Shahid Athar, M. D. berkeluh kesah atas “kemunafikan ajaran dan praktik Islam” dalam perjalanannya ke Pakistan.
Saya tidak bisa menahan keinginan untuk merekam pengalaman dan menunjukkan perasaan saya saat mengunjungi Pakistan setelah absen beberapa tahun. Umat Islam yang hidup di sebuah negara muslim benar-benar mengenal dan terbiasa dengan pendidikan Islam. Mereka tahu bahwa kebudayaan yang mereka jalani tidak islami. Tapi mereka tidak anti terhadapnya tapi justru terbiasa sehingga menjadikannya sebagai jalan hidup.
Ketika seorang muslim yang hidup di negara Barat mengunjungi sebuah negara muslim atau seorang muslim asli mengunjungi negaranya sendiri setelah pergi beberapa tahun, dia akan menghadapi kejutan yang tidak menyenangkan dan beragam kekecewaan. Saya berharap teman-teman saya dapat berbagi cerita tentang pengalamannya saat berkunjung ke Pakistan setelah beberapa tahun tinggal di Amerika Serikat. Adapun yang saya lihat dan alami dalam cerita kunjungan ini mungkin tidak semuanya benar bagi seluruh Pakistan atau seluruh negara muslim yang saya kunjungi. Jika saya menyinggung seseorang, saya memohon maaf sebelumnya.
Praktik Agama
Saya pernah menulis bahwa muslim yang tinggal di negara non-muslim seperti hidup dalam kondisi spiritual dan sosial yang hampa. Di luar sana, Islam berada di mana-mana; di radio, televisi, masjid yang ramai (ramai hanya pada saat salat Jumat, tapi sepi di hari lain) dan juga di koran. Ketika seseorang menyalakan televisi, akan dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran, penjelasannya, seruan azan dan berakhir dengan serupa. Islam ada di sana dan nampak dengan jelas. Meski tidak dipraktikkan oleh kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam keluarga yang berkecukupan, setiap kali mendengar azan, satu atau dua orang tua akan melakukan salat. Dengan cara yang sama saat bulan Ramadan, kebanyakan orang tua dan pemuda berpuasa. Banyak juga yang tidak puasa karena khawatir menjadi lemas. Berpuasa adalah hal terbaik yang mereka kerjakan saat Ramadan. Meskipun mereka melakukan puasa, hanya sedikit yang salat harian kecuali salat Jumat. Beberapa orang membaca Alquran berdasarkan keinginannya.
Berbicara tentang Alquran, bisa dikatakan bahwa ia adalah kitab suci yang disimpan di rak tertinggi penuh dengan debu di sampulnya. Tidak ada yang peduli untuk menanyakan petunjuk tentang masalah keseharian, seolah-olah ia bukan kitab yang menunjuki jalan hidup. Orang-orang mengajak umat muslim untuk membaca Alquran secara berkelompok hanya karena peringatan kematian, kelahiran, dan membeli rumah baru dengan tujuan mengambil berkah. Hanya sedikit dari mereka yang tahu tentang makna dan tafsir atas perintah Allah Mahakuasa yang telah ditinggalkan kepada mereka yang memiliki monopoli pengetahuan agama.
Bagaimanapun, setiap orang suka untuk mengkritik ulama seperti Maududi, Khomeini, dan Sayid Qutb tanpa memeriksa dengan Quran atau sunah apakah ucapan atau ajaran mereka benar atau tidak. Saya yakin kebanyakan umat muslim di negara Islam diterima sebagai muslim secara benar dan merasa bahwa mereka tidak perlu membaca Quran setiap hari, menafsirkannya dan mengikuti pengajarannya dalam kehidupan. Beberapa dari mereka mungkin tidak tahu atau tidak percaya bahwa Quran sebenarnya adalah kalam Allah dan sumber segala ilmu pengetahuan; sebuah petunjuk kepada setiap orang yang beriman kepadanya serta mencari petunjuk darinya. Alquran adalah Kebenaran bagi saat ini dan selamanya, sebagaimana seribu empat ratus tahun yang lalu.
Hukum Islam dan Pelaksanaannya
Beberapa hukum Islam telah dilakukan oleh pemerintah. Zakat dikumpulkan dari rekening tabungan; karena Syiah dan Qadianis, sebagaimana Kristiani dibebaskan (mungkin penulis beranggapan Syiah terbebas dari zakat—pent.). Menurut teman saya seorang bankir, orang-orang mengisi data palsu tentang agama mereka. Kerasnya hukuman dalam Islam eksis dan diberikan kepada pelaku perzinaan, pencurian, dan lain-lain. Hal itu dilakukan di tempat umum atau jalanan. Jika kejahatan dilakukan di lingkungan sosial yang tinggi, maka dapat diterima. Menghidangkan alkohol dilarang bagi muslim di tempat umum, tapi tidak jika di rumah atau kamar hotel?! Hukuman dan hukum Islam tidak menghilangkan pemerkosaan, penculikan, pencurian, dan pembunuhan. Hal tersebut tidak dapat diharapkan terjadi jika ketaatan hukum dipaksakan dari atas (tanpa contoh praktis) karena justru tidak diterima oleh masyarakat itu sendiri. Konsep penyesalan dan kesalehan tidak dalam bentuk yang murni.
