunuh sejak tahun 1968.

Hukuman penistaan

Pada tahun 2020, seorang pria tua Syiah di Karachi, Taqi Jaffer, ditangkap karena membaca Ziarah Asyura. Seorang penceramah, Asif Raza Alvi, ditangkap dengan tuduhan “menyakiti perasaan agama” karena berbicara tentang sejarah Fātimah putri Nabi dalam pertemuan tertutup.

UU Penistaan Agama yang kejam termasuk hukuman mati sering digunakan kepada muslim Syiah. Dalam satu bulan pada tahun 2020, lebih dari 50 muslim Syiah didakwa dengan tuduhan penistaan dan anti-teror. Terdakwa paling muda baru berusia 3 tahun! Di Punjab, polisi menangkap dan memukuli 22 muslim Syiah, termasuk tujuh orang wanita, karena menghadiri acara kedukaan.

Embed from Getty Images

Didukung pemerintah

Deobandi punya sejarah takfīrī yang panjang. Penganut Syiah bahkan harus dihukum mati. Pada tahun 1980-an, mereka membentuk Sipah-e-Sahaba (SSP). Bidannya adalah militer Pakistan dan dana Arab Saudi. Tujuannya untuk meneror Syiah dengan jalur kekerasan dan paksaan. Mereka menganggap Syiah sebagai penghalang terwujudnya Pakistan sebagai Tanah Suci.

Pada tahun 1990-an, sebuah kelompok sempalan, Laskar-e-Jhangvi (LeJ), muncul dari SSP. Seperti SPP, LeJ terlibat dalam pembunuhan ribuan Syiah di Pakistan. Untuk melawan dua kelompok ini, milisi lokal Syiah, Sipah-e-Muhammad, dibentuk pada tahun 1994 dan ditengarai didukung Iran.

Kelompok mayoritas lain di Pakistan, Barelvi, juga menghadapi kelompok minoritas seperti Syiah, Kristen, dan Ahmadiyah. Dengan bantuan militer Pakitan, mereka menggunakan nama Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP). Berbagai kelompok di Pakistan itu bersaing dalam melawan kelompok minoritas. Dengan cara itu, mereka ingin mendapat pengakuan sebagai sunnī sejati dan “penyelamat agama Islam”.

Dalam pemilu 2018, ASWJ dan TLP maju dalam pemilu dan mendapatkan kursi parlemen. ASWJ mendukung 70 kandidat partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) pimpinan Imran Khan. Pemerintah pun mengizinkan TLP dan ASWJ berkumpul, membuat demo anti-Syiah besar-besaran.

Vigilantisme

Tuntutan agar Syiah dinyatakan sebagai non-muslim seperti Ahmadiyah terus menguat. Tahun 2020, pemerintah Punjab mengesahkan RUU Tahafuz-e-Bunyad-Islam (penjagaan fondasi Islam). Kontroversial karena memaksakan pandangan sunnī kepada muslim Syiah. Ada pula tuntutan untuk melarang peringatan Muharam dan pembacaan Ziarah Asyura. Saat peringatan Asyura tahun 2021, sebuah bom meledak di pusat Pakistan. Tiga orang tewas dan lebih dari 50 lainnya luka-luka.

Orang awam melecehkan Syiah di jalan. Media sosial dibanjiri video penganut Syiah yang dipaksa menerima catatan sejarah versi sunnī. Tagar anti-Syiah secara berkala menjadi tren. Ketika dicap sebagai “kafir” dan fotonya disebar di media sosial, mereka terpaksa bersembunyi karena ancaman pembunuhan.

Referensi:

“A Short History of Shia Persecution in Pakistan”. Swarajya Magazine. 13 November 2021.

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.