Surat Terbuka Ipar Tony Blair

Hari ini, media online memuat kabar tentang masuk Islamnya ipar mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Lauren Booth. Bahkan media seperti arrahmah.com yang cenderung negatif tentang Iran dan Syiah pun memuatnya. Pasalnya, menurut kabar Lauren Booth masuk Islam setelah mendapat pengalaman spiritual di makam suci Fatimah Ma’shumah di kota Qom, Iran.

Ia mengatakan, seperti dikutip Daily Mail, “Saat itu Selasa petang dan saya duduk dan merasakan suntikan semangat spiritual, sebuah kebahagiaan mutlak dan sukacita… Sekarang saya tidak makan daging babi dan saya membaca Alquran setiap hari,” ujarnya. “Saya juga tidak minum (alkohol) selama 45 hari, periode terpanjang selama 25 tahun. Hal yang aneh adalah bahwa sejak saya memutuskan untuk pindah agama, saya tidak ingin menyentuh alkohol, padahal saya adalah seorang yang mendambakan segelas atau dua gelas anggur setiap hari.” Lanjutkan membaca “Surat Terbuka Ipar Tony Blair”

Doa dan Surat Terakhir Ali Shariati

Tuhanku, bereskan akidahku dari cengkraman kerumitanku. Tuhanku, kukuhkan aku dalam menghadapi akidah sesat. Tuhanku, jangan Engkau cegah perkembangan akal dan ilmuku, hanya karena terlalu fanatik, sentimental, dan “tercerahkan”. Tuhanku, cerdaskan pikiranku dan terangkan penglihatanku selalu, supaya aku tidak bertindak sebelum tahu benarnya sesuatu…

Tuhanku, siapakah orang kafir? Siapakah orang muslim? Siapakah orang Syiah? Dan siapakah orang suni itu? Apakah kiranya batas-batas yang membedakan mereka satu sama lainnya?

Lanjutkan membaca “Doa dan Surat Terakhir Ali Shariati”

Surat dari Seorang Kristiani untuk Wanita Muslim

Oleh: Joanna Francis © 2006 (Penulis, Jurnalis USA)

Selama serangan Israel ke Lebanon dan “perang melawan teror”, dunia Islam menjadi pusat perhatian setiap warga Amerika. Saya melihat pembunuhan, kematian dan kehancuran yang menimpa Lebanon, tapi saya juga melihat sesuatu yang lain: saya melihat Anda. Saya tidak bisa menolong, tapi yang menjadi perhatian saya adalah setiap perempuan yang saya lihat selalu menggendong bayi atau anak-anak di sekelilingnya. Meskipun mereka berpakaian sederhana, kecantikan mereka tetap bersinar, tapi bukan sekedar kecantikan lahiriah. Saya juga merasakan keanehan dalam diri saya: saya merasa iri. Saya merasa tidak senang atas kejadian mengerikan dan kejahatan perang yang diderita rakyat Lebanon dan menjadi target oleh musuh kita bersama. Tapi saya hanya bisa mengagumi kekuatan, kecantikan, kesederhanaan, dan lebih dari itu, kebahagiaan kalian.

Lanjutkan membaca “Surat dari Seorang Kristiani untuk Wanita Muslim”