Ringkasan Economic Hit-men

“Secara jujur saya katakan bahwa kami para economic hit men (perampok ekonomi) telah berhasil menciptakan imperium global pertama di dunia; yang sebenarnya sebuah imperium rahasia.” – John Perkins, ‘mantan economic hit-man‘.

Kami melakukannya dalam berbagai cara, tapi prinsipnya, kami mengidentifikasi sebuah negara yang memiliki sumber daya yang diidamkan para perusahaan, seperti minyak; mengatur pinjaman yang besar untuk negara itu dari Bank Dunia atau salah satu saudaranya. Uang itu sebenarnya tidak pernah diterima negara; tapi pergi ke perusahaan kami sendiri untuk membangun proyek infrastruktur di negara itu yang membantu sedikit orang kaya, tapi tidak menguntungkan mayoritas rakyat, yang terlalu miskin untuk membeli listrik atau memiliki mobil untuk berkendara di jalan raya. Tapi, mereka meninggalkan utang yang sangat besar yang tidak bisa mereka bayar.
Lanjutkan membaca “Ringkasan Economic Hit-men”

Riba dan Cara Menghindarinya

Oleh: Masooma Beatty

Imam Ali as. berkata, “Nabi saw. mengutuk orang yang menerima bunga, membayar bunga, membeli bunga, menjual bunga, yang mencatat kontrak bunga, dan orang yang menjadi saksi atas transaksi tesebut.” (Wasâ’il asy-Syî’ah).

Realitas menyedihkan dari kehidupan modern di sebagian besar dunia ini adalah riba menjadi begitu luas dan mendasar bagi struktur ekonomi dan masyarakat yang beberapa di antaranya menganggap sebagai hal biasa dan diperlukan. Faktanya, ia adalah sebuah inovasi yang jahat dan sumber kejatuhan ekonomi dan spiritual masyarakat kapitalis.
Lanjutkan membaca “Riba dan Cara Menghindarinya”

Nasib Ekonomi Islam

Sebagaimana yang pernah saya bicarakan sebelumnya, agama (ad-dîn) yang sesungguhnya adalah suatu sistem yang tidak sekedar membicarakan masalah ritual dan akhirat tapi juga mengatur tata kelola kehidupan dunia. Kita terlalu lama memposisikan agama hanya sebagai urusan pribadi dengan Tuhan; sehingga membawa hal keduniaan dianggap sebagai tabu. Ketika mendengar istilah ‘ekonomi syariah’ atau ‘ekonomi Islam’, kita buru-buru menaruh rasa curiga.

Bukankah ‘ekonomi’ istilah yang sangat erat kaitannya dengan masalah duniawi? Mereka yang meragukan hal bukan hanya kelompok Barat, tapi juga umat Islam sendiri. Hal itu karena negara-negara yang mayoritas muslim telah dicap sebagai negara terbelakang bahkan negara Dunia Ketiga. Puluhan bahkan ratusan tahun kita menganggap hanya ada dua sistem ekonomi [sosialisme dan kapitalisme]. Akhirnya, kita dipaksa kagum kepada ‘kehebatan’ ekonomi Barat agar mampu mencontoh mereka.

Lanjutkan membaca “Nasib Ekonomi Islam”