Bagaimana mungkin Islam yang hadirkan utusan terakhir dan diklaim membawa rahmat bagi semesta alam, tapi pengikutnya saling bertengkar? Blog ini hadir sebagai usaha terkecil untuk mengurangi kecurigaan antar-mazhab di dalam Islam, khususnya suni-Syiah, dan menciptakan saling pengertian melalui cara perkenalan. Kecurigaan antarmazhab yang mengawali permusuhan biasanya terjadi karena ketidaktahuan. Khalifah keempat ahlusunah dan imam pertama Syiah, Ali bin Abi Thalib, pernah mengatakan, “Manusia memusuhi apa yang tidak diketahuinya.”

Ada sebuah prinsip yang bisa kita pahami bersama: kalau kita tidak mampu memberikan hak orang lain maka seminimal mungkin kita tidak menghalangi atau melanggar haknya. Begitu juga, kalau kita belum mampu memberikan sesuatu untuk Islam dan pengikutnya, mengapa kita merusak hubungan antara umat muslim? Bukankah lebih baik kita berdiam diri sehingga orang lain aman dari ucapan kita? Sejarah blog ini dimulai sejak…

Pemilik

Bukan ustaz, bukan kiai, apalagi habib. Melalui tujuan yang diharapkan di atas, saya memuat tulisan maupun terjemahan yang dinilai memberikan manfaat bagi persatuan mazhab Islam. Namun seiring berjalannya waktu, bisa saja ada artikel-artikel yang tidak dapat diakses kembali karena sudah tidak relevan. Tulisan-tulisan lama pun akan terus dikembangkan dan diperbarui. Kontradiksi pemikiran bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi seiring perkembangan pola berpikir.

Penyangkalan

Seluruh komentar pembaca yang masuk tidak mewakili pendapat saya pribadi dan, pada dasarnya, tidak menjadi tanggung jawab saya. Atas dasar pertimbangan tertentu, saya berhak menghapus atau menyunting komentar dengan keterangan.

Beberapa orang telah “mencuri” tulisan blog ini, mempublikasikan ulang di blog atau media sosial mereka tanpa menyebutkan sumber sama sekali lalu mengklaimnya sebagai tulisan mereka. Karena itu perlu disadari bahwa mempublikasi ulang tanpa izin dan tanpa menyebutkan sumber merupakan pelanggaran. Silakan gunakan media berbagi sosial yang tersedia (Facebook, Twitter, email, dsb) atau fasilitas Reblog bagi pengguna WordPress.

Anda diizinkan menggunakan sebagian isi dalam blog ini dengan syarat mencantumkan sumber URL lengkap seperti https://ejajufri.wordpress.com. Izin lebih lanjut dan kritik terhadap tulisan, foto, dan lainnya silakan kunjungi halaman kontak.

Last modified: February 4, 2017

197 respons untuk ‘Tentang

  1. Anda jangan menulis astagfirullah dulu … silahkan simak lg tulisan sy sebelumnya dg baik.

    Setelah sy jelaskan, lagi-lagi anda terus banyak bertanya tanpa menjawab pertanyaan sy. Sampai kapan? Bukankah sudah saya katakan ini tidak fair? Bahaslah dulu pertanyaan saya dengan tuntas, setelah itu saya akan kembali membahas pertanyaan2 anda.

    Kenapa Syiah melaknat, mengkafirkan sebagian ahlul bait (misalnya Aisah) dan sahabat2 nabi (Abu Bakar, Umar, Ustman, dll)? Ini dipertanyakan karena selain membawa KONSEKUENSI yang sangat besar, kebanyakan yang kita bahas, termasuk menjawab pertanyaan2 lanjutan anda, BERHUBUNGAN erat dengan kontek ini.

    Jika dalam hal ini anda tetap bersikap tidak fair dengan kembali terus bertanya atau berkomentar lanjutan yang tidak berhubungan dg pertanyaan diatas, maka sy rasa untuk hal ini cukup bg sy utk tidak perlu menjawab pertanyaan2 lanjutan anda lagi.

    1. Saudara Abdullah, Pemimpin Spritual Iran Sayid Ali khamenei telah mengeluarkan fatwa yang mengatakan , “…diharamkan melakukan penghinaan terhadap (tokoh-tokoh yang diagungkan) ahlusunah waljemaah apalagi melontarkan tuduhan terhadap istri Nabi saw. dengan perkataan-perkataan yang menodai kehormatannya, bahkan tindakan demikian haram dilakukan terhadap istri-istri para nabi terutama penghulu mereka Rasul termulia.” sudah jelas bukan? , jangan terprovokasi oknum2 yang tidak bertanggung jawab.

  2. Saudara2 muslim, msh sesuai dengan kontek Syiah, sy ingin berbagi pengalaman sy dan saudara2 muslim lainnya. Saya mulai dengan perlunya kita berhati-hati ketika berdiskusi dengan orang Syiah.

    Setelah dijelaskan dan dijelaskan, tanpa memberi pengakuan / klarifikasi, umumnya mereka akan terus bertanya dan bertanya, melompat dari satu pertanyaan ke pertanyaan lainnya, sehingga akhirnya menumpuklah pertanyaan2 tersebut, dan pada suatu point mungkin akan kehilangan konteks dan bisa jadi akan mengambang. Pola “question & move” ini bisa anda jumpai juga pada berbagai forum diskusi mengenai Syiah – Islam lainnya. Oleh karenanya, kita perlu fokus dan stick to the context of our question.

    Dalam satu pengalaman, orang Syiah berbicara kepada sy mengenai ayat alquran yg menjustifikasi caci maki, doa2 laknat dan pengkafiran mereka kepada sebagian ahlul bait yang sangat mereka benci (termasuk istri nabi) dan sahabat2 rasulullah. Setelah sy menerangkan bahwa ayat2 tsb adalah untuk kafirin dan munafikin, dan Allah dlm ayat alquran lainnya membela dan telah meridhai orang-orang Islam yang mereka hina, laknat dan kafirkan tersebut, sehingga runtuhlah argumentasinya, beliau terdiam lalu melompat ke pertanyaan baru mengenai hubungan antar ahlul bait.

    Dikesempatan lain, seorang sahabat muslim mendapat penjelasan dari teman Syiah-nya mengenai taqiyya, kembali lewat Alquran. Kemudian beliau menjelaskan bahwa ayat alquran yg dimaksud mmg mengijinkan umat muslim berbohong, ttp hanya demi keselamatan ketika berhadapan dengan ancaman kafirin/munafikin dalam kondisi terjepit, itupun jika keimanan ttp terjaga dlm dada. Shg ayat tersebut tidak bisa dijadikan pembenaran taqiya/berbohong dalam kehidupan sosial biasa, apalagi terhadap sesama saudara muslim.

