Perilaku Berkendaramu, Cerminan Akhlakmu

Pernah dipaksa pengendara lain melanggar lalu lintas? Seperti diklakson dari belakang untuk menerobos lampu merah karena kondisi jalan yang sepi? Atau, dipaksa memotong jalur orang lain oleh penumpang satu kendaraan? Saat ini, lingkungan membentuk manusia untuk ringan dalam melanggar aturan. Bahkan pelanggaran terhadap aturan juga didorong oleh orang terdekat. Pengabaian terhadap aturan lalu lintas ini biasanya dilakukan secara sadar, bahkan sering kali diketahui secara jelas konsekuensinya. Hal itulah yang menjadi bukti kualitas akhlak kita: manusia.  Lanjutkan membaca “Perilaku Berkendaramu, Cerminan Akhlakmu”

Bukti Cinta Nabi untuk Umat Manusia

Di sebuah peperangan, Nabi Muhammad saw. terluka parah hingga mengeluarkan darah. Beliau berusaha menahan darahnya yang terus keluar sambil berkata, “Aku khawatir jika setetes saja darah ini tertumpah di atas bumi, Allah akan menimpakan azab-Nya kepada mereka.” Beliau ingin menahan azab meskipun wajahnya dipukul; padahal itulah wajah yang paling mulia. Tidak ada yang lebih mulia dari Allah. Namun demikian, perhatikanlah reaksi beliau.  Lanjutkan membaca “Bukti Cinta Nabi untuk Umat Manusia”

Mencintai Seseorang Tanpa Perlu Mengenal

Disebutkan pada bulan Muharam, terdapat sebuah anjuran untuk membaca kisah tentang cucu nabi yang syahid di Karbala, Husain bin Ali. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi wasilah dengan cara meneruskan sebuah kisah tentang akhlak Husain bin Ali yang pernah disampaikan oleh Sayed Ammar Nakshawani. Kisah ini merupakan bukti bagaimana Husain bin Ali telah mempelajari akhlak kakeknya, Rasulullah saw., untuk mencintai pribadi yang bahkan belum dikenal. Lanjutkan membaca “Mencintai Seseorang Tanpa Perlu Mengenal”