Dilema Suni-Syiah (15): Bertemu Ulama Syiah

Raya Shokatfard masih berada di kompleks makam Fatimah Al-Masumah, Qom. Berdiri di samping wanita Iran saat salat memberikan Raya perasaan hangat. Raya suka berada di sana, tapi bagaimana kalau dia tidak menggunakan tanah (turbah) yang biasa digunakan untuk sujud? Lanjutkan membaca “Dilema Suni-Syiah (15): Bertemu Ulama Syiah” →

Dilema Suni-Syiah (14): Berdoa di Makam

Raya Shokatfard kembali tiba di Iran. Tidak lagi menuju rumah pamannya di Tehran, Raya justru langsung menuju Qom dan menyewa persinggahan kecil dekat makam Sayidah Fatimah Al-Masumah. Sayidah Masumah adalah saudari Imam Ridha, imam kedelapan, yang diyakini wafat di Iran ketika akan mengunjungi saudaranya. Dia dipandang sebagai wanita suci dan setiap tahun ribuan orang menziarahi dan berdoa di makamnya—sesuatu yang Raya tidak setujui! Lanjutkan membaca “Dilema Suni-Syiah (14): Berdoa di Makam” →

Pelajar Singapura di Iran: Kehidupan di Seminari Syiah

Ahmad Murtadha Rosli tidak seperti pelajar Singapura kebanyakan. Dia datang ke kelas dari jam 8 pagi hingga 5 sore, dari hari Sabtu sampai Kamis. Di asrama, dia berbagi kamar dengan sembilan pelajar lainnya. Guru-gurunya semua laki-laki yang memakai jubah dan serban; mengajarkan buku-buku klasik yang tebal. Itu semua karena Ahmad belajar di sebuah hauzah terkenal Syiah Islam di kota Qom, Iran. Lanjutkan membaca “Pelajar Singapura di Iran: Kehidupan di Seminari Syiah” →