    Hal2 seperti ini banyak juga kita jumpai dalam media massa, seperti youtube, dimana argumen mereka tidak bisa dijawab oleh mereka sendiri. Selain Alquran, kadang mereka juga mengutip hadis shahih Bukhari Muslim, ttp lagi2 disesuaikan menurut kontek mereka, yg tentu tidak bersesuaian dengan kontek hadist atau ayat lainnya. Kami tidak mengutip hadis2 riwayat Syiah karena tidak sesuai, kecuali untuk penjelasan terbalik. O ya, lumayan juga kami berkenalan dengan orang2 Syiah disini, walaupun tidak ada yang dari Malaysia/Indonesia. Ada juga yg senang hati memperlihatkan tanah kecil mereka yang ada tulisan Huseinnya untuk ibadah mereka. Walaupun begitu, alhamdulillah kami tetap terjaga dari akidah Syiah dan insya Allah akan terus berada dalam rahmat Islam sampai akhir hayat kami, amin ya Allah.

    1. Apa yang dilakukan muslim mayoritas ahlusunah pada peristiwa Karbala belum terjawab.

      Penilaian terhadap Yazid yang tidak menegakkan hukum qisas kepada pembunuh ahlulbait belum terjawab.

      Penilaian melaknat sebagai perbuatan “jauh dari adab baik dan jauh dari bertutur kata lembut” belum terjawab padahal Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya melaknat mereka yang zalim.

      Atau saya perlu bertanya lagi kepada Anda siapa nama-nama 12 khalifah dalam hadis ke-6.682 Bukhari tentang 12 orang pemimpin setelah nabi saw.?

    2. Sy meninggalkan firqoh syiah imamiyyah ithna asyariyyah ja’fariyyah karena alasan dan pengalaman pribadi. Ajaran firqoh ini kalau benar mengenal benar² kaifa syiah (bukan orang² syiah zaman Sayyidina Ali رضى الله تعالى عنه ) tapi yg menisbatkan kepada Sayyidina Ali dan Ahlulbayt.

      Sebenarnya sdh jelas tdk perlu di perdebatkan lagi, muslim selalu toleran kepada pengikut firqoh Syiah tapi, stop disitu, ajarannya tdk boleh diterima dan lagi kenapa berdakwah di Indonesia yg hakekatnya muslim knp g ke Ghana,
      Cina, Filipina & negara² non
      Muslim.

      Nih mau liat dimana penyimpangan mrk, pemahaman hadith ttg Ghadir. Apalagi yg nyata² bikin perayaan hari Eid el Ghadir

      Maka ketahuilah ini firqoh sesat

      اللهً اعلم بالصواب الله المستعان و عليه التكلان

  3. Hmm … anda ini 🙂 ..

    Bukankah saya sudah menjawab pertanyaan anda “dimana”? Kembali, sepertinya anda kurang menyimak, krn pertanyaan 1 diatas pun sudah sy jawab. Baiklah sy ikuti lg keinginan anda, insya Allah sy akan menjawab ketiga pertanyaan anda, termasuk menguraikan kembali pertanyaan 1, mungkin dengan sedikit tambahan. Bersabarlah dan simpanlah dulu pertanyaan baru anda ttg 12 imam, tidak cukup dulukah anda menghujani sy dengan berbagai macam pertanyaan (ampuun 🙂 .. )? Ataukah anda menginginkan saya kebingungan dengan menumpuknya pertanyaan2 anda? Jika anda berkeinginan, insya Allah kita bisa membahas ttg 12 imam nanti.

    Ttp sebelum saya menjawab, bersediakah anda berjanji bahwa setelah sy menjawab nanti, anda akan berhenti bertanya terus dan mulai menjawab / membahas pertanyaan saya diatas sampai tuntas sehingga jelaslah antara yg haq dan yg batil mengenai permasalahan yang memiliki implikasi luas ini? Sy juga tertarik jika anda bersedia mengeluarkan kitab rujukan Syiah anda yang bertalian dengan ini.

    Bagaimana, anda tertarik untuk kita mulai sama2 membahasnya?

  4. untuk saudaraku abdullah seperti yang anda katakan tipikal syiah adalah bertanya dan bertanya,melompat dengan pertanyaan basi mereka dan mereka tidak akan pernah bisa menjawab.jadi saya katakan cukuplah anda bertanya kepada syiah laknatullah ini yang hatinya sdh allah swt butakan.

  5. Saudara2 muslim dalam rahmat Islam, saya ingin melanjutkan meluruskan kesalah fahaman yang ada disini.

    Akidah Syiah bukanlah salah satu mazhab Islam. Mazhab adalah suatu metoda pendekatan untuk menerangkan dan menjabarkan kandungan Alquran. Akidah Syiah yang menyimpang dari Islam dan Alquran sudah tentu tidak bisa dimasukan sebagai suatu mazhab. Sejak Syiah pertama kali dikenalkan setelah wafatnya Rasulullah SAW, telah banyak usaha utk mendekatkan akidah Syiah dengan Islam. Walaupun sudah sekitar 1500 tahun, waktu yang sangat lama, sampai detik ini kita saksikan bahwa usaha tersebut tidak pernah berhasil, dan memang tidak akan pernah berhasil. Saya yakin insya Allah sebagian saudara tentu sudah memahami, tetapi sy juga yakin ada juga yang bertanya-tanya, kenapa usaha ribuan tahun ini tidak pernah berhasil?

    Jawabannya sungguh sederhana. Kunci dari jawaban ini adalah KEJUJURAN. Bukankah kejujuran ini sangat penting dalam hidup kita. Lewat kejujuran beliaulah maka Nabi Muhammad mendapat gelar Al Amin (manusia terpercaya), sehingga beliau lewat bantuan Allah bisa menyebarkan Islam, sampai kepada kita. Dan lewat kejujuran pulalah, alhamdulillah kita mengenal dan menganut agama Islam. Dan bukankah karena ketidak jujuran pula maka iblis diusir dan dilaknat oleh Allah SWT.

