Ketika Islam muncul pertama kali ke muka bumi, para pengikutnya berkumpul di sekitar Nabi ﷺ untuk mendapatkan ilmu dan ajaran Ilahi. Saat itu, jumlah mereka sangat sedikit sekali. Sebagai minoritas, mereka menghadapi penindasan dan kekejaman. Tapi, kaum muslim saling bekerja sama memperkuat ukhuwah. Semangat persaudaraan itulah yang membekas pada nasib dakwah Islam selanjutnya: memunculkan prinsip persatuan di antara muslimin.
Lanjutkan membaca “Memorandum untuk Penganut Mazhab Syiah dan Sunnī”Tag: Ukhuwah Ahlusunah dan Syiah
Sekumpulan kisah harmonis dan penuh toleransi dari para muslim ahlusunah dan Syiah. Mereka mengesampingkan perbedaan kecil dalam keyakinan namun memandang utuh kemaslahatan bersama. Kisah tersebut dapat menjadi salah satu sumber inspirasi bagi terwujudnya persatuan.
Sekelompok muslimin mendatangi rumah salah seorang cucu Rasulullah ﷺ, ‘Alī bin Mūsā Ar-Ridhā. “Kami para pengikut imam datang untuk bertemu,” kata mereka. Anehnya, Imam Ridhā menahan dan tidak mengizinkan mereka pergi. Setelah 60 hari berlalu, mereka lalu bertanya, “Apa yang kami lakukan sehingga Imam nampak marah kepada kami?” Mereka heran karena sudah bersikap sopan dengan menunggu dan mematuhi imam.
Lanjutkan membaca “Tanpa Ukhuwah Islamiah, Imam Mahdi Tidak Akan Muncul”Seperti remaja Persia umumnya, Amir Khotvaneh mencintai dunia syair. Benih kecintaannya sudah ada sejak kecil. Saat kelas tiga sekolah dasar, Amir kecil sampai menangis saat membaca kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha. Semakin terbiasa dengan syair, Amir mulai menulis bait syair saat remaja. Tema puisinya bernuansa mistisme dan romantisme. Bukan, bukan cinta lawan jenis, namun cinta abadi mengenai Tuhan dan utusan-Nya. Kini, Amir Khotvaneh merupakan penyair sunnī kenamaan kota Sarakhs.
Lanjutkan membaca “Sarakhs dan Kecintaan Ahlusunah Iran kepada Imam Syiah”