Allah Menjaga Rezeki, Manusia Menjaga Amanah

Cerita kali ini datang dari khâlati (tante dari pihak ibu). Kira-kira sepuluh bulan yang lalu (dari waktu cerita ini ditulis) tante dan kakak saya pergi ke Tanah Abang. Entah bagaimana belanjaan tante saya berupa seprai tertinggal setelah membeli barang lain di sebuah toko.

Setelah sempat mencari kesana kemari toko yang tadi, tapi tidak juga ketemu, maka tante saya pikir tidak mungkin mendapatkan belanjaannya. Nah, belum lama ini tante saya datang lagi ke Tanah Abang bersama iparnya. Iseng-iseng ia mencari toko yang dulu barangnya tertinggal lalu bilang sama iparnya, “Kayaknya ini toko yang waktu itu…”

Lanjutkan membaca “Allah Menjaga Rezeki, Manusia Menjaga Amanah”

Salahkah Saya Menjaga Amanah?

Di suatu acara perkawinan (baca: kondangan), seseorang menghampiri saya dan meminta saya menjaga plastik bawaannya. Kelihatannya dia ingin bersalaman dengan pengantin. Karena tidak mungkin bawa-bawa kantong plastik, makanya dia titip plastik itu, dan saya tunggu hingga dia datang mengambilnya.

Tidak lama berselang saya diminta untuk berkumpul. Saya bilang “Nanti dulu, lagi nunggu orang”. Ehh, saya malah dimarah-marahi. Sudah saya jelaskan perkaranya tapi masih juga dimarah-marahi; dibilang “Ngapain nunggu orang yang nggak jelas bakal balik lagi!” Bahkan sempat dibilang bodoh dan ditertawakan. Salahkah saya karena menjaga amanah?
Lanjutkan membaca “Salahkah Saya Menjaga Amanah?”