    Akidah Syiah mengajarkan sebuah hal pokok yg mereka namakan taqiya (menyembunyikan perihal sebenarnya atau dusta). Ini bisa anda dapati dalam kitab2 Syiah. Melalui taqiya ini pulalah Syiah meyebarkan agamanya sambil menceritakan kisah-kisah palsu mereka yg tidak bisa dipertanggung jawabkan mengenai ahlul bait (contohnya Aisyah istri nabi) dan para sahabat2 nabi (Abu Bakar, Umar, Ustman, dll), bahwa mereka saling bertengkar dan saling memusuhi. Baik taqiya maupun penghinaan mereka (berkisah palsu, memaki, melaknat bahkan mengkafirkan) terhadap orang2 tsb berlawanan dg Alquran, karena Allah SWT telah membela dan telah meridhai orang-orang muslim tsb melalui firmanNya dalam Alquran. Ayat2 alquran yang mereka klaim sebagai pembenaran penghinaan mereka, ternyata adalah ayat2 untuk kaum kafirin atau munafikin. Begitupun klaim mereka atas pembenaran taqiya dalam alquran ternyata adalah ayat ketika menghadapi orang kafirin/munafikin dalam keadaan terjepit demi keselamatan, itupun selama iman terjaga dalam dada, sehingga tidak bisa dijadikan dasar dalam interaksi sosial biasa, termasuk menyebarkan ajaran agama. Begitulah cara Syiah memahami Alquran, sepotong-sepotong dg interpretasi yg dipaksakan / didustakan sesuai akidah mereka, sehingga bertabrakanlah antara ayat satu dengan ayat lainnya.

    Dijumpai dlm kitab2 mereka bahwa dengan penghinaan thd orang2 tersebut, mereka pun menganggap bahwa umat diluar Syiah, apalagi kita umat muslim biasa sebagai kaum kafir, naudzubillah. Seperti dikatakan banyak ulama bahwa tidaklah mungkin kita akan berjabat tangan dimana ketika tanganya diatas tangan kita, hati mereka berbicara lain. Kita semua tentu setuju bahwa perdamaian dan rasa kasih sayang tidak dapat tercapai tanpa kejujuran dan saling menghargai. Oleh karena itu, sejarah mencatat pengkhianatan2 mereka terhadap kaum muslimin, termasuk saat ini kita saksikan peperangan antara Syiah yang berkuasa dengan umat Islam, seperti di Siria, Irak, Lebanon, dll. Sebagai contoh silahkan baca link diatas mengenai analisa dan fatwa ulama Yusuf Qaradhawi.

    Diluar itu, masih banyak penyimpangan2 lain seperti tata cara wudlu, shalat, bacaan doa, nikah mutah, keraguan terhadap Alquran, ketinggian imam2 mereka yg setara dengan Allah (naudzubillah), dll. Oleh karena itu, maka tidaklah mungkin disatukan antara yang haq dengan yang batil. Dan oleh karena itu, maka wajiblah kita berhati-hati dg akidah Syiah ini, yang awalnya terlihat baik, tetapi hakikatnya jauh berbeda. Bukankah Allah telah berfirman dalam Alquran “Dan telah kuridhai Islam sebagai agamamu”. Bagi kita umat Islam, cukuplah Alquran, lalu hadist2 shahih yang bersesuaian dengan Alquran, agar kita tidak tersesat dan selalu di jalan yang lurus, seperti doa shalat kita minimal 17 kali sehari semalam, amin ya Allah ya Rahman.

    1. Setiap tema saya beri judul agar tidak “melompat” sebagaimana tuduhan orang-orang yang tidak berani memakai nama sendiri.

      Benarkah Mazhab Faktor Perpecahan?
      Prof. Quraish Shihab: “Orang Awam Tidak Punya Mazhab”

      Melaknat

      Jika pengunjung blog membaca urutan dialog antara saya dengan sdr abdullah, maka pembaca akan tahu bahwa bahwa ayat Al-Baqarah dan Ali Imran yang saya bawakan bukanlah pembenaran dalam melakukan penghinaan terhadap siapapun. Dalam komentar, saya mengatakan “Berdasarkan Alquran, mencaci maki merupakan perbuatan terlarang, bahkan Alquran jelas melarang mencaci maki Tuhan sesembahan agama lain. Tapi berdasarkan Alquran pula, tidak ada larangan terkait laknat.”

      Tetapi sdr abdullah mengatakan bahwa saya salah besar dan bertentangan dengan Alquran, sembari mengatakan bahwa “melaknat merupakan perbuatan yang jauh dari adab baik dan jauh dari bertutur kata lembut” dan melaknat “adalah perbuatan yang lebih besar dari caci maki”.

      Karena itu saya membawakan surah Al-Baqarah ayat 159 dan 161, dan Ali Imran ayat 61 yang menyebutkan bahwa Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya melaknat orang-orang zalim. Sekali lagi, dalam Alquran ada 32 kata laknat. Sekarang, saya ulangi pertanyaan dari komentar sebelumnya: Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya melaknat mereka yang zalim, apakah ini “jauh dari adab baik dan jauh dari bertutur kata lembut” sebagaimana penilaian sdr abdullah?

      Sejak awal saya sudah katakan untuk membedakan caci maki/menghina dengan melaknat. Sekarang, saya ingin juga bertanya apa makna melaknat menurut Anda?

      Taqiyah

      Taqiyah tema yang sudah banyak dijelaskan oleh ulama Syiah, dan saya bersama blog ini sudah beberapa kali menjelaskan tuduhan tersebut. Tapi mereka yang menuduh Syiah dengan taqiyah biasanya tidak memahami lebih dalam apa itu taqiyah. Contoh, sdr abdullah mengatakan bahwa taqiyah sama dengan dusta. Tapi kalimat berikutnya sdr abdullah mengatakan “pembenaran taqiya dalam alquran ternyata adalah ayat ketika menghadapi orang kafirin/munafikin dalam keadaan terjepit demi keselamatan, itupun selama iman terjaga dalam dada”. Tidak heran kalau saya bertanya lagi, karena tuduhan Anda selalu menimbulkan pertanyaan. Saya ingin bertanya lagi, jika berlaku taqiyah dibenarkan dalam Alquran, mengapa Anda mengatakan bahwa taqiyah sama dengan dusta? Kalau Anda mengatakan taqiyah sama dengan dusta dan Alquran membenarkan praktik taqiyah, apakah Alquran membenarkan berdusta?

      Turunnya ayat yang membenarkan taqiyah memang bersifat khusus, ketika Ammar bin Yasir dihadapan kaum kafir. Tapi dalam kenyataannya para ulama menafsirkan bahwa pemimpin muslim yang kejam disamakan dengan di hadapan kaum kafir. Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam مفاتيح الغيب mengutip pendapat Imam Syafii yang mengatakan bahwa taqiyah dapat dilakukan ketika berada di antara sesama kaum muslim. Ini bukan menyamakan akidah, tapi persamaan kekejaman. Saya tidak perlu menjelaskan bagaimana sejarah penderitaan orang-orang Syiah terlebih di zaman Umayyah dan Abbasiah sehingga mereka terpaksa taqiyah. Terpaksa, karena taqiyah tidak bisa dipraktikkan secara bebas, tapi ia memiliki bersyarat.

