Ulama-Umara Sedunia Serukan Persatuan Suni-Syiah

Pada tanggal 9 November 2004, Raja Abdullah II bin Al-Husein dari Yordania menyerukan sikap toleransi dan persatuan di dunia Islam. Seruan ini kemudian dikenal dengan sebutan The Amman Message (رسالة عمان). Meski ditandatangani dan disahkan lebih dari 500 ulama-umara seluruh dunia dari 84 negara, poin-poin tersebut jarang diungkap dan diperkenalkan kepada masyarakat; yang terjadi adalah media bayaran terus mengungkap permusuhan, kebencian dan saling fitnah mazhab.

Lanjutkan membaca “Ulama-Umara Sedunia Serukan Persatuan Suni-Syiah”

Khalifah Umar Ubah Tradisi Jumatan

Setiap khotbah Jumat, pasti kita sering mendengar khatib membacakan ayat Innallâha ya`muru bil ‘adli wa ihsân wa îtâidzil qurbâ wa yanha ‘anil fahsyâ wal munkar wal bagh. Ya’izhukum la’allakum tadzakkarûn. Belum lama ini saya menemukan kisah mengenai bagaimana ayat tersebut bisa ada di bagian khotbah Jumat. Saya merangkum dari buku dengan judul asli Qashash al-Abrâr dan Dastan-e Dastan. Lanjutkan membaca “Khalifah Umar Ubah Tradisi Jumatan”

Ajal Memisahkan Seorang Syiah dan Khawarij

Kesetiaan, keikhlasan dan keharmonisan persahabatan antara Hisyam bin al-Ahkam dengan Abdullah bin Yazid al-Ibadhi menakjubkan semua penduduk Kufah. Nama mereka bahkan dijadikan sebagai perumpamaan untuk suatu simbol persahabatan yang baik, jujur dan ikhlas.

Mereka berdua secara bersama mempunyai sebuah toko yang menjual berbagai jenis tasbih. Mereka tidak pernah bertengkar dan berselisih paham selama hidupnya. Persahabatan mereka menjadi buah bibir masyarakat dan mengagumkan semua golongan adalah, karena akidah mazhab keduanya sangat bertentangan.

Hisyam adalah seorang ulama dan mutakallimîn terkenal mazhab Syiah Imamiah dan termasuk sahabat dekat Imam Jafar ash-Shadiq as. yang tentu percaya dengan keimamahan ahlulbait. Sedangkan Abdullah adalah seorang ulama dari golongan Ibadhiah. Ibadhiah adalah satu di antara enam golongan Khawarij; pengikut Imam Ali yang memberontak.

Lanjutkan membaca “Ajal Memisahkan Seorang Syiah dan Khawarij”