Di Pakistan, kasus kecanduan heroin pertama yang dikenal terjadi pada tahun 1981. Pada tahun 1981, hanya ada 25 kasus yang tercatat. Tapi pada tahun 1986, terdapat setengah juta kasus. Sekarang diperkirakan ada sekitar satu setengah juta kasus dalam 95 juta populasi. Tingkat pertumbuhan kecanduan narkotik di Pakistan lebih tinggi daripada di Amerika Serikat. Sebagai tambahan, ada sekitar satu juta pengguna ganja dan opium dan 300.000 penyalahgunaan obat penenang. Sedangkan jumlah sebenarnya pengguna alkohol sulit untuk ditentukan, karena mereka biasanya tidak mencari pengobatan. Hanya ada 26 pusat rehabilitasi dan 10.000 pekerja sosial yang terlatih.
Di sini terlihat bahwa hukum Islam hanya diperuntukkan bagi kaum miskin. Orang kaya dan mereka yang punya hak istimewa berada di atas hukum. Bahkan di tingkat masyarakat biasa, ketaatan atas Islam dipaksakan dari atas, entah itu diterima dengan sepenuhnya atau tidak. Orang-orang dipaksa untuk mendengar azan di radio, speaker, dan televisi, dan diminta untuk menutup hotel pada bulan Ramadan. Seseorang yang sakit atau orang asing yang tidak memiliki rumah bisa kesulitan mencari tempat di luar untuk makan.
Jalannya Pemerintahan
Seseorang akan berharap bahwa di sebuah negara Islam di mana hukum Islam ditegakkan, maka pemerintah akan menjalankannya sesuai jalur yang sama seperti sahabat nabi dan khalifah kedua, Umar. Ini adalah hal ideal yang sulit dicapai oleh para penguasa muslim modern. Hal yang menyedihkan bagi kita adalah kurangnya semangat untuk menirunya. Sebaliknya, kasus suap dapat ditemui di setiap level. Tidak ada tempat di Pakistan, baik itu airport, bea cukai, kantor atau departemen tanpa ada penyuapan. Untuk bisa berhasil, Anda harus memberikan suap. Di departemen ini, pegawai yang gajinya 1500 rupee sebenarnya mendapatkan 5000 rupee dari sumber lain. Bunga (interest) dilarang tapi diberi nama lain yang disebut, “profit“…
Sangat sedikit orang yang benar-benar bekerja di kantor pemerintahan. Para pegawai datang ke kantor terlambat dan setelah bekerja satu setengah jam, mereka pergi untuk tea-break dan kemudian datang waktu makan siang. Mereka kembali jam 13:30 untuk beberapa menit dan pergi lagi jam 14:00. Sedangkan para buruh harian berperilaku kasar terhadap para tamu dan mengambil uang rokok sebelum memberikan janji kepada atasannya.
Perilaku dan Moral Masyarakat
Seseorang akan berharap bahwa hubungan di antara masyarakat akan sesuai dengan perintah Allah Yang Mahakuasa sebagaimana yang banyak dicontohkan dalam Alquran, khususnya surah Al-Hujurat dan sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi saw. Sebaliknya, ketidaksopanan, kecurangan, berbohong, pengkhianatan, kesombongan, mengejek sesama, dan sebagainya, menjadi sifat alami kedua dan muncul ketika mereka berbicara, berjalan, atau berperilaku di masyarakat.
Nilai-nilai dasar moral positif dan negatif adalah sama dalam setiap agama. Bahkan masyarakat non-agama pun menghargai nilai positif dan mencela nilai negatif. Oleh karena itu, sifat baik merupakan bagian dari perilaku manusia dan kurangnya sifat baik secara alami menimbulkan keraguan dalam pikiran kita tentang seseorang yang disebut manusia dalam pengertian sesungguhnya. Jadi, untuk menjadi muslim yang baik, seseorang harus menjadi manusia yang baik terlebih dahulu. (Lanjut ke halaman 2)
benar-benar memilukan …
Salam Ramadhan Al Mubarok 1430 H
Salam Hangat Selalu dari AbulaMedia.com
pertamaaaaaaaaaaaxxxxxxxxxzzzzzz
ketika agama menjadi bagian akal pikiran bukan menjadi bagian hati nurani.. cilaka hancur semuanya
salam sayang
padahal ketika Anda berbicara seperti itu, pakai akal bukan?
semua kebenaran tidak harus masuk akal. tetapi semua kebenaran pasti logis.
orang yang benar2 menghayati agamanya pasti tidak akan berbuat seperti itu… menyedihkan
apa yang harus aku katakan pada teman muslim Amerika-ku yang baru2 ini memeluk Islam . .
SPEACHLESS . .*
so Naive . .
and we can still said that “we’re the best???”*
sadly . . this is the fact**
ASTAGHFIRULLAH . .
aku pikir disinilah letak dimana Ibadah yang menyentuh Qalbu atau tidak . .
May ALLAH SWT GUide us . .
MAY ALLAH GUIDE US . .*
AMEENN..
Bagi Muslim amerika yg baru ini,,
jgn takut krna itu bukan cara islam..
itu hanya…culture….
kembali lg dr hati kita msing2 menyikapinya…
cblh anda pergi ke msir atau iran mungkin 🙂
Sebenarnya dia bukan muslim “baru” (mualaf), tapi sudah lama tidak kembali ke Pakistan karena tinggal di Amerika.