      Penutup

      Tuduhan lain terkait salat, wudu dan lain-lainnya, termasuk tuduhan bahwa imam setara dengan Allah Swt. (tuduhan yang dapat membuat orang tertawa) secara berangsur sudah dan terus dibahas di blog ini, insya Allah. Setelah belum menerima jawaban terkait Kufah, Yazid, Karbala dll, semoga dua tema di atas dapat dibahas.

  6. Bukankah sy sudah menunjukan itikad baik saya dan berjanji insya Allah akan menjawab pertanyaan2 anda, ttp anda perlu berjanji juga untuk bersikap fair?

    Coba baca lagi pernyataan sy diatas.

    Walaupun sy sudah berjanji, anda terus berputar putar2, dan akhirnya menjawab pertanyaan anda sendiri disesuaikan dengan maunya anda. Jadilah anda bingung sendiri.

    Tidak baiklah anda bersikap hanya ingin diperhatikan, tetapi tidak mau memperhatikan orang lain.

    Bagaimana?

  7. Saudara2 muslim dalam rahmat Islam. Beginilah jika anda berdiskusi dengan orang Syiah, mereka akan terus bertanya, lompat dari satu pertanyaan ke pertanyaan lain, tanpa mau memperhatikan / menjawab pertanyaan anda.

    SARAN SAYA, jika anda tidak memiliki KESABARAN, janganlah berdiskusi dengan mereka, karena adab mereka ini. Banyak sauadara2 muslim kita mengalami pengalaman yang sama, ttp alhamdulillah mereka telah mengerti mengenai ini. Anda bisa melihat itu di forum2 lainnya. Pengalaman sy berdiskusi dengan para misionaris Kristen saja masih memiliki pola dan saling memperhatikan. Ttp dengan orang Syiah, mereka hanya ingin didengar / diperhatikan, tanpa mau memperhatikan anda. Oleh karena itu, berhati-hatilah.

    Ttp, jika anda memiliki kesabaran, HATI-HATI juga dengan pola mereka ini. Anda mesti fokus dengan pokok pembahasan anda, dan jangan mau mengikuti trik2 mereka ini, karena anda bisa saja kehilangan kontek dan bisa juga terjebak yang entah tidak jelas lagi ujungnya.

    Cukup kita tahu dan kita saksikan banyaknya perbuatan2 bid’ah mereka yang menyimpang dan tidak santun tersebut tidak memiliki dasar dalam Islam, agama kita. Bahkan Islam dengan jelas MELARANG kita untuk melakukan perbuatan2 seperti mereka.

    1. Beberapa orang pengunjung blog memberi label sesat terhadap saya dan blog saya. Padahal, saya tidak sedang mempengaruhi pembaca dan pengunjung blog untuk meyakini suatu agama/mazhab/ideologi yang sama seperti yang saya yakini. Karena agama/mazhab/ideologi yang saya yakini bukan komoditi yang ditentukan oleh jumlah pengikutnya.

      Sebaliknya, beberapa pengunjung blog melakukan ajakan provokasi untuk meninggalkan blog ini. Beberapa pengunjung lain berusaha meyakinkan saya untuk meninggalkan agama/mazhab/ideologi yang saya diyakini. Menjadi layak bagi saya untuk bertanya kepada mereka yang meminta saya untuk meninggalkan agama/mazhab/ideologi yang saya yakini.

      Sudah banyak tuduhan yang diterima, sehingga wajar pula jika pihak yang dituduh mempertanyakan bukti atas tuduhan yang diterima. Mempertanyakan tuduhan merupakan bentuk perhatian yang saya diberikan; dan biarkan pertanyaan tersebut menjadi renungan. Sayangnya, beberapa orang tidak memiliki kesabaran dalam meyakini ajarannya sendiri. “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (QS. Ali Imran: 137)

  8. Entahlah, anda berkelit lg atau mmg tidak mau memahami yang namanya REALITAS.

    Bukankah sudah JELAS bahwa apa yang saya tanyakan diatas BUKAN TUDUHAN, tetapi FAKTA yang ada, dari dulu sampai sekarang.

    Ini FAKTA. Semua orang bisa menyaksikan perbuatan2 ini.

    Oleh karena, wajarlah jika orang bertanya HANYA 1 pertanyaan saja, “KENAPA?” Syiah melakukan ini? Apa dasar Syiah berlaku seperti ini?

    Pertanyaan ini kan sederhana.

    Tinggal jawab aja toh? Gitu aja kok repot?

  9. Insya Allah bermanfaat.

    Saudara-saudara muslim dalam rahmat Islam. Mungkin anda bertanya, bagaimana caranya agar kita bisa terhindar dari jebakan Syiah yang pada awalnya kita mengira mereka sama dengan Islam atau bagian dari Islam?

    Ketahuilah bahwa mereka memiliki pola dalam penyebaran agama mereka. Untuk menghindari penolakan langsung, maka Syiah tidak langsung memberitahu kepada anda semua tentang akidahnya, tetapi satu demi satu lewat suatu ibadah yang mereka namakan taqiya (menyembunyikan perihal sebenarnya atau dusta), sbb:

    Pertama-tama, Syiah akan mengenalkan kepada anda bahwa mereka muslim sama seperti anda. Kemudian meminta anda mencintai ahlul bait, lalu mengajak anda untuk memahami atau menghadiri peringatan kematian ahlul bait yang mereka agungkan, misalnya Husein.

    Kedua, Syiah akan menceritakan kepada anda kisah-kisah dan hadist-hadist palsu tentang sebagian ahlul bait bahwa mereka saling membenci, berkhianat, mencaci, melaknat, mengkafirkan, dan perbuatan2 buruk lainnya (termasuk mengenai Aisyah, salah satu istri nabi yang diridhai dan dibela Allah dalam Alquran, dan dimana banyak riwayat2 hadist shahih Bukhari Muslim bersumber dari beliau, dan Allah dalam Alquran telah memerintahkan umat Islam untuk memandang Aisyah sebagai salah seorang bunda kita, one among mothers of moslem). Syiah juga menceritakan kisah palsu yang sama tentang sahabat-sahabat nabi Abu Bakar, Umar, Ustman, dll (padahal Allah sudah meridhai sahabat2 ini dalam Alquran dan lewat kekhalifahan mereka telah menjaga dan membukukan alquran). Cerita2 dan hadist2 palsu Hal ini sudah menyimpang dari Alquran, sunnah nabi dan sejarah.

