Dalam Dekapan Sahih Bukhari

Telaga itu luas, sebentang Ailah di Syam hingga Sana’a di Yaman. Di tepi telaga itu berdiri seorang lelaki. Rambutnya hitam, disisir sepapak daun telinga. Dia menoleh dengan segenap tubuhnya, menghadap hadirin dengan sepenuh dirinya. Dia memanggil-manggil. Seruannya merindu dan merdu. “Marhabban ayyuhal insân! Silakan mendekat, silakan minum!”

Lanjutkan membaca “Dalam Dekapan Sahih Bukhari”

Kritik dan Rekonstruksi Hadis Suni-Syiah

Oleh: Ayatullah Dr. Husaini Qazwini

Hadis yang kami temui dalam Shahîh al-Bukhârî ada manfaatnya bagi kami. Kami akan berdalil dengannya; bukan berarti kami menerima seluruh riwayat dalam Shahîh al-Bukhârî. Kami berhujah dengan riwayat yang membenarkan kata-kata kami dan menolak hujah mereka. Ini adalah kaidah wajib bagi orang berakal. Merujuk pada apa yang berkaitan dengan peristiwa ini, yaitu nabi yang mulia saw… berdiri dan kencing. Hadis ini dibawakan Bukhari dalam sahihnya (jil. 1, hlm. 62, hadis no. 224 dan beberapa tempat lain):

أَتَى النَّبِىُّ سُبَاطَةَ قَوْمٍ فَبَالَ قَائِمًا

Beliau mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum dan kencing berdiri. Kami mengatakan riwayat ini, perbuatan ini, bertentangan dengan kemaksuman akhlak dan adab seorang nabi. Karena nabi yang mulia dibanggakan dengan: “Sesungguhnya engkau di atas akhlak yang mulia.” Beliau mempunyai seluruh keindahan akhlak mulia. Manusia kencing berdiri dianggap orang yang tercela dan dianggap suatu aib.
Lanjutkan membaca “Kritik dan Rekonstruksi Hadis Suni-Syiah”

Jelas Nabi Muhammad Bukan Seorang Paedofil

Bukan hal baru kalau Nabi Muhammad saw. dihina. Berbagai jenis penghinaan sudah beliau terima bahkan sejak masa kehidupan beliau yang penuh kemuliaan. Meskipun fatwa hukuman mati terhadap Salman Rushdie yang dikeluarkan Imam Khomeini masih terus berlaku hingga saat ini, Daniela Santanchè, seorang aktivis gender Italia melanjutkan penghinaan tersebut dengan mengatakan bahwa nabi seorang paedofil. Lanjutkan membaca “Jelas Nabi Muhammad Bukan Seorang Paedofil”