Ketika seorang wanita muslim berada di masyarakat, dia ingin agar masyarakat melihat sisi kemanusiannya; bukan seksualitasnya. Seksualitas hanya untuk pasangan yang ada di rumah. Baik pria maupun wanita harus membatasi daya tarik seksualnya kepada pasangannya. Di dalam masyarakat, kita semua adalah manusia; baik pria maupun wanita. Kita tidak boleh berperilaku dengan menekankan sisi gender. Karenanya, diri kita sebagai manusia harus lebih diutamakan.
Di masyarakat yang seksualitas wanitanya lebih terlihat jelas bagi pria, tidak hanya membuat wanita menjadi kurang aman dan kekerasan lebih banyak terjadi padanya, tapi juga membuatnya direndahkan. Karena seolah masyarakat mengatakan kepadanya: “Aku tidak peduli dengan hakikat dirimu. Aku hanya peduli dengan penampilanmu. Kamu sendiri tidak ada artinya bagiku.”
Lanjutkan membaca “Inner Beauty Wanita Muslim”