    Ketiga, Syiah akan menggugah perasaan anda terhadap cerita-cerita dan hadist-hadist palsu ini sehingga menimbulkan kebencian terhadap beberapa ahlul bait dan sahabat2 nabi tsb. Hal ini semakin meyimpang karena mengajarkan kebencian berdasarkan kebohongan kepada orang2 yang telah Allah ridhai dalam Alquran.

    Keempat, Syiah akan meminta anda untuk mulai mengikuti ibadah2 Syiah seperti ikut serta peringatan kematian Husein, menepuk-nepuk dada sebagai bentuk penghormatan dan kesedihan atas cerita-cerita palsu tsb, dll. Pada tingkat yg lebih tinggi mulai menyiksa diri lebih lanjut seperti memukul-mukul anggota badan lainnya dan/atau menyayat dengan benda tajam seperti kita saksikan dalam ibadah Syiah. Islam tidak mengenal ajaran seperti ini, bahkan Islam melarang umatnya untuk berbuat kerusakan.

    Kelima, Syiah akan meminta anda untuk melakukan ibadah2 menyimpang lainnya seperti tertuang dalam kitab2 Syiah seperti berbeda tata cara wudhlu, sholat, berdoa, bertaqiyya (berdusta), pandangan terhadap halal dan haram, nikah mutah, batas aurat, ketinggian imam2 mereka yg setara dengan Allah (naudzubillah), mengkafirkan kaum muslim seperti mereka mengkafirkan sebagian ahlul bait (istri-istri nabi), para sahabat nabi, dll. Dari sini kebencian terhadap kaum muslimin memuncak sehingga terjadilah peperangan antara Syiah yg berkuasa dengan orang muslim seperti di Irak, Lebanon, Siria, Yaman, dll. Sejarah juga mencatat beberapa pengkhianatan Syiah terhadap Islam, seperti penaklukan Baghdad oleh pasukan Mongol, perang Salib, runtuhnya kekhalifahan Islam terakhir Turkey Utsmaniyah, dll.

    Keenam, Syiah akan meminta anda untuk percaya kepada keutamaan dan kekuasaan imam-imam menurut pandangan mereka (bukan pandangan Islam). Sehingga anda tidak akan ragu untuk mengagung-agungkan, meminta dan berdoa kepada sebagian ahlul bait tsb. Sebagian kaum Syiah bahkan lebih jauh dengan menyembah kuburan-kuburan imam-imam atau wali-wali mereka. Disinilah anda terlepas dari Islam karena telah melanggar dua kalimat syahadat dan mengikuti ajaran Syirik, seolah-olah manusia bisa memberi anda rahmat, ilmu, dll. Padahal rahmat atau ilmu hanyalah milik Allah SWT semata. Syirik adalah dosa terbesar yang tidak akan dimaafkan Allah SWT sebelum anda bertobat dengan sungguh-sungguh dan hati yang ikhlas menyadari kesalahan, dan berjanji tidak mengulanginya lagi. Setelah terlepas, anda akan semakin jauh dari Islam. Lewat kisah2 dan hadist palsu, dada anda akan dipenuhi nafsu berlebihan terhadap sebagian ahlu bait (walaupun Nabi Muhammad dan ahlul bait sendiri melarang kita melakukan ini), nafsu kesedihan, kemarahan, dengki, dan dendam, sehingga keluarlah kata-kata kotor mencaci, menghina, melaknat dan mengkafirkan dari ucapan anda terhadap orang2 yang dibela dan diridhai Allah dalam Alquran tsb.

    ——————–

    Wahai orang Syiah, sudikah kiranya anda sejenak merenung, hanya 3 menit, kira-kira di point yang mana anda saat ini? Kembalilah kedalam Islam yang membawa kedamaian wahai saudaraku, kembalilah ke Alquran. Dengan Alquran, anda akan banyak memahami bagaimana menyimpangnya Syiah dari Islam, walaupun kadang Syiah bertaqiyya dengan mengutip ayat2 alquran yang interpretasinya dipaksakan / dimanipulasi sesuai tujuan mereka.

    Sungguh Alquran adalah kitab yang tidak ada keraguan didalamnya, kitab pembeda antara yang haq dan yang batil, petunjuk bagi orang yang bertaqwa (Al Baqarah:2). Bukankah dalam sehari semalam kita berdoa minimum 17 kali kepada Allah SWT untuk ditunjukan ke jalan yang lurus? Ya Allah, hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan, tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang2 yang Engkau beri nikmat, buka jalan orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan orang yang zalim/sesat, amin ya Allah.

    Insya Allah bermanfaat.

  10. Cukup, mari berdoa saja “Robbana laa taj’al fi quluubina ghillal lilladina aamanuu” (Tuhan kami jangan jadikan hati kami membenci orang-orang yang beriman). Sy yakin anda siapapun mau sunni-syiah-wahabi adalah orang yg dihatinyya masih menyimpan iman..
    Capek lelah bicara mazhab-mari bersatu-padu kita cari orang miskin, putus sekolah, dhuafa, kita bantu entaskan belenggu kelemahan ummat. *bukanmimpi

    1. Syukran Sayid, tapi bukan berarti orang yang berbicara mazhab tidak membantu “mengentaskan belenggu kelemahan umat” dengan cara yang disebutkan di atas, kan? Lagi pula, sudikah kiranya tamu blog saya sejenak merenung dan menjawab pertanyaan saya, dari pada mengulang-ulang tuduhan yang sudah tidak laku?

  11. Moehs punya poin bagus. OLEH KARENA ITU maka kpd Syiah berhentilah berbuat kotor terhadap orang-orang Islam beriman yang disebut dalam Alquran tersebut, karena kami umat Islam tersakiti oleh perbuatan2 anda.

    Hanya dengan kejujuran dan saling menghargailah kita bisa bekerja sama, bukan dengan dusta.

    Saksikanlah, INILAH BUKTI bahwa pemilik blog ini bertaqiya terus. Ketika jutaan, bahkan milyaran manusia MENYAKSIKAN perbuatan kotor Syiah dengan memaki, melaknat dan mengkafirkan orang2 beriman yg disebut Allah dalam Alquran, tetapi karena tidak sesuai selera, maka didustakan kenyataan tsb dg mengatakan ini tuduhan. Inilah dusta/taqiyya.

    AKHIRNYA DENGAN SANGAT JELAS KITA SAKSIKAN SENDIRI DUSTA PEMILIK BLOG INI.

    Zaman sekarang penuh dengan informasi, dusta andalah yg sudah tidak laku.

