Ayatullah Online: Ulama yang Memanfaatkan Teknologi

Kalau mendengar istilah “ayatullah“, kita akan terbayang dengan ulama “yang berapi-api” dan fatwa. Tapi itu menurut pandangan orang Barat, karena faktanya terkadang berbeda. Contohnya Ayatullah Shanei, salah seorang mantan murid Ayatullah Khomeini.

Dalam pandangannya, dia menuntut kesetaraan gender, mengecam bom bunuh diri dan mengatakan bahwa senjata nuklir adalah bertentangan dengan Islam (nuclear weapons, artinya nuklir dengan tujuan damai tidak bermasalah). Pernyataannya yang liberal membuatnya terkenal melalui call center, internet chat room, lembaga sosial, dan juga website-nya sendiri.
Lanjutkan membaca “Ayatullah Online: Ulama yang Memanfaatkan Teknologi”

Ekonomi Barat dalam Dunia Islam

Dunia Islam kebanyakan telah memakai dua bentuk sistem ekonomi modern Barat berikut ini: Pertama, Sistem Usaha Bebas yang didasarkan pada kapitalisme. Kedua, Ekonomi Terpimpin yang didasarkan pada sosialisme. Inilah dua bentuk dasar sistem ekonomi modern Barat. Pertanyaan penting yang sedang dibicarakan di dunia Islam ialah yang manakah dari dua bentuk ini yang lebih sesuai dan lebih bermanfaat bagi kaum muslimin secara menyeluruh dalam mengatasi keterbelakangan mereka.

Pada mulanya, untuk pembangunan ekonomi dalam negeri, dunia Islam lebih cenderung ke arah bentuk yang pertama, yaitu Sistem Usaha Bebas yang didasarkan pada kapitalisme. Alasannya jelas, negara-negara kapitalis adalah yang pertama sekali menyusup ke dunia Islam dan membangun basis-basis mereka di sana.

Lanjutkan membaca “Ekonomi Barat dalam Dunia Islam”

Ikan Seharusnya Hidup di Air

Masih banyak masyarakat muslim yang memahami ketika berbicara ekonomi syariah, yang ada dalam pemikiran mereka adalah bahwa ekonomi Islam merupakan suatu perekonomian non-riba plus zakat yang ditandai dengan banyaknya bank-bank syariah, BMT (Baitul Mal wat Tamwil), bank perkreditan rakyat (BPR) syariah, asuransi syariah, dan pegadaian syariah. Atau mungkin ditambahkan bahwa ekonomi syariah, adalah ketika melakukan transaksi, aspek moral dan kejujuran menjadi cirinya. Itulah fakta yang terjadi di masyarakat.

Sedihnya lagi, sangat jarang atau boleh dikatakan tidak pernah diadakan kajian-kajian ekonomi syariah di masjid-masjid, karena masih banyak yang beranggapan bahwa ekonomi itu urusan “dunia”, sehingga “tidak layak” diadakan di rumah Allah. Kalaupun ada, yang dibahas hanya seputar perbankan syariah dan produk-produknya. Masih banyak fenomena-fenomena lain yang terjadi masyarakat tentang pandangan mereka terhadap keberadaan ekonomi syariah.

Lanjutkan membaca “Ikan Seharusnya Hidup di Air”