Adakah Ayatullah Perempuan? Mungkin Saja Zohreh Sefati

Media menyebut dirinya sebagai female ayatollah. Meski sebenarnya tidak ada gelar itu di depan namanya. Gelar yang biasanya disanding para pria. Gelar tertinggi yang diberikan kepada ulama Syiah. Āyatullāh berarti “bukti dari Allah”. Wanita ini membuktikan dirinya bisa menjadi seorang mujtahid. Konon, satu-satunya mujtahid perempuan di Iran saat ini. Namanya adalah Zohreh Sefati.

Lanjutkan membaca “Adakah Ayatullah Perempuan? Mungkin Saja Zohreh Sefati”

Kami Juga Bisa Seperti Khadijah

Salah satu trends yang sedang hangat dibicarakan di Twitter saat ini terkait dengan keislaman adalah #IfKhadijaCanDoIt. Khadijah adalah istri pertama Nabi Muhammad saw. yang beliau sebut sebagai wanita paling mulia; selain Mariam, Fatimah, dan Asiyah istri Firaun. Hashtag itu muncul dari beberapa wanita muslim dan bahkan non-muslim yang berbicara tentang perlakuan standar ganda terhadap pria dan wanita dalam masyarakat muslim. Lanjutkan membaca “Kami Juga Bisa Seperti Khadijah”

Kisah Jubah Pemimpin Hizbullah

Semasa perang Hizbullah melawan Israel tahun 2006, seorang wanita memakai kaos kerah V, kacamata hitam, dan bandana merah sedang bejalan menuju sebuah kafe di kota Beirut. Seketika dia diwawancara oleh televisi Al-Manar. “Ketika seluruh kekacauan ini berakhir, saya ingin jubah Sayid Hassan yang berkeringat kala dia membela saya, anak-anak saya, saudara-saudara saya, dan negeri saya. Saya menginginkannya agar dapat mengusapkan sedikit keringatnya pada diri saya dan anak-anak saya. Mungkin potongannya dapat dibagikan kepada masyarakat sehingga mereka bisa mendapatkan sedikit kebaikannya, kehormatannya, dan kemuliaan.”[1]

Sama seperti rakyatnya lainnya, Reem Haidar yakin bahwa kemenangan akan diraih. Tapi yang lebih mengejutkannya adalah Hassan Nasrallah mendengar dan mengingat keinginannya tersebut. Setelah perang berakhir, Reem Haidar mendapat kabar bahwa jubah sudah disimpan dan akan dikirim. “Saya mendapat ribuan telepon dari dalam dan luar Lebanon, meminta untuk diberikan potongan jubah sebagaimana yang saya katakan.” Tapi nyatanya, sangat berat baginya untuk memotong-motong jubah tersebut. “Pintu rumah saya selalu terbuka bagi yang ingin melihatnya.[2] Orang-orang dapat mengunjungi dan mengambil berkah darinya.”
Lanjutkan membaca “Kisah Jubah Pemimpin Hizbullah”