    Kenapa anda ulangi lagi? Bukankah sy sudah menjawab banyak pertanyaan maupun membuktikan kesalahan pemikiran Syiah anda? Ttp anda tidak mau menjawab 1 pertanyaan saya. Jadi yang tidak beritikad baik disini adalah anda.

    1. Dusta? Terima kasih, jika saya berdusta saya memohon ampun pada Allah. Jika Anda menuduh saya berdusta, saya memohonkan ampunan dari Allah untuk Anda.

      Ada satu hal lagi yang menarik terkait komentar saudara abdullah yang mengatakan bahwa apa yang terjadi “mesti disikapi dengan arif dan tanpa berlebihan karena memang itulah takdir Allah”. Sekarang, jika semua takdir Allah (menurut pemahaman Anda), mengapa Anda bersusah payah untuk mendakwahi saya dan orang lain? Sesuai dengan pernyataan Anda, jika saya seorang Syiah dan orang lain menjadi Syiah, bukankah itu semua takdir Allah? Atau seseorang tidak menjadi Syiah lagi, bukankah juga takdir Allah? Bahkan jika saya tidak membalas komentar Anda lagi, itu juga takdir Allah, kan? 😉

      PS. Selamat, komentar Anda masuk ke halaman Hall of Fame. Ini semua sudah menjadi takdir Allah.

  12. Ketika “fakta” telah dihadirkan, tentu kata “jika” tidak berlaku lagi, karena fakta adalah sebuah kepastian, bukan perandai-andaian. Oleh karena itu, maka sebelum memohon ampun kepada Allah, tentu mesti memahami latar belakang permohonan tsb dan rationalitasnya, karena Allah tidak akan menerima sesuatu yang bukan pada tempatnya.

    Kembali anda tidak mengerti, jika anda baca dg baik posting pertama saya, tujuan sy adalah untuk memberi tahu kepada umat Islam, bahwa kita mesti berhati-hati terhadap akidah Syiah yang telah meyimpang dari Islam dan Alquran, sehingga Syiah bukanlah salah satu mazhab atau bagian dari Islam. Termasuk thd blog anda yang mempromosikan Syiah secara halus.

    Bukankah bbrp penjelasan2 yang sy tulis adalah untuk menjawab bbrp pertanyaan anda yang bertubi-tubi dan kemana-mana tsb?

    Saat ini, anda menjadi orang Islam, Nasrani, Syiah, Budha, Hindu, ateis, atau yg lainnya, itu adalah pilihan anda, bukan takdir dari Allah. Takdir adalah sesuatu yang sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi, jg menyangkut ketentuan Allah yang sudah pasti ttg masa depan, seperti kematian, surga, neraka, dll.

    Jadi kalau msh bisa diubah, maka itu bukan takdir tapi pilihan anda. Allah memberi anda kesempatan untuk mengubah itu, mau atau tidak menjawab, mau atau tidak bersikap jujur, mau atau tidak menuju kearah baik, itu pilihan terserah anda.

    Disini, lagi lagi membuktikan anda tidak memahami konsep takdir ;), karena qada/qadar memang bukan rukun agama Syiah anda. Belajarlah untuk memperbaiki pemahaman anda mengenai takdir. Sy perhatikan, anda pintar memainkan kata-kata.

    Terima-kasih ttg komentar anda mengenai “Hall of Fame”. Dalam hal ini anda benar, bahwa bbrp saat yg lalu ini, Allah TELAH menakdirkan memberi sy kesempatan untuk membela agama IslamNya dari akidah2 Syiah yg menyimpang.

    O iya, pesan saya buat anda “Belajarlah memahami makna tulisan dengan baik (termasuk kandungan Alquran dan konteksnya), sehingga anda tidak terus-menerus kurang/tidak mengerti tentang apa yang anda baca/pelajari, dan belajar jugalah memahami kenyataan dengan jujur apa adanya”.

    Selamat belajar. Saya harapkan anda sukses menuju kearah yang baik.

    1. Allah TELAH menakdirkan memberi sy kesempatan untuk membela agama IslamNya dari akidah2 Syiah yg menyimpang.

      Your comment made my day! Because made me more staunch to my faith 😆 Terima kasih…

  13. saudara abdullah jika anda memang meyakini umar abu bakar utman benar insa’allah,tuhan meridhoinya,biarkan kami bersama shia imam ali as yg benar diatas kebenaran,alhamdulillah tuhan memberi jalan terang kepada kami menuju shurganya,jalan shia imam ali as sirottol mustaqim,

  14. Ini bukanlah mengenai biar membiarkan, tetapi mengenai yang haq, bahwa pemilik blog telah melakukan penipuan dengan pernyataan sepotong-sepotongnya yang salah ttg Islam dan Syiah, yang dikira bahwa Syiah adalah bagian dari Islam, padahal akidah Syiah sangat jauh berseberangan dengan Islam. Hanya itu saja.

    Dg kata yg lain, silahkan berjalan, ttp jangan pula menggangu ajaran Islam, seperti jangan menghina orang2 yang dibela atau diradhai Allah dalam Alquran dan jangan juga memperlakukan alquran dan sunnah nabi, dicocok-cocokan sesuai ajaran anda, karena akan kacau jadinya.

    Karena telah jelas pula Allah SWT memerintahkan kami untuk bersikap terhadap kaum / ajaran lain yang mengacak agama IslamNya.

    Contohnya kalimat anda “jalan shia imam ali as sirottol mustaqim”. Kalimat ini bernuansa syirik dan tidak ada dalam Islam. Shirattal mustaqim itu hanya jalan Allah (anda membaca Al Fatihah dlm shalat bukan?). Bukan jalan dari manusia, karena manusia sudah pasti tidak sempurna; tidak Ali, tidak Umar, tidak Abu Bakar, tidak Husein, tidak pula Nabi Muhammad SAW. Kalaupun mengikuti manusia, maka contohlah Nabi Muhammad, seperti firman Allah bahwa telah terdapat suri tauladan pada diri beliau. Bukankah Nabi Muhammad saja mengikuti jalan / perintah Allah SWT? Bagaimana mungkin Allah atau beliau menyuruh untuk mengikuti jalan manusia?

    Makanya umat2 Islam mesti berhati2 terhadap blog yang mempromosikan Syiah ini, karena akhirnya akan terseret juga kepada syirik, raja dari segala dosa, sehingga bisa jadi keluar dari Islam karena melanggar 2 kalimat syahadat (naudzubillah).

