Tanggal 18 Maret 2013, kita mendengar kabar terpilihnya warga Amerika Serikat, Ghassan Hitto, sebagai perdana menteri oposisi Suriah. Tiga hari berselang kabar mengejutkan tersebut bertambah dengan wafatnya Syekh Muhammad Said Ramadan Al-Buthi bersama empat puluh orang lainātermasuk cucunya[1]ādalam sebuah ledakan di kota Damaskus. Syekh Al-Buthi bukan hanya sekedar ulama suni Syafii yang menentang campur tangan asing dalam krisis di Suriah, tetapi juga pendukung persatuan di antara mazhab ahlusunah dan Syiah.[2]
Bukti-bukti yang ada sejak awal krisis hingga kini telah membuktikan campur tangan dan dukungan asing terhadap pemberontak demi runtuhnya pemerintahan Bashar Assad. Tetapi semua bukti jelas tersebut belum terasa cukup; justru sebaliknya, syahidnya Syekh Al-Buthi malah dituduhkan kepada pemerintahan Assad. Sehingga di satu sisi, media menyesalkan seorang ulama suni yang mendukung Bashar Assad; tapi di sisi lain media yang sama juga mengecam pemerintahan Bashar Assad karena membunuh pendukungnya.
Lanjutkan membaca “Tangisan Mufti Suni Suriah”