Hari ini saya membaca dua berita yang bagi sebagian orang kurang penting untuk dibesar-besarkan. Baca saja berita dengan judul Bahasa Indonesia Tidak Akomodasi Umat Islam dan Transliterasi Huruf Arab ke Latin Ganggu Keyakinan Umat Islam. Memang umat muslim adalah mayoritas, tapi mau diakomodasi seperti apa lagi sedangkan masing-masing memiliki keyakinannya sendiri tentang bahasa (baca di sini)? Apa benar sedemikian membahayakannya sampai “mengganggu keyakinan”?
Saya memang bukan pemerhati apalagi pakar bahasa (siapa juga yang bilang?!), tapi menurut saya yang perlu ditelusuri mungkin antara transliterasi (alih aksara) dan serapan. Memang sudah ada pedoman transliterasi (alih aksara) Arab-Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Januari 1988, tapi ternyata tidak semuanya tahu, patuh, dan konsisten dalam penggunaannya.
Lanjutkan membaca “Transliterasi dan Serapan Bahasa Arab”