    1. Sudah ketemu, Mas, jawabannya?

      Ternyata belum puas dengan mengobral cap “tidak fair”, “dusta”, “pembuat bidah”, “berbuat kotor”, “menyimpang”, “mencaci dan mengkafirkan”, sekarang menjual kata-kata “syirik”, “penipuan”, “pengacak”… Jangan khawatir, Mas, saya percaya akidah Anda begitu kuat sehingga tidak terpengaruh dengan akidah yang lain. Jangan khawatir, Mas, Ali bin Abi Thalib a.s. yang menjadi pintu ilmu nabi saw. akan mengantarkan melalui jalan yang lurus kepada Allah Swt.

      Tapi, bagaimana pun juga, meskipun Anda menghasut orang untuk menjauhi saya dan blog saya, Anda sendiri termasuk pengunjung setia. Luar biasa, saya terharu.

      Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan ucapan-ucapan mereka…

  15. Sekarang terbukti lagi kan anda terus berbohong, lagi2 dengan mengutip Alquran, TERLALU anda ini.

    Akhirnya setelah sekian lama, terbuka juga kan?
    Mana ada dalam Islam pintu ilmu nabi adalah Ali? Kata dari mana ini? Ali sendiri juga tidak pernah berkata dusta yg jelas-jelas bertentangan dengan Quran dan sunnah Nabi Muhammad SAW ini.
    Ilmu nabi itu bersumber dari Allah lewat Alquran yang dijabarkan melalui sunah beliau.

    Makanya Bung Ali, kalau anda mau mempromosikan syirik, tidak perlulah bertaqiya mengutip ayat2 alquran atau ajaran Islam yang lainnya, nanti bukan cuma mempermalukan diri anda sendiri, tapi juga membawa pengaruh buruk / menyesatkan orang lain. Sederhana kan, gitu aja kok repot?

    1.  قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أنا مدينة العلم وعلي بابها فمن أراد المدينة فليأت الباب

      Rasulullah saw. bersabda, “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya dan siapa yang hendak memasuki kota itu hendaklah melalui pintunya.” (Mustadrak Ash-Shahîhain Al-Hakim, no. 4638 disahihkan oleh Al-Hakim dan Ibnu Ma’in)

  16. Oh ya, saya lupa menambahkan … sebenarnya andalah yang menghasut dengan mengajarkan bahwa Syiah adalah bagian dari Islam, padahal Syiah sangat bertentangan dengan Islam. Islam mengajarkan tauhid hanya kepada Allah, Syiah anda mengajarkan atau setidaknya mengandung syirik (kebalikan dari tauhid) kepada manusia2.

    Hanya saja, anda membungkusnya dengan kebohongan / cerita2 palsu, yang anda sendiri juga tidak bisa membuktikan kebenarannya bukan?

    Makanya janganlah anda terlalu.

    1. Buat Bp. Abdullah, P. Ali Reza sudah berhujah dengan referensi Quran dan Hadist, sekarang tidakkah sebaiknya anda juga melakukan hal yang sama.. Biarlah kami pengunjung yang menilai hujah siapa yang lebih kukuh, siapa yang lebih logis..

  17. SYIAH:
    “Jalan shia imam ali as sirottol mustaqim”.
    “Ali bin Abi Thalib a.s. yang menjadi pintu ilmu nabi saw. akan mengantarkan melalui jalan yang lurus kepada Allah Swt”.
    “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya dan siapa yang hendak memasuki kota itu hendaklah melalui pintunya.”

    ISLAM:
    “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah dan Maha Penyanyang, ……, tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), …, dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat” (Al Fatihah).
    “Alquran ini adalah kitab yang tidak keraguan didalamnya, petunjuk bagi orang yang bertakwa” (Al Baqarah:2). Petunjuk adalah ilmu yang membawa ke jalan yang lurus.
    “…., dan sesungguhnya ilmu Allah meliputi segala sesuatu” (At-Talaq:12).
    “…., dan Allah maha mengetahui tentang segala sesuatu” (An Nisa: 176), dll.

    Sekarang sudah jelas khan, dalam Islam mengenai petunjuk atau ilmu atau jalan yang lurus?
    Sekarang sudah jelas juga khan, bagaimana berbeda / menyimpangnya Syiah dari Islam?

    Anda menulis suatu hadist, apakah anda tahu bagaimana verifikasi hadist tsb, baik dari segi rantai/sanad yang tidak boleh terputus, matan (kandungan yang tidak bertentangan dengan Alquran dan konteknya menurut Alquran), rijal (integriti periwatnya yang tidak berbohong), dll. Semua hadist harus mengikuti aturan ini, karna Bung Ali … ilmu itu ada aturannya.

    Makanya dari awal saya jelaskan, semua cerita2 anda, termasuk hadist2 anda tersebut tergolong palsu. Baik kandungannya yang bertentangan dengan Alquran maupun integritas periwatannya yang dipalsukan.

    Teman anda meminta saya berbicara logis. Baik, logisnya, Apa mungkin Nabi Muhammad menyuruh kepada hal yang berlawanan dengan Alquran? Jika seperti itu, buat apa Alquran dan ribuan sunah2 beliau yang lainnya?

    Sehingga jelas, Islam tidak mengenal hadist2 seperti ini.

    Kalau anda masih keras juga, silahkan terangkan ayat Alquran yang sejalan dengan hadist palsu tsb, jika anda / Syiah adalah benar?

    1. Anda mengutip ayat Quran, apakah Anda tahu penyebab nuzulnya, tafsirnya, takwilnya, metode penafsiran apa yang Anda digunakan, makna umumnya, makna khususnya, makna lafaznya, dan seluruh ‘ulûmul Qurân yang ada? Karena semua ayat “harus mengikuti aturan ini”. Tapi, sepertinya Anda sangat ahli dalam ilmu hadis karena bisa mengatakan hadis tersebut palsu. Apa bukti dari ilmu hadis jika hadis tersebut palsu?

      Sejujurnya, saya tidak lebih pintar dari Muhammad bin Abdullah Al-Hakim An-Nisaburi dan Imam Yahya bin Ma’in yang mensahihkan hadis tersebut. Jika baru mendengar nama tersebut, silakan dicari informasinya. Tapi saya tidak tahu kalau ternyata para imam hadis dan ahli rijal ahlusunah tersebut Anda anggap menyimpang dari Islam menurut Anda.

  18. YAAAAAAAAAAAAAAA …. “gaya lama” nya .. dia keluarin lagi …………

    Sudah nggak jaman bang …. gaya diskusi anda terus-terusan seperti ini …. malu …

    Sudah berkali-kali jelas haq dengan batil seperti terangnya siang dari malam ….

    Ada nggak jawabannya?

