Anosmia Mengingatkan Kita untuk Mensyukuri Indra Penciuman

Demam dan sakit kepala yang dialami istri selama dua hari sebelum akhirnya pulih, mungkin akan dianggap sakit biasa. Tapi saat hari ketiga dia mengatakan tidak bisa mencium bebauan, ini pasti ulah virus yang terkenal itu. Anosmia atau kehilangan daya penciuman menjadi salah satu penanda infeksi Covid-19 yang membingungkan saintis. Tidak ada pembengkakan, peradangan, kesulitan bernapas, atau gejala utama lainnya, tapi kemampuan mencium aroma tiba-tiba hilang.

Lanjutkan membaca “Anosmia Mengingatkan Kita untuk Mensyukuri Indra Penciuman”

Marmoulak Mencari Jalan Menuju Tuhan

Ironi adalah ketika film Iran pertama yang saya lihat di negaranya langsung justru film yang saat ini sudah dilarang. Meskipun film ini ber-genre komedi—bahkan terlalu lucu untuk dikategorikan sebagai komedi—film ini tetap memberikan pesan-pesan bermanfaat, sebagaimana kebanyakan film Iran lainnya. Tidak perlu menampilkan adegan seksual, kekerasan, atau bahasa tidak pantas sebagaimana biasanya dipentaskan film Hollywood, film ini tetap mampu menampilkan tujuan untuk mengotokritik masyarakat Iran.[1] Ketika pertama kali ditayangkan di Festival Film Fajr 2004, penonton rela antri berjam-jam untuk menyaksikan film yang telah mendapatkan berbagai penghargaan. Mengalami penundaan selama beberapa bulan dan sensor, film ini tetap tidak bisa menghindari pelarangan.
Lanjutkan membaca “Marmoulak Mencari Jalan Menuju Tuhan”

Dialog Ulama dengan Si Cerdik

Cerita ini terjadi beberapa abad yang lalu. Bermula dari pertemuan seorang ulama muslim dengan seorang kafir, yang kemudian berlanjut dengan dialog yang perlu kita renungkan. Sebagaimana yang kita ketahui, dalam sejarah Islam terdapat beberapa aliran sejak zaman dahulu hingga sekarang. Salah satu dari perbedaan itu adalah bagaimana cara seorang muslim sejati menilai suatu “kebaikan” dan “keburukan”. Perbedaan itu sebenarnya menyangkut masalah fundamental keislaman. Kubu Imam Ali bin Abi Thalib dan Khawarij merupakan sumber utama perbedaan itu. Dari kedua kubu itulah kemudian menyusup masuk ke dalam golongan-golongan lain, yang walaupun tidak memakai nama golongan keduanya: pengikut ahlulbait dan Khawarij.

Lanjutkan membaca “Dialog Ulama dengan Si Cerdik”