Penghapusan Keutamaan Ahlulbait dalam Tafsir Alquran

Abdullah Yusuf Ali dikenal sebagai seorang penerjemah dan juru ulas Quran ahlusunah. Terjemahan dan ulasannya sangat terkenal di dunia Islam dan Barat serta di manapun bahasa Inggris dibaca dan dipahami. Sebuah perbandingan dari catatan penjelasan antara versi lama dan versi baru yang “direvisi” menunjukkan berbagai perbedaan. Edisi “revisi” tersebut telah menghapus penghormatan terhadap Imam Hasan dan Husain as., yang merupakan cucu Nabi Muhammad saw. dan anggota ahlulbait. Selain itu, beberapa perubahan menarik juga telah terjadi! (Teks berwarna merah berasal dari pemilik blog, Ali Reza)

Lanjutkan membaca “Penghapusan Keutamaan Ahlulbait dalam Tafsir Alquran”

Kok Minal Aidin? Kok Impas?

Ternyata hari lebaran ini (20/09) benar-benar digunakan oleh masyarakat untuk silaturahmi dan tentunya mudik. Hal ini secara sederhana terlihat dari jumlah pengunjung blog yang turun drastis sampai siang ini 😀 Makanya saya sempatkan untuk sedikit cerita dan ini (untuk pertama kalinya) saya tulis langsung di new post (karena biasanya pakai Ms. Word dulu).

Pertama tentang si “Minal Aidin” yang menjadi terkenal hanya saat lebaran. Tanpa memperhatikan tulisan aslinya (bahasa Arab, من العائدين والفائزين) banyak dari kita yang salah ketika menuliskannya ke Latin (mudah-mudahan saya nggak ikut-ikutan salah 😛 ). Ada yang “Minal Aidzin wal Faidzin” ada juga yang “Minal Aidhin wal Faidhin”. Latinnya saja salah apalagi buat mereka yang coba-coba nulis bahasa Arabnya.

Kedua, banyak dari kita yang cukup mengucapkan Minal Aidin wal Faizin – Maaf Lahir dan Batin. Seolah-olah kalimat itu terjemahan dan cukup menjadi “basa-basi” ucapan lebaran (apalagi SMS forward). Setahu saya kalau Min al-‘Â`idîn wa al-Fâ`izîn diterjemahkan akan menjadi “bagian dari orang-orang yang kembali (kepada fitrah) dan orang-orang yang menang”. Tapi apanya yang bagian? Apa maksudnya?

Lanjutkan membaca “Kok Minal Aidin? Kok Impas?”