    1. Jawaban saya jelas, saya tidak lebih pintar dari Imam Hakim dan Ibnu Main yang mensahihkan hadis tersebut. Tapi jika Anda tidak melihat dan juga tidak bisa menjawab, silakan baca tiga artikel di atas yang saya sebutkan tentang hadis Madinatul ‘Ilm.

  19. Setelah sekian kali, Anda menghindar lagi … saya tidak menanyakan ttg anda atau orang2 yang anda sebutkan.

    Pertanyaan saya ttg akidah anda dalam Alquran:

    Ada tidak dalam Alquran?

    1. Perhatikan logika runutnya agar jelas bahwa tidak ada yang bertentangan antara ayat dan hadis: Allah Swt. mengajarkan langsung kepada nabi saw. ilmu-ilmu-Nya, itu sebabnya nabi menjadi kota ilmu, pusatnya ilmu yg dijabarkan melalui sabda-sabdanya (termasuk menjabarkan ayat yg bersifat global). Seluruh umat Islam mengakuinya, tapi nabi dalam sabdanya mengatakan bahwa untuk masuk ke kota ilmu harus melalui pintu, bukan jendela atau atap; artinya cara yang benar untuk mendapatkan ilmu. Nabi telah menyebutkan siapa pintunya.

      Sekarang pertanyaan saya kepada Anda mohon dijawab, apakah Imam Hakim dan Imam Yahya bin Ma’in menyimpang dari Islam karena mensahihkan hadis kota ilmu? Pilihan jawabannya: “ya, menyimpang” atau “tidak menyimpang”.

    1. Jika jawaban singkat saya belum jelas, atau mungkin ternyata tema ilmu yang kita bahas sulit untuk dipahami, silakan Anda buka ayat “…maka bertanyalah kepada ahl adz-dzikr jika kamu tidak mengetahui…” Jika Allah Swt. memerintahkan kita bertanya kepada ahl adz-dzikr, maka ia haruslah orang(-orang) yang tidak berbuat salah. Mustahil Allah Swt. memerintahkan kita untuk bertanya kepada orang yang berpotensi berbuat salah karena bisa jadi jawaban yang diberikan adalah salah. Menurut Anda siapa ahl adz-dzikr?

      Silakan Anda buka Tafsîr Ath-Thabarî tentang ayat di atas:

      عن جابر ، عن أبي جعفر( فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ ) قال : نحن أهل الذكر

      Dari Jabir, dari Abu Ja’far (jika Anda tidak tahu siapa Abu Ja’far, beliau adalah Imam Baqir, Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib) tentang ayat “…maka bertanyalah kepada ahl adz-dzikr jika kamu tidak mengetahui…” beliau berkata, “Kamilah ahl adz-dzikr.”

      Silakan juga Anda buka Syawâhid At-Tanzîl karya Abu Ubaidillah Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi tentang ayat tersebut:

      عن الحارث قال سألت عليا عن هذه الآية فَسْئَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ فقال و الله إنا لنحن أهل الذكر، نحن أهل العلم، و نحن معدن التأويل و التنزيل، و لقد سمعت رسول الله ص يقول أنا مدينة العلم و علي بابها، فمن أراد العلم فليأته من بابه

      Dari Al-Harits yang bertanya kepada Ali tentang ayat “…maka bertanyalah kepada ahl adz-dzikr jika kamu tidak mengetahui…” maka beliau menjawab, “Demi Allah, kamilah benar-benar yang dimaksud dengan ahl adz-dzikr. Kamilah ahli (pemilik) ilmu. Kamilah tambang takwil dan tanzil. Aku sungguh telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya, maka barang siapa menginginkan ilmu hendaknya ia mendatangi pintunya’.”

      Saya sudah menjawab bahwa keyakinan tersebut bukan berasal dari rasa fanatik dan hawa nafsu tetapi sejalan dari Quran dan hadis. Sekarang pertanyaan saya yang kedua dalam komentar ini mohon dijawab, apakah Imam Hakim dan Imam Yahya bin Ma’in menyimpang dari Islam karena mensahihkan hadis kota ilmu?

    2. Salam,
      Za, ana ampe follow halaman ini.. sawa’ rahat.. 🙂
      dan afwan ana gak ikutan nimbrung, ntar dikirain keroyokan..

      “everyone sees what you appear to be, but few really know what you are..”

  20. Sdr Ali, jangan terus menghindar bertele-tele.

    Jawab pertanyaan sederhana saya TO THE POINT.

    “””””ADA ATAU TIDAK AKIDAH SYIAH ANDA DALAM ALQURAN?””””
    TIDAK ADA jujur saja katakan tidak ada, ADA sebutkan.

    Atau anda hanya MENGADA-ADA TANPA PETUNJUK ALQURAN?

    1. Saudara abdullah kenapa? Tombol CapsLock-nya rusak? 😆

      Kalau memang tombolnya rusak, ya sudah, mungkin karena itu jadi tidak bisa menjawab pertanyaan saya. Semakin banyak Anda berkomentar, semakin lucu nantinya; karena nas yang saya bawakan sebagai jawaban sudah jelas. Jadi dari pada saya kena hipertensi, saya tutup komentar ini dengan kalimat,

      الحمد لله الذي جعل أعداءنا من الحمقى

  21. Biar Sdr Ali bisa lebih jelas membaca, sehingga nggak menghindar bertele-tele lagi.

    Jujur saja … kl nggak ada katakan saja ngga ada … jadi ngga perlulah MENGADA-ADA.

  22. Nggak bisa jawab nih yee …

    Kok ke caplock? Apa hubungannya bung?

    Anda ketahuan sekali mau mengalihkan isu pembicaraan.

  23. Saudara-Saudara Muslim,

    Disini kembali kita melihat bahwa akidah Syiah ternyata PALSU & MENGADA-ADA.
    Tidak satupun akidah dusta dan ibadah2 mereka yang kotor lainnya ada dalam Alquran.

    Agama kita Islam sudah sempurna. Allah telah mengatakan itu dalam Alquran. Nabi telah bersabda tentang 2 warisan beliau, yaitu Alquran dan sunnah beliau. Kedua hal ini saling berhubungan dan melengkapi. Inilah iman kita umat Islam.

    Sunnah tanpa Alquran sudah pasti palsu dan dusta. Karena sunnah adalah penjabaran Alquran.

    Bukankah Allah telah melarang kita untuk mengada-adakan ajaranNya??

    Oleh karena itu, kembali saya himbau … Cukuplah Islam bagi kita, nggak perlu embel-embel Syiah yang terbukti palsu dan kotor ini.

    BERHATI-HATILAH TERHADAP AKIDAH SYIAH.

Komentar Anda?

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.